Lombok Barat, NTB – Kabupaten Lombok Barat laksanakan lokakarya terkait pelaksanaan program Pamsimas di Kabupaten Lombok Barat. Kegiatan Lokakarya Pamsimas yang ketiga kalinya ini, merupakan agenda rutin tahunan yang dilaksanakan oleh Bappeda Kabupaten Lombok Barat melalui dukungan pendanaan APBD, dilaksanakan di Batu Layar, Senin (05/08).

Kegiatan lokakarya diikuti oleh 72 Kepala Desa dan 8 Camat se-Kabupaten Lombok Barat yang menjadi lokasi program Pamsimas tahun 2017 – 2019. Bertindak sebagai Narasumber pada lokakarya ini adalah dari unsur Pemerintah Daerah Lombok Barat ditambah Konsultan Pendamping Pamsimas dari Provinsi NTB, antara lain TA LGS, TA FMA, TA STBM dan Koordinator Pamsimas Kabupaten Lombok Barat.

Pada lokakarya ini fokus untuk membahas pencapaian target KPI (Key Performance Indicator) Pamsimas dan strategi keberlanjutan sarana air minum terbangun guna menunjang penurunan angka stunting di Kabupaten Lombok Barat yang menjadi komitmen Pemda setempat. Sebagai bentuk komitmen Pemerintah Daerah dalam memberikan pelayanan dasar bidang air minum dan sanitasi, dilakukan pengintegrasian pembangunan bidang AMPL ke dalam dokumen perencanaan jangka menengah yakni RPJMD periode 2019-2024. Rencana tersebut tercantum pada visi-misi Bupati dan Wakil Bupati Terpilih, yaitu Terwujudnya Masyarakat Lombok Barat yang Amanah, Sejahtera dan Berprestasi dengan Dilandasi Nilai Patut Patuh Patju (“Lobar Mantap”).

Pamsimas merupakan salah satu program pemerintah yang diandalkan dan menjadi idola di Kabupaten Lombok Barat pada tiga tahun terakhir ini. Program ini digadang-gadang mampu menurunkan angka kemiskinan di perdesaan dan pinggiran kota. Hal tersebut dibuktikan dengan turunnya ‘gap’ cakupan layanan air minum di Kabupaten Lombok Barat, dari 72,28% (2016) menjadi 76,57% (medio 2019). Walaupun penurunannya kecil – sekitar 4,29% selama kurun waktu tiga tahun, setidaknya terjadi perubahan kearah yang lebih baik. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bappeda Lombok Barat Dr H Baehaqi, SSi MPd MM dalam sambutan Pembukaan Lokakarya yang dibacakan oleh Kepala Bidang Perencanaan Pembangunan Ekonomi Bappeda selaku Pelaksana Harian Sekretaris Bappeda Lombok Barat, Lalu Bagus Prihatin Pujasetiandi, ST.

Komitmen Pemerintah Daerah untuk menyediakan pelayanan dasar bidang air minum dan sanitasi, tercantum dalam misi ke-2, yakni meningkatkan dan memantapkan akses infrastruktur wilayah dan pemenuhan layanan dasar secara berkeadilan. Hal tersebut diukur dengan persentase rumah tangga layak dan persentase rumah tangga dengan akses air minum layak. Strategi untuk mencapainya dilakukan dengan meningkatkan konektivitas antarwilayah dan akses infrastruktur dasar melalui penyediaan jalan, moda transportasi, rumah layak huni, air minum aman dan sanitasi layak. Pemerintah Daerah akan memberi prioritas pada program peningkatan akses air minum aman dan sanitasi yang layak.

Dalam dokumen perencanaan sebagaimana termuat pada dokumen RKPD tahun 2020 yang merupakan penjabaran tahun pertama RPJMD 2020 – 2024, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat menganggarkan dana sebesar 1,5 M untuk diberikan pada 25 desa.  Dari Dinas PU menganggarkan sebesar 9,43 M untuk pengadaan 500 sambungan rumah (SR) bersumber dana DAK. Disamping itu, Dinas PU melalui program Hibah Air Minum Perdesaan (HAMP) menganggarkan 3 M untuk pengadaan 1500 SR yang akan dihibahkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah atau MBR (Lalu Suhendra Atmaja, ST-DC Lombok Barat/Hartono Karyatin-Media Sp PAMSIMAS