Subandriyo di Magelang, Jumat, mengatakan program Pamsimas di Kabupaten Magelang sejak 2008 sampai sekarang telah dilaksanakan di 200 desa tersebar di 20 kecamatan. Sampai saat ini pencapaian layanan program Pamsimas sebanyak 228.524 jiwa atau 63.595 keluarga.
Program Pamsimas telah menjadi salah satu program nasional yang bertujuan untuk meningkatkan akses penduduk perdesaan terhadap fasilitas air minum dan sanitasi yang layak dengan pendekatan berbasis masyarakat.
Ia menyampaikan pemerintah terus meningkatkan akses penduduk perdesaan dan pinggiran kota terhadap fasilitas air minum dan sanitasi dalam rangka pencapaian target akses universal air minum dan sanitasi serta target SDGs.
“Program Pamsimas telah dilaksanakan mulai tahun 2008 sampai dengan 2015 dan dilanjutkan pada tahun 2016 sampai dengan 2020 khusus untuk desa-desa di kabupaten dalam rangka mendukung program pemerintah dalam mencapai 100 persen akses air minum dan 100 persen akses sanitasi bagi semua masyarakat Indonesia,” katanya.
Baca juga: Kudus usulkan penerima bantuan pamsimas
Menurut dia, Pamsimas Kabupaten Magelang telah melakukan modeling kolaborasi kemitraan, baik yang bersifat hibah maupun dengan mekanisme pembiayaan perbankan sehingga mekanisme pencapaian layanan air minum kepada masyarakat dapat berjalan dengan lebih baik.
Ia menyebutkan sampai tahun 2020 terdapat 4 desa yang telah didanai pembiayaan air minum melalui perbankan, yakni BKK Muntilan dan sebanyak 3 desa didanai melalui hibah oleh Yayasan Wahana Mandiri Indonesia (YWMI).
Projek Officer YWMI Marwan menyampaikan masyarakat di Kabupaten Magelang membutuhkan akses air bersih, oleh karena itu YWMI bersama-sama dengan Pamsimas membantu pemerintah.
Ia menyebutkan di Kabupaten Magelang YWMI membantu peningkatan penyediaan air baku dan pelayanan air minum di 3 desa di Kecamatan Kaliangkrik, yakni Desa Ngendrokilo, Munggangsari, dan Desa Mangli.
Baca juga: Bank Dunia terus dukung Program Pamsimas
Baca juga: Kelola Sumur Pamsimas, Pemerintah Desa Bisa Gandeng PDAM
