Ponorogo – Jawa Timur. Desa Patik terletak di wilayah Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur. Wilayah Desa Patik sebagian besar berupa sawah irigasi dan sisanya berupa ladang tadah hujan yang berada di pekarangan rumah tempat tinggal masyarakat desa. Secara geografis, Desa Patik berbatasan dengan sungai Kali Munggung pada bagian utara, Sungai Kali Kidul Desa Pulung pada bagian selatan, Dusun Tuk Suren Desa Singgahan pada bagian timur dan pada bagian barat berbatasan dengan Dusun Bedagan Desa Pulung. Desa Patik terdiri atas empat wilayah dusun yaitu Dusun Krajan, Dusun Jangglengan, Dusun Tunjungan Wetan dan Dusun Tunjungan Kulon.  Dan sebagian wilayah desa berada di barat daya kaki lereng Gunung Wilis.

Jumlah penduduk Desa Patik adalah 862 Kepala Keluarga (KK) dengan total jiwa sebanyak 7102 jiwa.  Pada tahun 2018 Desa Patik mendapatkan Dana Bantuan Pemerintah untuk Program Pamsimas pertama kalinya dengan wilayah sasaran di Dusun Jangglengan. Pada tahun 2023 Desa Patik mendapatkan dana DAK dari Pemerintah Daerah Kabupaten Ponorogo untuk pembangunan SPAMS  di Dusun Tunjungan Wetan. Di tahun 2025, Desa Patik kembali mendapatkan  menjadi lokasi sasaran dan mendapatkan Dana Bantuan Pemerintah untuk Masyarakat (BPM) Kegiatan Pamsimas. BPM Kegiatan Pamsimas tahun 2025 ini akan digunakan untuk melakukan perluasan layanan ke wilayah ke dusun Jangglengan dan dusun Tunjungan Kulon di RW 01.

Jumlah sambungan rumah saat ini yang dikelola oleh KP-SPAMS Tirta Patik Mandiri sebanyak 182 SR, dan nantinya akan menambah akses air minum sebanyak 80 SR dari Kegiatan Pamsimas Tahun 2025. Adapun sumber air yang digunakan sebagai air baku adalah Sungai Desa Tambang yang berjarak 7 KM dari permukiman masyarakat desa.

Pemerintah Desa memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung keberhasilan Kegiatan Pamsimas. Salah satu bentuk nyata keterlibatan tersebut adalah melalui kontribusi dana desa sebagai bagian dari komitmen bersama untuk penyediaan sarana air minum untuk masyarakat. Kontribusi ini bukan hanya sebatas kewajiban administratif, tetapi juga menunjukkan keseriusan pemerintah desa dalam mewujudkan pelayanan dasar yang layak bagi warganya. Di tahun 2025 ini Pemerintah Desa menganggarkan dana sebanyak 70 juta rupiah dari APBDesanya yang akan dialokasikan untuk mendukung pembiayaan kegiatan Pamsimas. Dana tersebut akan digunakan untukpembelian pipa distribusi serta upah tenaga kerja. Melalui kepemimpinan Nur Kholis Ifani sebagai Kepala Desa atau yang akrab dipanggil dengan “Mbah Lurah” ini mengharapkan dapat meningkatkan akses air minum bagi masyarakat serta membangun desa melalui pembangunan SPAM yang berkelanjutan. “Saya ingin agar semua masyarakat Desa Patik dapat menikmati layanan air minum, sehingga masyarakat Desa Patik tidak kesulitan lagi mendapat air serta menjaid sehat,” demikian di sampaikan Kepala Desa Patik saat ditanyakan alasan mau menganggarkan APBDes untuk kegiatan Pamsimas di tahun 2025.

Pemerintah desa berperan aktif mulai dari tahap perencanaan, penganggaran, hingga pelaksanaan kegiatan, sehingga nantinya keterlibatan ini mampu memperkuat rasa kepemilikan masyarakat terhadap hasil pembangunan. Selain memberikan dukungan finansial, kontribusi APBDes   juga menjadi wujud sinergi antara pemerintah pusat,  pemerintah daerah, pemerintah desa dan masyarakat dalam upaya meningkatkan akses air minum kepada masyarakat. Dengan adanya komitmen APBDes, keberlanjutan SPAM hasil kegiatan Pamsimas dapat lebih terjamin, karena sarana yang telah dibangun dapat dipelihara dan dimanfaatkan secara berkesinambungan. Keterlibatan pemerintah desa pada akhirnya tidak hanya membantu kelancaran pelaksanaan kegiatan Pamsimas, tetapi juga memperkuat semangat gotong royong dan tanggung jawab bersama dalam mewujudkan desa yang sehat, mandiri, dan berkelanjutan (Ria Liftiana/Asisten Pengelola Keuangan Pamsimas Provinsi Jawa Timur-2/September 2025).