Jakarta – Bank Dunia mengawali misi dukungan implementasi untuk program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) dengan mengadakan kick off meeting di Jakarta, Selasa (26/01/2021).

Misi terhadap program Pamsimas dilakukan untuk mendiskusikan beberapa hal terkait progress dan capaian Key Performance Indicator (KPI), progress pelaksanaan program Pamsimas tahun 2020 dan hasil-hasil yang dicapai termasuk dalam kondisi pandemi COVID-19, serta mendiskusikan aspek pengelolaan keuangan, pengadaan barang dan jasa, aspek pengamanan sosial dan lingkungan serta menyiapkan dan menyepakati tindak lanjut kegiatan (follow up action).

Kick off meeting dibuka secara resmi Direktur Air Minum Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Ir Yudha Mediawan, MDev Plg.  Direktur Air Minum dalam sambutan yang dibacakan oleh Kepala Sub Direktorat SPAM Wilayah II, Ir Triyono Tulus Setyawan, MEng menyampaikan, salah satu target capaiaan utama dari program Pamsimas adalah penambahan sebanyak 22,1 juta jiwa pemanfaat air minum pada akhir tahun 2020.  Sampai dengan Desember 2020 tambahan jumlah pemanfaat air minum sebanyak 20,8 juta jiwa.  Dengan demikian terdapat gap sebesar 1,3 juta jiwa yang diharapkan dapat dicapai pada akhir tahun 2021.

Terkait belum tercapainya beberapa indikator dari 16 KPI, terdapat satu indikator yaitu target persentase desa dengan sarana air minum layak yang dikelola dan dibiayai secara efektif oleh masyarakat, yang perlu mendapat perhatian dan fokus penanganan pada tahun 2021 ini.  Terkait hal ini Direktur Air Minum  berharap dapat direalisasikan tahun 2021 sehingga seluruh sarana air minum yang dibangun program Pamsimas berfungsi dengan baik dan dimanfaatkan oleh masyarakat.

Misi kali ini akan melihat pembelajaran pelaksanaan program Pasmimas hingga akhir tahun 2020 dengan mendiskusikan dan menyepakati keberlanjutan upaya penyediaan air minum dan sanitasi dalam rangka mendukung target RJPMN tahun 2020-2024 terutama untuk wilayah perdesaan yang telah dirintis melalui program Pamsimas sejak tahun 2008.

Sementara itu perwakilan dari Kedutaan Australia untuk Indonesia yang diwakili First Secretary – Infrastructure and Economic Governance, Mr. Jason Court menyampaikan senang mengikuti kick off meeting.  Pemerintahnya melalui DFAT telah dan akan terus memberikan dukungan untuk kegiatan Pamsimas terutama untuk komponen gender dan pengamanan sosial dan lingkungan, air minum dan sanitasi, serta integrasi MIS.

Senior Water Supply and Sanitation Specialist Bank Dunia yang juga Task Team Leader untuk program Pamsimas,  Mr Christophe Prevost menyampaikan, pelaksanaan supervisi program Pamsimas memiliki objektifitas  untuk mereviu progress capaian dan pengembangan efektifitas implementasi proyek.  Berdasarkan laporan pelaksanaan program Pamsimas tahun 2020 secara umum KPI sudah terealiasi dan dinilai cukup baik.  Terkait akan berakhirnya program Pamsimas  tahun 2021, Christophe menunggu final design Program Pengembangan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat sebagai kelanjutan program Pamsimas.  Bank Dunia, seperti disampaikan Christophe,  berkomitmen untuk senantiasa mendukung kebijakan Pemerintah Indonesia.

Pelaksanaan Kick off Meeting kali ini dipimpin secara langsung Novi Rindani, ST, MT selaku Ketua Central Project Management Unit (CPMU) Program Pamsimas Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR. Terkait pelaksanaan program Pamsimas sampai dengan Desember 2020, Ketua CPMU melaporkan dari 16 KPI yang menjadi target sampai dengan akhir tahun 2020 masih ada 3 KPI yang belum terlampaui.  Ketiga KPI yang masih menjadi pekerjaan rumah tersebut adalah target jumlah jiwa pemanfaat air minum, SPAMS yang dikelola dan dibiaya efektif oleh masyarakat, dan target sekolah yang mempunyai fasilitas sanitasi yang layak dan menerapkan PHBS

Untuk menutup gap tamnbahan jumlah jiwa pemanfaat air minum, pada awal tahun 2021 ini CPMU akan mempercepat penyelesaian proses administrasi serah terima (BAST).  Setidaknya masih ada 1.441 desa yang telah menyelesaikan program Pamsimas tahun 2020 yang belum melakukan BAST yang berpotensi ada tambahan pemanfaat sebesar 1.295.752 jiwa.  Demikian juga untuk pelaksanaan program tahun 2021 dengan desa baru (2.781 Desa APBN dan 880 Desa APBD), Desa HID (1.064 desa), dan Desa HKP (741 Desa APBN dan 741 Desa APBD) berpotensi menambah jumlah pemanfaat air minum sebanyak 2.762.082 jiwa, sehingga 2021 ditargetkan mencapai 24.878.934 jiwa.

Terkait belum tercapainya target desa dengan SPAMS dikelola dan dibiayai secara efektif oleh masyarakat (gap 4,3%), sebagaimana disinggung Direktur Air Minum dalam sambutan; Novi Rindani akan menindaklanjutinya dengan meningkatkan efektivitas pendampingan Fasilitator kepada KPSPAMS untuk memastikan adanya dokumen rencana kerja dan rencana kemitraan, meningkatkan kesadaran masyarakat pentingnya membayar iuran yang diperkuat dengan Pemdes tentang iuran, serta mendorong peran Asosiasi Pengelola SPAMS Tingkat Kabupaten untuk memberikan pendampingan peningkatan kinerja kepada KPSPAMS.

Untuk gap target sekolah yang mempunyai fasilitas sanitasi yang layak dan menerapkan PHBS sebesar 4,68%, CPMU akan menindaklanjutinya dengan cara melibatkan pihak sekolah sejak perencanaan/ penyusunan RKM hingga keberlanjutan sarana, memasukkan peran pemantauan sanitasi sekolah dalam peran tugas KPSPAMS unit Kesehatan, mendorong peran Koordinator Pamsimas Kabupaten (DC) untuk  memastikan berfungsian sarana sanitasi sekolah dengan dukungan program HKP dan HID untuk memperbaiki/mengembalikan fungsi sarana yang rusak, serta mendorong fasilitator Pamsimas dalam fasilitasi penyusunan rencana keberlanjutan sanitasi sekolah.

Kick off Meeting dihadiri lintas Kementerian/Lembaga (Kementerian PUPR, Kemenkes, Kemendagri, Kemendesa-PDTT, Kemenkeu, dan Bappenas), Bank Dunia, Perwakilan Pemerintah Australia/DFAT, CPMU, Advosory, dan Konsultan Pamsimas (NMC), dengan total peserta 84 orang.

Eka Hendra Setiawan, Water Supply and Sanitation Specialist Bank Dunia menyampaikan jadual misi yang akan berlangsung secara virtual dari 26 Januari hingga 16 Februari 2021, termasuk akan mengunjungi dua desa di Kabupaten Asahan Sumatera Utara dan dua desa di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan yang dilakukan secara virtual.  (Hartono Karyatin-Media Sp PAMSIMAS).