Bandung, Jawa Barat – Euis Rokayah, wanita cekatan yang berjuang di garis depan dalam memajukan KPSPAMS ‘Sumber Air Jagabaya’ Desa Jagabaya Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat. Euis-demikian biasa disapa, merupakan wanita kelahiran 21 Juni 1967, asli dari Desa Jagabaya, tinggal di Kampung Pasir Lanjung RT 02 RW 03 Desa Jagabaya. Sehari-harinya selain mengurusi air Pamsimas, ia juga merupakan kader posyandu dan guru di Madrasah Baitul Amanah (setingkat RA dan MD). Bangunan Madrasah yang menyatu dengan masjid itu seluruhnya merupakan hibah dari keluarga besar Euis. Suaminya, Asep Insan Mulyawan, sangat mendukung kegiatan istrinya, kedua anaknya sudah mengerti peran ibunya di masyarakat.

KPSPAMS atau Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi merupakan kelembagaan yang dibentuk masyarakat desa untuk mengelola sarana air minum yang dihasilkan dari kegiatan/program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas).

KPSPAMS ‘Sumber Air Jagabaya’ dibentuk pada tahun 2016 bersamaan dengan masuknya program Pamsimas di Desa Jagabaya. Pada awal beroperasinya sarana air minum Pamsimas hanya ada lima keluarga pelanggan air Pamsimas. Kini, seiring dengan perjalanan waktu dan semakin baiknya kinerja pengelolaan KPSPAMS, sambungan rumah (SR)-nya telah berkembang menjadi 255 unit. Pertumbuhan jumlah SR tersebut tidak lepas dari sentuhan dan peran seorang Euis.

“Bu Euis merupakan sosok yang supel, aktif bergaul dengan masyarakat, orangnya fleksibel, dan dapat dipercaya, serta tegas bila diperlukan,” tutur H Sulaeman, rekan sejawat dalam kegiatan Pamsimas sekaligus Ketua KKM (Kelompok Keswadayaan Masyarakat) Desa Jagabaya selaku pengelola program Pamsimas. Terbukti dari awal terbentuk tahun 2016 sampai sekarang, Euis masih tetap dipercaya sebagai pengelola KPSPAMS baik oleh KKM maupun masyarakat.

Bukan tanpa kendala dalam pengelolaan sarana air minum Pamsimas. Pada awal kepengurusan KPSPAMS masih sulit untuk mendapatkan pelanggan, warga masih enggan untuk mengajukan SR. Kebetulan saat sarana Pamsimas mulai berfungsi telah memasuki musim hujan sehingga warga merasa belum membutuhkan air, lagi pula sumur milik warga juga berfungsi.

Euis tidak kehilangan akal. Upaya menjaring pelanggan dimulai dari dirinya dan kemudian merambah kepada keluarga terdekatnya. Biaya penyambungan SR sebesar 400 ribu rupiah, harus dibayar tunai dan tidak bisa dicicil mengingat KPSPAMS tidak memiliki uang kas. Maka pada awal beroperasinya sarana Pamsimas baru tersambung 5 SR.

Kendala lainnya adalah dualisme kepengurusan dalam KPSPAMS. Masyarakat yang tidak puas dengan pengelolaan air minum Pamsimas sampai ada yang melapor ke stasiun TV lokal Kabupen Bandung. Berkaca dari kejadian tersebut, Euis kemudian menghadap ke kepala desa dan meminta pihak pemerintahan desa mengeluarkan surat keputusan penetapan kepengurusan KPSPAMS sehingga memiliki legalitas. Akhirnya pihak pemerintahan desa mengeluarkan SK dan menetapkan kepengurusan KPSPAMS-nya Euis, bahkan sekarang KPSPAMS ‘Sumber Air Jagabaya’ sudah mendapatkan pengesahan dari lembaga yang berwenang sehingga memiliki payung hukum yang kuat.

Kendala lainnya, belum seluruh warga pelanggan air Pamsimas disiplin dalam membayar iuran, ada saja warga yang menunggak iuran dengan berbagai alasan. Selama kepengurusan Euis, setidaknya sudah dua kali pompa air mengalami kerusakan dan harus diperbaiki. Untuk setiap kali perbaikan pompa, KPSPAMS harus merogoh kocek kas sebesar 18 juta rupiah. Tidak masalah dengan kondisi keuangan KPSPAMS untuk membiayai perbaikan pompa. Berkat pengelolaan KPSPAMS yang dilakukan secara baik, kini KPSPAMS mempunyai saldo 22 juta rupiah.

Ke depannya Euis berharap dapat dilakukan pengembangan sarana dan perluasan jaringan sehingga dapat menjangkau pelayanan bagi seluruh warga desa. Karenanya dengan pengelolaan KPSPAMS yang baik, dirinya berharap mendapatkan bantuan program Hibah Insentif Desa (HID) Pamsimas sehingga dapat menjangkau warga lain yang selama ini belum terjangkau pelayanan air Pamsimas. Semoga keinginannya Euis dan juga harapan sebagian besar warga Desa Jagabaya dapat segera terwujud. (Hendi Herdiman-Co DC Kab Bandung/Hartono Karyatin-Media Sp PAMSIMAS).