Kuta, Bali – Sebagai bagian dari pengelola program Pamsimas, Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Kementerian Kesehatan bertanggung jawab terhadap pencapaian KPI (Key Performance Indicator) komponen kesehatan berupa peningkatan layanan dan perilaku higienis dan sanitasi. Komponen ini bertujuan untuk membantu memfasilitasi masyarakat dan institusi lokal dalam perubahan perilaku menuju hidup bersih dan sehat (PHBS) dan peningkatan akses sanitasi dasar. Komponen kesehatan untuk mendukung dan melengkapi komponen pembangunan sarana dan prasarana air minum dan penyehatan lingkungan pada program Pamsimas.

Keberhasilan pelaksanaan komponen kesehatan diukur dari capaian KPI, antara lain penambahan jiwa yang berakses ke sanitasi layak, pelaksanaan Stop BABS, pelaksanaan CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun), dan keberfungsian sarana sanitasi di sekolah.  Berdasarkan data dalam SIM Pamsimas, capaian KPI kesehatan secara target tercapai, namun berkaitan dengan upaya pencegahan resiko stunting masih belum optimal mengingat warga sasaran belum 100% mengakses jamban sehat dan mengadopsi perilaku CTPS. Adapun persentase sekolah yang mempunyai fasilitas sanitasi yang layak dan menerapkan pola hidup bersih sehat (PHBS), belum sepenuhnya tercapai. Penyebabnya antara lain ditemukan anomali data pada QS (Quick Status) terkait kegiatan sanitasi sekolah dan kontruksi sanitasi sekolah belum memenuhi spesifikasi teknis sehingga mempengaruhi keberfungsiannya, serta pemeliharaan sarana sanitasi sekolah belum dilakukan dengan baik oleh pihak sekolah.

Sehubungan dengan belum tercapainya secara keseluruhan komponen kesehatan yang menjadi tugas dan tanggung jawab Ditjen Kesehatan Masyarakat, maka dilakukan Rapat Koordinasi (Rakor) bidang peningkatan perilaku higienis dan sanitasi Program Pamsimas III TA 2019.  Rapat Koordinasi dengan menggunakan metode partisipatif dan share learning antarwilayah, digelar di Kuta-Bali, 3-6 Juli 2019.

Rakor dihadiri Kasubdit Penyehatan Air dan Sanitasi Dasar, Direktorat Kesehatan Lingkungan Ditjen Kesmas Kementerian Kesehatan, PPK Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Satker PAMBM Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR, Team Leader dan Tim Health, Hygiene Sanitation (HHS) dari NMC Pamsimas, serta para Tenaga Ahli STBM dari 32 Provinsi lokasi Pamsimas.

Rapat Koordinasi dibuka secara resmi Kasubdit Penyehatan Air dan Sanitasi Dasar (PASD) Direktorat Kesling Kemenkes, yang juga merupakan Wakil Ketua CPMU Pamsimas Ditjen Kesling, Ely Setywati, SKM. M.KM.  Dalam arahannya Ely Setywati mengingatkan, semua pelaku Pamsimas memiliki tanggung jawab bersama dalam mewujudkan akses air minum dan sanitasi layak tanpa terkecuali. Kementerian Kesehatan melihat potensi Pamsimas yang begitu besar dalam berkontribusi pencapaian akses aman air minum dan sanitasi layak, dengan jumlah cakupan intervensi hampir mendekati 35% dari jumlah desa seluruh Indonesia. Ia berpesan agar seluruh sarana air minum yang sudah terbangun melalui program Pamsimas dilakukan pengawasan terhadap kualitas air minum oleh masing-masing KPSPAMS dan melakukan upaya perubahan perilaku hidup bersih sehat menuju STBM.

Rapat Koordinasi berlangsung selama 4 hari 3 malam dengan menggunakan metode partisipatif serta share learning antar Provinsi terkait strategi capaian KPI kesehatan Pamsimas dengan masing-masing provinsi membawa display pembelajaran. Beberapa contoh pembelajaran yang diambil oleh para peserta adalah (1) Pembelajaran program pengembangan akses sanitasi yang inovatif dengan kegiatan “SWASEMBADA” di Provinsi Lampung.

Rapat Koordinasi selama empat hari dengan metode partisipatif dan share learning, juga dimeriahkan dengan tampilan display pembelajaran dari masing-masing provinsi. Ada beberapa display pembelajaran yang menarik seperti yang ditampilkan provinsi Lampung, Kalimantan Selatan dan Jawa Timur.  Dari provinsi Lampung menampilan display pembelajaran program pengembangan akses sanitasi yang inovatif dengan kegiatan “Swasembada”, dimana seluruh sektor dan program ikut berkontribusi termasuk di dalamnya adalah komitmen dana desa untuk pengembangan akses sanitasi masyarakat. Hal lain yang menarik yang ditampilkan Kalimantan Selatan, dimana beberapa pemerintah desa dan kabupaten sudah berhasil meyakinkan pihak ketiga untuk menyalurkan dana Corporate Social Responsibility (CSR) bagi pengembangan akses sanitasi di masyarakat. Adapun pembelajaran yang dapat dipetik dari Pamsimas Jawa Timur adalah kolaborasi program Pamsimas dengan lembaga perbankan/kredit mikro untuk pengembangan akses air minum dan sanitasi.

Melalui pembelajaran antarprovinsi diharapkan masing-masing TA STBM mendapatkan  referensi strategi.  Pada Rapat Koordinasi ini  seluruh TA STBM bersama dengan TA HHS NMC merumuskan strategi pendampingan untuk persiapan pelaksanaan desa baru tahun 2019 dan menyusun rencana kegiatan dalam mengoptimalkan pelaksanaan peningkatan hygiene dan sanitasi untuk desa pasca dalam mewujudkan target KPI kesehatan.

Rakor juga memberikan apresiasi melalui pemberian penghargaan kepada TA STBM dengan kinerja terbaik dan paparan pembelajaran yang menarik dan strategi inovatif.   Sebagai TA STBM dengan kinerja terbaik diberikan kepada Iin Cintawati, TA STBM Provinsi Lampung.  Sedangkan untuk paparan pembelajaran yang menarik dengan strategi inovatif diberikan kepada Pracihno Kurniawan, TA STBM Jawa Timur.   Pemberian apresiasi ini diharapkan dapat memotivasi seluruh TA STBM untuk bekerja dengan sepenuh hati dan menunjukkan capaian terbaiknya demi mewujudkan target komponen kesehatan.

Rakor ditutup secara resmi oleh PPK Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Satker PAM-BM, Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR, Henny Wardhani Simarmata, ST, M.Sc. Dalam arahannya ia mengingatkan, pentingnya memastikan kualitas air minum sehingga aman untuk diminum, melakukan pemantauan uji-kualitas air pra dan paska konstruksi serta berkala, melakukan upaya pemetaan potensi peningkatan akses sanitasi melalui kolaborasi berbagai program atau lembaga yang mendukung pengembangan akses sanitasi, dan perlunya koordinasi secara teamwork dalam ROMS untuk bersama-sama mewujudkan target KPI dengan strategi inovatif.  (Ichwanudin-Health & Hygiene Assistant/Hartono Karyatin-Adv & Media Sp PAMSIMAS)