Temanggung, Jawa Tengah – Pembangunan sarana air minum melalui program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) di Kabupaten Temanggung Provinsi Jawa Tengah tahun anggaran 2020 terus dikerjakan meski pada masa pandemi COVID-19. Saat ini pembangunan konstruksi terus dilakukan, bahkan di Desa Pitrosari pembangunan reservoirnya hampir rampung (90%).

Untuk mengindari penyebaran Virus Corona Disease (COVID-19), selama proses kegiatan Pamsimas berlangsung, seluruh pelaku kegiatan Pamsimas diharuskan menjalankan protokol pencegahan penyebaran COVID-19. Selama proses kegiatan berlangsung para pelaku kegiatan Pamsimas diwajibkan mengenakan masker, selalu cuci tangan pakai sabun, menjaga jarak aman, serta di lapangan disediakan hand sanitizer.  Fasilitator yang mendampingi masyarakat selalu mengingatkan agar pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan program untuk patuh dan mentaati protokol pencegahan COVID-19.

Untuk tahun anggaran 2020, program Pamsimas di Kabupaten Temanggung dilaksanakan di 15 desa baru (regular), terdiri dari 9 desa yang dibiayai APBN dan 6 desa dibiayai APBD. Pada tahun ini Kabupaten Temanggung juga mendapat bantuan untuk desa pasca Pamsimas melalui Hibah Insentif Desa (HID) untuk 11 desa. Secara keseluruhan untuk program ini Pemerintah Daerah Kabupaten Temanggung telah mengalokasikan dana sharing APBD TA 2020 sebesar Rp 1,04 Miliar.

Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) untuk desa regular yang didanai APBD telah ditandatangani 10 Maret, sedangkan untuk penandatanganan Perjanjian Kerjasama (PKS) untuk desa regular yang dibiayai APBN ditandatangani 4 Juni 2020. Untuk penandatanganan PKS bagi desa penerima HID masih menunggu revisi DIPA tahun 2020.

Pencairan APBD tahap satu sebesar 60% telah direalisasikan pada tanggal 7 April kepada 5 desa, yaitu Desa Pitosari, Dangkel, Kataan, Tawangsari dan Pakurejo. Untuk Desa Mudal pencairan dana tahap satu ke rekening KKM masih terkendala dengan kewajiban penganggaran APBDes 10%. Untuk pecairan dana tahap kedua sebesar 40% ke rekening KKM dijadwalkan minggu ketiga bulan Juni 2020.

Sampai dengan minggu pertama bulan Juni 2020, kemajuan fisik pembangunan sarana air minum di 5 desa cukup membanggakan. Desa Pitrosari dengan kemajuan fisik mencapai 65%, perpipaan 47% dan bahkan untuk pembangunan reservoir hampir rampung (proses pengecatan). Untuk Desa Dangkel kemajuan fisik mencapai 55%, Kataan 60%, dan Tawangsari 30%.

Masa pandemi COVID-19 tidak menyurutkan semangat KKM dan Satlak serta anggota masyarakat dalam melaksanakan kegiatan Pamsimas, mereka terus bekerja untuk segera mewujudkan pelayanan air minum bagi warga.

“Kami telah bersepakat untuk menyelesaikan seluruh tahapan kegiatan Pamsimas sebelum memasuki musim panen tembakau yang diperkirakan jatuh bulan Juli sampai akhir September, agar tidak mengganggu aktivitas warga dimana sebagian besar warga masyarakat adalah petani tembakau,” ungkap Sukardi, Koordinator Satlak Desa Dangkel.

Lebih lanjut Sukardi menuturkan, sebenarnya di Desa Dangkel sudah ada sarana air bersih yang dibangun melalui progran PNPM, namun saat ini kondisi airnya keruh dan iurannya dianggap mahal. Warga berharap melalui program Pamsimas dengan menggunakan sumber air baku dari mata air sungai dengan sistem infiltrasi gallery akan menghasilkan kualitas air lebih bagus dan harga lebih murah.  Setidaknya sudah tiga kali banjir sistem pengolahan air ini tetap menghasilan air yang jernih, bahkan layak dijadikan air bersih berdasarkan hasil uji laboratorium.

Segera hadirnya air Pamsimas dengan kulitas air lebih bagus dan harga/tarif yang tejangkau masyarakat akan menjadi kabar baik bagi masyarakat Kabupaten Temanggung khususnya bagi warga Desa Dangkel (Rita-FS Temanggung/Sri Wahyuni-TA CDCB Jateng/Hartono Karyatin-Media Sp PAMSIMAS).