Peran Penting Perempuan Dalam Kegiatan Pamsimas TA 2025

27 November 2025|

Air adalah kebutuhan penting setiap rumah tangga. Di wilayah pedesaan, tugas untuk memastikan ketersediaan air setiap rumah sering kali secara tradisional diemban oleh perempuan. Perempuan adalah pihak yang paling merasakan dampak langsung dari ketersediaan atau kelangkaan air, mulai dari memasak, mencuci, hingga menjaga kesehatan keluarga. Oleh sebab itu, keterlibatan perempuan bukan hanya sebagai penerima manfaat, tetapi juga sebagai pengambil keputusan dalam pengelolaan SPAM Pamsimas sangatlah penting dan membawa dampak besar bagi keberlanjutan program.

Pamsimas dibangun diatas pondasi partisipasi masyarakat dan kegiatan ini telah berhasil membuka ruang bagi perempuan untuk berperan aktif, mengubah pandangan bahwa pengelolaan infrastruktur,  khususnya SPAM adalah domain laki-laki. Sejak awal perencanaan, perempuan telah dilibatkan dalam setiap tahapan, mulai dari musyawarah desa untuk mengidentifikasi kebutuhan, memilih teknologi yang tepat, hingga menentukan iuran bulanan.

Selain itu, perempuan juga menjadi garda terdepan dalam mengedukasi keluarga dan komunitas tentang praktik hidup bersih dan sehat (PHBS). Dengan akses air bersih yang lebih mudah, mereka dapat mengajarkan pentingnya mencuci tangan, menggunakan jamban yang sehat, dan menjaga kebersihan lingkungan. Pengetahuan ini secara langsung meningkatkan derajat kesehatan keluarga, terutama anak-anak, dan menurunkan risiko penyakit bawaan air. Oleh sebab itu Salah satu aspek penting dalam keberhasilan kegiatan ini adalah partisipasi perempuan.

KISAH INSPIRATIF BEST PRACTICE PARTISIPASI PEREMPUAN DI DESA TELUK PULAI

Desa Teluk Pulai terletak Kabupaten Kotawaringin Barat Provinsi Kalimantan Tengah. Desa ini merupakan salah satu dari 3 lokasi sasaran Pamsimas TA 2025 di Kabupaten Kotawaringin Barat. Desa yang mempunyai penduduk sebesar 148 KK dan 445 jiwa dimana 134 jiwanya adalah Perempuan terletak di Kecamatan Kumai.

Desa Teluk Pulai di Kalimantan Tengah berbatasan langsung dengan Taman Nasional Tanjung Putting. Selain itu, desa ini berada di wilayah pesisir laut dan memiliki mata pencaharian utama sebagai nelayan, yang juga berarti berbatasan dengan laut. Adapun Batas darat: Taman Nasional Tanjung Putting serta Batas laut: Wilayah pesisir laut.

Beberapa praktik terbaik (best practise) yang terjadi di Desa Teluk Pulai dalam meningkatkan peran perempuan pada kegiatan Pamsimas antara lain:

  1. Keterlibatan Sejak Tahap Perencanaan

Didesa Teluk Pulai, Kelompok Perempuan dilibatkan dalam musyawarah desa, khususnya dalam menentukan lokasi sumber air, pembangunan sarana, serta pengelolaan dana. Dengan melibatkan perempuan berarti Pamsimas memberikan kesempatan yang sama membangun masyarakat yang adil.

  1. Keterwakilan dalam Kelembagaan Pamsimas

Ketua Kelompok Masyarakat (Pokmas) terpilih Desa Teluk Pulai dipercayakan kepada perempuan dan keterwakilan perempuan juga dilibatkan dalam Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum (KPSPAM). Hal ini memastikan suara perempuan terdengar dalam pengambilan keputusan strategis.

  1. Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas untuk Perempuan

Keterlibatan Perempuan dalam Kegiatan pelatihan baik teknis, pengadministrasian   maupun  dalam pemeliharaan. bertujuan meningkatkan keterampilan perempuan khususnya dalam memecahkan masalah, pengambilan keputusan dalam pengelolaan Pamsimas.

  1. Mendorong Perempuan sebagai Agen Perubahan

Perempuan sering kali menjadi motor penggerak perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di rumah tangga. Dengan menjadikan perempuan sebagai agen sosialisasi, pesan tentang kebersihan, dan pengelolaan air lebih mudah diterima masyarakat.

Pembelajaran keterlibatn peremnpuan pada Desa Teluk Pulai telah terbukti memberikan banyak manfaat. Pertama, kualitas layanan air meningkat karena keputusan yang diambil lebih responsif terhadap kebutuhan keluarga. Kedua, kesadaran akan kesehatan semakin tinggi. Ketiga, keterlibatan perempuan dalam kelembagaan Pamsimas mampu meningkatkan rasa kepemilikan dan keberlanjutan program.

Partisipasi perempuan dalam Pamsimas bukan sekadar formalitas, tetapi salah satu kunci keberhasilan program penyediaan air minum berbasis masyarakat. Dengan menerapkan best practise partisipasi perempuan, desa dapat mewujudkan pengelolaan air yang inklusif, berkelanjutan, dan mensejahterakan masyarakat. Oleh karena itu, sudah saatnya peran perempuan ditempatkan sejajar dengan laki-laki dalam pembangunan infrastruktur berbasis masyarakat. (Miliyanti/Asisten Pengelolaan Keuangan Kegiatan Pamsimas Prov. KalimatanTengah/November 2025)

Bagikan tulisan ini

Ikuti kami di media sosial

Apakah Anda memiliki tulisan berita, artikel, atau cerita menarik terkait Program Pamsimas yang ingin dibagikan kepada masyarakat luas? Anda bisa mengirimkannya melalui email site.pamsimas@gmail.com

Tulisan terkini