Kaimana, Papua Barat Kehadiran Bupati dan Wakil Bupati Kaimana pada acara seremonial penandatanganan prasasti sebagai bukti peresmian sarana SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum) yang dibangun melalui Program Pamsimas (Penyediaan Air Minumn dan Sanitasi Berbasis Masyarakat) menjadi salah satu strategi untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat khususnya di warga Kampung Waromi untuk menjamin keberlanjutan SPAM Pamsimas.

Demikian dituturkan Andika Jaya, District Coordinator Pamsimas  Kabupaten Kaimana.  Pesan yang ingin disampaikan lewat seremonial adalah masyarakat sudah dapat menikmati air bersih.  Bupati juga ingin menyampaikan pesan keberhasilan program Pamsimas sedikit banyak ditentukan masyarakat.  Bila masyarakat kompak lewat gotong royong maka akan menuai keberhasilan, sebaliknya bila masyarakat apatis maka hasil yang dicapai tidak akan maksimal.  Seremonial sebagai media untuk menyampaikan pesan secara terbuka kepada masyarakat.  “Sebaik apapun sarana yang dibangun tetapi kalau di tengah masyarakat tidak tumbuh kesadaran untuk menjaga dan merawat sarana tersebut maka hasilnya pun akan sia-sia,” tambah Andika.  Disinilah pentingnya warga masyarakat untuk peduli dan turut menjaga sarana terbangun sehingga dapat memberikan manfaat terus menerus kepada masyarakat.

“Maksud dari acara peresmian ini, kita butuh sosok seorang Bupati atau pun Wakil Bupati untuk menegaskan pentingnya menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk menjamin keberlanjutan SPAM terbangun,” tambah Andika.

Program Pamsimas di Kabupaten Kaimana telah dimulai sejak akhir tahun 2018 dan pelaksanaanya dimulai pada tahun anggaran 2019. Selama tiga tahun kehadiran Pamsimas di Kaimana, baru kali ini Bupati Kaimana Freddy Thie hadir secara langsung di  Kampung Waromi Distrik Arguni Bawah untuk meresmikan pemanfaatan sarana air minum yang dibangun Pamsimas, pada (12/08/2021).

Bupati yang akrab disapa Koibus ini menyampaikan dukungannya secara penuh terhadap program Pamsimas. Koibus secara tegas menyampaikan, untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan air minum diperlukan kerja sama antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah.  Kerja sama tersebut penting mengingat keterbatasan APBD untuk menutupi seluruh kebutuhan pembiayaan untuk investasi pengembangan sarana air minum.  Penting untuk menerapkan strategi kolaborasi dengan melibatkan banyak pihak dalam upaya mencapai akses universal air minum dan sanitasi.

Koibus menegaskan, sebagai wujud nyata dari komitmennya dalam mendukung pencapaian akses universal air minum dan sanitasi, pihaknya memberikan dukungan penuh untuk pembentukan Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan Kabupaten Kaimana dalam waktu dekat.   “Untuk  memberikan dukungan secara teknis kepada KPSPAMS-KPSPAMS yang telah terbentuk di beberapa Kampung melalui Program Pamsimas akan dilakukan pembentukan Asosiasi Pengelola SPAMS di tingkat Kabupaten,“ tegas Koibus.

Selain dihadiri Bupati dan Wakil Bupati Kaimana, acara peresmian sarana air minum tersebut turut dihadiri Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PUPR Kab Kaimana Semuel Mengkidi, Kepala Bidang Pengairan Dinas PUPR Kab Kaimana Sjariful S. Hamka, Kepala Distrik Arguni Bawah, Kepala Distrik Teluk Arguni dan sejumlah kepala kampung (Desa) yang ada di Distrik Arguni Bawah.

Ketua KPSPAMS Kampung Waromi Rozhy Masumbauw menyampaikan laporan secara langsung di hadapan Bupati dan Wakil Bupati Kaimana.  Sejak serah terima SPAM dari KKM ke KPSPAMS pada tanggal 19 Desember 2020, pihaknya telah berusaha melakukan pengelolaan sarana secara baik.   Per Agustus 2021, saldo kas di KPSPAMS sebesar Rp. 2.700.000.  Perawatan sarana dilakukan secara rutin yakni membersihkan sumber air dan bak penampung sebulan sekali, dan setiap dua minggu sekali dilakukan pengecekan jaringan perpipaan.

Rozhy menyampaiakan terima kasihnya kepada Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Papua Barat dan Dinas PUPR Kab Kaimana yang telah memberikan bantuan sehingga SPAM perdesaan dapat diwujudkan di Kampung Waromi.

Busira Farisa, tokoh masyarakat setempat menuturkan, bagaimana sulitnya masyarakat setempat mencari air untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari.  “Sebelum Program Pamsimas hadir di Kampung Waromi, warga mengambil air dengan cara berjalan kaki dan sebagian menggunakan perahu.  Setelah Pamsimas hadir, warga sekitar tidak perlu lagi berjalan kaki untuk mendapatkan air bersih karena di setiap rumah telah terpasang sambungan rumah,” ungkap Busira dengan penuh rasa syukur.

Sebelum Bupati Kaimana dengan didampingi Wakil Bupati Hasbulla Furuada menorehkan tinta emas di prasasti, ia berpesan kepada kepada masyarakat agar fasilitas yang sudah terbangun khususnya di Kampung Waromi dapat dijaga dengan baik sehingga keberlanjutan SPAMS dapat terus dinikmati masyarakat bahkan dapat dikembangkan lebih lanjut.

Di akhir sambutannya Bupati Kaimana menyampaikan sebuah pantun untuk memberikan pesan penegasan kepada masyarakat: Di Waromi lihat burung cendrawasihBawah ole-ole biji kemiriKalau tidak menjaga air bersihKitalah yang akan rugi sendiri.

“Semoga setelah acara peresmian ini, masyarakat semakin menyadari bahwa yang harus memenuhi kebutuhan dasar masyarakat khususnya air minum atau air bersih sebagai kebutuhan paling dasar adalah tidak melulu dilakukan pemerintah. Pemerintah memberikan stimulan, selanjutnya berfungsi atau tidaknya sarana yeng telah dibangun melalui program Pamsimas, masyarakat memiliki andil besar untuk keberlanjutan pelayanan air minum,” tambah Andika (Lonardus Maraya, SE-DFMA Kab. Kaimana/Endang Sri Rejeki-NMC/HKS).