Padang, Sumatera Barat – Pemerintah Kabupaten/Kota di Sumatera Barat yang menjadi lokasi program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas), memberikan dukungan penuh dalam pelaksanaan program Pamsimas untuk meningkatkan kualitas air minum di lokasi yang telah terbangun sistem penyediaan air minum (SPAM).  Bentuk dukungan tersebut diberikan dengan menandatangani Surat Pernyataan Bersedia Menerima Barang/Jasa untuk Program Pamsimas Hibah Insentif Desa (HID) MAMA (Menuju Air Minum Aman) Tahun Anggaran 2021 oleh Bupati/Walikota.

Provinsi Sumatera Barat “Sigap Membangun Negeri” siap menerima program HID MAMA  menjadi Pilot Project untuk tahun anggaran 2021.  Terdapat 200  calon lokasi program HID MAMA yang tersebar di 16 Kabupaten/Kota yang akan melaksanakan program pada tahun 2021 ini.

Untuk itu, Balai Prasarana Permukiman Wilayah (Balai PPW) Provinsi Sumatera Barat selaku pengelola program Pamsimas di wilayah menggelar Rapat Penyusunan RKM HID MAMA TA. 2021 di Hotel Pangeran Beach Padang, tanggal 28-30 April 2021.  Rapat ini dihadiri 28 orang peserta yang merupakan para Fasilitator Senior Kabupaten/Kota program Pamsimas.

Rapat Penyusunan RKM HID MAMA dipandu Tim ROMS Pamsimas Sumatera Barat, dengan mengahadirkan narasumber Sekretaris PPMU Pamsimas Provinsi Sumatera Barat, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat, dan praktisi pengolahan air minum yang aman sesuai Permenkes No 492 Tahun 2010 terkait Persyaratan Kualitas Air Minum.

Kepala Balai PPW Sumatera Barat, Kusworo Darpito, ST,MDM dalam sambutannya menyampaikan, BLM (Bantuan Langsung Masyarakat) HID MAMA Program Pamsimas III TA. 2021 ini bertujuan untuk peningkatan kualitas layanan air minum aman untuk desa yang telah memiliki 100% akses air minum.

Prasetyo Budi Luhur, ST, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Air Minum selaku  penyelenggara kegiatan rapat berharap agar para Fasilitator Senior yang merupakan peserta rapat mengerti dan  memahami cara penyusunan RKM HID MAMA yang berkualitas sesuai dengan kondisi di masing-masing lokasi dampingan dan dapat menyelesaikan draft RKM HID MAMA.

Penyusunan RKM HID MAMA dilakukan secara diskusi panel dengan mengacu bahan paparan yang disampaikan Sekretaris PPMU Pamsimas Sumatera Barat, Isriza, ST, MT.  Program HID MAMA ditujukan untuk meningkatkan tambahan desa dengan kualitas air minum aman, dengan output yang ingin dicapai berupa  tambahan desa dengan Rencana Pengamanan Air Minum (RPAM) kelompok masyarakat

Arry Yuswandi, SKM, MKM, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat menyampaikan paparan seputar Pengawasan Kualitas Air.  “Kualitas air minum akan membentuk nasib kita ke depannya, kualitas air minum mempengaruhi kejadian diare dan mempengaruhi terjadinya stunting.  Ketika kualitas air minum baik maka permasalahan mendasar terkait kesehatan dapat teratasi dengan baik,” papar Arry Yuswandi.

Dukungan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat dalam meningkatkan kualitas air minum  terlihat dari bertambahnya jumlah Laboratorium Pemeriksaan Kualitas Air Kabupaten/Kota yang terakreditasi, sehingga mendekatkan dan kemudahan bagi desa lokasi Pamsimas untuk melakukan pemeriksanaan kualitas air baik pada pra maupun pasca Pamsimas, sehingga pengawasan terhadap kualitas air terus dilakukan.

Paparan dari praktisi  kualitas air yang aman untuk diminum, menitikberatkan terhadap pengolahan air minum yang sesuai dengan kondisi masing-masing lokasi. Paparan ini memberi banyak masukan kepada peserta sehingga para peserta dapat mengetahui kelebihan/ kekurangan dari masing-masing system pengolahan air minum.

Program HID MAMA merupakan salah satu wujud dukungan bagi pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) úntuk  sektor lingkungan hidup dengan memastikan masyarakat mencapai air minum dan sanitasi pada tahun 2030.  Disamping itu, melalui RPJMN Tahun 2020-2024, Pemerintah Indonesia di tahun 2024 juga mentargetkan untuk menyediakan layanan air minum dan sanitasi yang layak bagi seluruh rakyat Indonesia.

Melalui program Pamsimas khususnya HID MAMA, upaya peningkatan layanan air minum dilakukan  dengan mengintervensi desa pasca Pamsimas yang kualias layanannya belum aman sehingga masih diperlukan kegiatan optimalisasi pada sistem terbangun.

Sejak program Pamsimas dilaksanakan tahun 2008, saat ini sudah ada sekitar 29.816 sistem penyediaan air minum (SPAM) tingkat desa yang terbangaun, sebanyak 6.287 SPAM diantaranya telah memiliki akses 100% pelayanan air minum (SIM Pamsimas, Desember 2020).  Desa-desa ini (6.287) menjadi sasaran potensial untuk diajukan dalam program HID MAMA.  Salah satu syarat mendapatkan program adalah desa dengan SPAM telah beroperasi minimal satu tahun dan memiliki 100% akses air minum.

Kegiatan rapat tatap muka ini dapat dilaksanakan berdasarkan surat rekomendasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daeran – BPBD/Satgas COVID-19 Kota Padang berdasarkan surat permohonan Kepala Satker Pelaksanaan Prasarana Permukiman Provinsi Sumatera Barat yang ditandatangani  Zuherman, ST.   Kegiatan rapat dilaksanakan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat selama berlangsungnya acara. (Yeni Roza-TA CDCB Sumbar/Hartono Karyatin-Media Sp PAMSIMAS).