Mojokerto, Jawa Timur – Berangkat dari akses Air Minum layak di Kabupaten Mojokerto pada 2015 pada angka 74%, dan upaya terus menerus dengan mengkolaborasikan berbagai pihak untuk memperluas cakupan layanan air minum serta berbekal optimisme dalam strategi pencapaian Universal Akses 100-0-100 pada tahun 2019, jajaran pelaksana Program Pamsimas Kab. Mojokerto melaksanakan kerjasama dengan pihak NGO dari Australia yaitu Engineer Whithout Borders (EWB), LPPM ITS Surabaya dan University Technology Of Sidney-Australia.

Selama 4 hari mulai tanggal 24-27 Agustus 2018 dengan lokasi studi di Desa Padusan Kec. Pacet Kab. Mojokerto. Berbagai kegiatan yang dikemas dalam bentuk Pelatihan Pengelolaan Air Minum, Sanitasi & Kesehatan atau yang disingkat dengan “WASH Training (Water-Satitation-Hygiene Training)”.

Sebagai upaya menarik peran serta pihak luar/NGO untuk mendongkrak capaian akses sarana Air Minum, Sanitasi dan Kesehatan di Kab. Mojokerto yang dimotori oleh Panitia Kemitraan & POKJA AMPL di Bappeda Kab. Mojokerto, kegiatan kolaborasi ini pada tahap awal tahun 2018 melakukan studi dan pelatihan Metodologi Identifikasi Masalah WASH (Water-Satitation-Hygiene), pemetaan kekuatan potensi dan tantangan serta perumusan solusi atas permasalahan yang dihadapi.

FGD dengan pelaku desa (BPSPAMS, KKM, SATLAK, Kader AMPL) dilakukan secara aktif dan terbuka sehingga bisa menggali pengalaman, potensi dan tantangan yang mereka hadapi. Dengan menggunakan dokumen RKM 100% sebagai dasar perencanaan UA 2019 dan menyandingkan peta sosial & desain sistem SPAMS yang disusun oleh pelaku desa dalam tahapan kegiatan Pamsimas didapatkan  data-data aktual dan grand design atas upaya Desa Padusan mencapai UA 2019.

Untuk memastikan data & fakta sebagai dasar perumusan solusi permasalahan WASH di Desa Padusan, tim kolaborasi ini juga melakukan transect walk, Observasi Sarana Prasarana SAM, SAN existing, uji kualitas air, dan Rapid Technical Assesment (RTA) secara menyeluruh. Pada tahap ini membuktikan metode IMAS 1 maupun IMAS 2 yang dilakukan pada tahun 2016 sebagai tahun perencanaan desa sasaran 2017 pada tahapan Pamsimas sangat menentukan acuan, kesepatan dan ketepatan tim kolaborasi merumuskan solusi permasahan di Desa Padusan.

Dari hasil kegiatan studi tersebut Aksi Tindak Lanjut yang dilakukan pada tahun 2019 adalah pemberian bantuan sarana & prasarana untuk mengentaskan permasalahan yang terjadi (pipa distribusi senilai Rp.427 juta, bantuan teknis berupa perencanaan sistem distribusi air minum daerah pegunungan, IPAL komunal dan TPS 3R) yang diharapkan bisa menghantarkan Desa Padusan Kec. Pacet  sebagai desa Universal Access 2019 di Kab. Mojokerto

“ Kolaborasi Tanpa Batas “ yang disebutkan oleh Ketua Pokja AMPL ini adalah upaya yang dilakukan di Kab. Mojokerto dengan memanfaatkan akses-akses Pemerintah, Non-Goverment maupun Perguruan Tinggi yang memiliki perhatian dalam pengabdian masyarakat dengan semua disiplin ilmu adalah salah satu Road Map Exit Strategi percepatan pencapaian Universal Akses 100-0-100 Kabupaten Mojokerto pada tahun 2019.( Tiwi Sri Rejeki, ST-DC Kab.Mojokerto;Deddy S-WDA NMC)