Ciamis, Jawa Barat – Desa Tanjungsukur Kecamatan Rajadesa Kabupaten Ciamis Provinsi Jawa Barat merupakan penerima program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) tahun anggaran 2021.  Program Pamismas bertujuan untuk meningkatkan akses layanan air minum dan sanitasi bagi masyarakat miskin perdesaan dan pinggiran kota (peri-urban).

Pembangunan bidang air minum dan sanitasi menjadi salah satu fokus dari Pemerintahan Desa Tanjungsukur untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat akan air minum dan sanitasi serta menudung program universal akses air minum dan sanitasi di tahun 2021.

Jumlah penduduk Desa Tanjungsukur ada 4776 jiwa.  Dari sekian jumlah penduduk tersebut, yang telah memiliki akses terhadap air minum layak baru 1980 jiwa atau sekitar 35,17% saja, selebihnya aksesnya masih kurang atau bahkan tidak memiliki akses terhadap layanan air minum sama sekali.  Tentu saja hal ini menjadi pekerjaan rumah bagi Desa  Tanjungsukur untuk mewujudkan pelayanan air minum bagi seluruh warga desa.

Sebelum Program Pamsimas masuk ke Desa Tanjungsukur, sebagian warga mencukupi kebutuhan air untuk sehari-hari dari sumur gali ataupun mengambil air ke sumber air yang cukup jauh.  Pada musim kemarau ketersediaan air di beberapa dusun menjadi berkurang bahkan kering (tidak ada air).  Pihak yang paling merasakan dampak kesulitan air adalah warga miskin dan kelompok perempuan.  Kaum perempuanlah yang paling dekat dengan urusan air, dan akan selalu berjuang untuk mendapatkan air. 

“Perempuanlah yang harus memastikan kebutuhan air rumah tangganya terpenuhi,” tutur Ujar Hasanudin, Koordinator KKM (Kelompok Keswadayaan Masyarakat) Desa Tanjungsukur selaku pengelola Program Pamsimas di desa. Kondisi ini menggambarkan bahwa perempuan sebagai pihak yang paling direpotkan dengan persoalan yang berhubungan dengan air.        

Karena itu saat ada tawaran Program Pamsimas bagi Desa Tanjungsukur, warga dengan dukungan pemerintah desa meresponnya dengan antusias.   Keinginan tersebut diwujudkan dengan mengajukan proposal ke pihak Tim Panitian Kemitraan (Pakem) Kabupaten Ciamis.  Alhamdulillah proposal direspon positip dengan dimasukkannya Desa Tanjungsukur dalam SK Usulan Desa oleh Bupati Ciamis untuk disampaikan ke Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPRP.

Dimulailah proses pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (SPAMS) perdesaan, pada akhir Februari 2021.  Sumber air yang digunakan berupa sumber air tanah dalam melalui proses pengeboran.  Banyak kendala yang dihadapi dalam proses pembuatan sumur bor ini.    Kerasnya lapisan batu di dalam tanah mengakibatkan harus dilakukan beberapa kali penggantian mata bor agar bisa menembus kerasnya lapisan batu.   Kurangnya pasokan air untuk menunjang proses pengeboran juga menjadi kendala yang mengakibatkan water loss, hilangnya air di dalam tanah.  Akibatnya proses pengeboran baru dapat diselesaikan hampir satu bulan, jauh diatas waktu yang diprediksi sebelumnya.

 

Saat proses pembangunan bak penampung air (reservoir) dilakukan, diperlukan banyak tenaga.  Emak-emak ikut terlibat langsung dalam pengecoran reservoir ini. Barisan perempuan berdiri berjajar dari tempat adukan material hingga bangunan reservoir dengan secara estafeta mengangkat ember yang berisi adukan campuran semen dan kerikil.  Hal yang sama juga dilakukan emak-emak saat penggalian/penanaman pipa jaringan air Pamsimas.  Keterlibatan emak-emak diantara kaum lelaki di tengah-tengah teriknya matahari, patut diacungi jempol.

SPAMS lain yang dibangun adalah sarana cuci tangan (SCT) di tempat umum dan di sekolah serta pembangunan jamban sekolah dengan disain yang ramah penyandang disabilitas.  Selain kegiatan pembangunan yang bersifat fisik, juga dilakukan kegiatan sosialisasi Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di sekolah dan masyarakat, pelatihan pra-konstruksi dan pasca konstruksi, serta pelatihan disabilitas.

Program Pamsimas memang menempatkan kaum perempuan pada posisi penting dan ikut ambil bagian dalam kegiatan dan pengambilan keputusan.  Bahkan dalam ketentuan Pamsimas telah diatur pelibatan kaum perempuan minimal 40%, baik dalam kegiatan maupun dalam kepengurusan kelembagaan masyarakat.  Dalam Program Pamsimas kaum perempuan ditempatkan sama dengan anggota masyarakat lainnya serta memiliki kesempatan sama dalam kegiatan dan pengambilan keputusan.

Program Pamsimas yang mengedepankan unsur pemberdayaan memberikan celah pada kaum perempuan untuk tetap bisa berkarya dan berkreasi.  Perempuan juga bisa memberikan sumbangsih berupa ide dan gagasan serta tenaga untuk pelaksanaan Program Pamsimas di desa.  Keterlibatan kaum perempuan ini terlihat jelas dalam pelaksanaan Program Pamsimas di Desa Tanjungsukur. 

’’Keterlibatan perempuan dalam pembangunan sarana air minum Pamsimas kiranya tetap dipertahankan terutama dalam kegiatan pasca kontruksi dengan terus melibatkan perempuan dalam kelembagaan KPSPAMS dan pengelolaan sanara terbangun,” Ujar Tata Faturhohman, Ketua Satlak Pamsimas.

Begitu pentingnya peran perempuan dalam pelaksanaan program Pamsimas maupun pengelolaan sarana terbangun.  Tanpa pelibatan kaum perempuan dalam Program Pamsimas, maka seperti kata pepatah “bagai raga tanpa ruh.” (Abdul Aziz-FM CD Kab Ciamis/ Hartono Karyatin-Media Sp PAMSIMAS).