Pengalaman Pengelolaan SPAM Pamsimas di Desa Stabat Lama, Kab. Langkat, Sumatera Utara

Langkat, Sumatera Utara. Air minum merupakan kebutuhan dasar masyarakat. Pemenuhan kebutuhan air minum masih menjadi tantangan besar bagi Pemerintah dan Pemerintah Daerah. Sebagai kebutuhan dasar, kurangnya pemenuhan air minum sering kali menimbulkan dampak seperti diare dan stunting. Oleh karena itu, seharusnya sarana-sarana SPAM yang sudah di bangun oleh PAMSIMAS di desa dapat dipelihara dan dikembangkan dengan sebaiknya.

Desa Stabat Lama yang terletak di Kecamatan Wampu Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu desa penerima BPM Pamsimas Tahun 2021. Desa Stabat Lama merupakan salah satu desa yang bermasalah dalam penyediaan layanan air minum bagi masyarakatnya. Sebelum mendapatkan Pamsimas, masyarakat Desa Stabat Lama mengandalkan sumur pribadi dalam pemenuhan air dimana kondisi air berwarna kuning serta berminyak sehingga untuk menjernihkan agar bisa dikonsumsi, masyarakat menggunakan saringan yang terbuat dari pasir dan juga ijuk. Tak jarang penduduk juga harus membeli air galon untuk kebutuhan minum dan memasak. Bertahun-tahun masyarakat merasakan sulitnya mendapatkan air minum terutama di musim kemarau. Dengan masuknya Pamsimas, masyarakat dapat membangun 1 (satu) unit sumur dalam dengan kualitas air yang sangat baik.

Pasca pembangunan sarana Pamsimas, pada Bulan September 2021 masyarakat Desa Stabat Lama membentuk kepengurusan KPSPAMS “Tirta Wampu Mandiri” melalui musyawarah yang dihadiri oleh tokoh masyarakat juga Pemerintah Desa. Kepengurusan KPSPAMS yang terbentuk berjumlah 5 (lima) orang. Bagian bawah menara air dimanfaatkan menjadi ruang Sekretariat KPSPAMS.

Pada awal proses mendapatkan Pamsimas, masyarakat Desa Stabat Lama masih banyak yang enggan untuk menjadi pelanggan Pamsimas dikarenakan adanya rasa takut akan pembayaran tagihan yang mahal. Sebagai pengelola SPAMS di Desa Stabat Lama, KPSPAMS terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar mengakses Pamsimas karena biaya yang akan dikeluarkan terjangkau dan tentunya telah dilakukan pengolahan air dan uji kualiatas sebelum dimanfaatkan masyarakat. Dengan adanya pendekatan ini, masyarakat menjadi yakin untuk menggunakan air Pamsimas dalam pemenuhan kebutuhan air minum setiap harinya.

Dalam rangka menjaga keberlanjutan pemanfaatan air Pamsimas diberlakukan iuran pemanfaat yang besarnya Rp. 3.000,- per m³. Saat ini sudah ada sebanyak 136 KK pemanfaat. Jumlah dana iuran yang terkumpul sampai saat ini pada Kas KPSPAMS sudah lebih dari Rp. 25 juta,-. Seluruh pengurus  yang berjumlah 5 orang diberikan dana operasional sebesar Rp. 150.000,- per orang/bulan.  Untuk menjaga kepercayaan masyarakat penerima manfaat terhadap pengelolaan iuran setiap akhir tahun dilakukan pertemuan dalam rangka Laporan Pertanggungjawaban Pengurus KPSPAMS.

Selain itu, untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat, Pengurus KPSPAMS Tirta Wampu Mandiri melakukan inovasi terkait pendataan dan pencatatan pemakaian air, serta pembayaran iuran, yaitu melalui “Meterpams”. Meterpams adalah sebuah aplikasi digital untuk pembayaran iuran sekaligus mendata pelanggan, jumlah iuran dan pemakaian setiap bulannya, yang dapat dioperasikan melalu Handphone (HP). Dengan adanya Meterpams, sangat membantu pengurus KPSPAMS dalam pembuatan laporan keuangan. Tentunya sekaligus membuat masyarakat lebih percaya kalau penerbitan tagihan sesuai dengan pemakaian.  Secara rutin, minimal 1 tahun sekali, Pemerintah Daerah melalui Dinas terkait melakukan kunjungan dalam rangka memberikan pengawasan dan pembinaan kepada KPSPAMS. Sampai saat ini, pengelolaan SPAM yang dilakukan oleh KPSPAMS Wampu Mandiri masih tetap eksis dan berjalan dengan baik. (September 2023/ Iskandar – Ketua KPSPAM Tirta Wampu Mandiri Desa Stambat Lama, dan Simon Juangga Dedi – KMP Pamsimas)