Mamuju Tengah, Sulawesi Barat – Untuk mencapai target Universal Access 100-0-100 dan mendukung program Pamsimas tahun pelaksanaan 2019, Pemerintah Kabupaten Mamuju Tengah dalam hal ini Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) mengadakan Sosialisasi Kabupaten di Aula Kantor Bappeda Mamuju Tengah, Selasa (03/07/2018). Sosialisasi Kabupaten dihadiri Sekretaris Daerah Mamuju Tengah, Kepala Bappeda Mamuju Tengah, Kabid Cipta Karya Dinas PU dan Tata Ruang Mamuju Tengah, Dinas Kesehatan Mamuju Tengah, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Tim District Coordinator Mamuju Tengah, Tim Fasilitator Pamsimas Mamuju Tengah, Camat se Kabupaten Mamuju Tengah, 12 Kepala Desa yang belum diintervensi Pamsimas dan 33 Kepala Desa Pasca tahun 2009 – 2017. Turut hadir dalam sosialisasi kabupaten tersebut Nursiah Nukma selaku Tenaga Ahli CB CD ROMS 15 Sulawesi Barat didampingi Dedi Wahyudi selaku DMA ROMS 15 Sulawesi Barat.

Sosialisasi kabupaten diawali dengan paparan mengenai Pamsimas dan keadaan akses air minum dan sanitasi di Mamuju Tengah yang disampaikan oleh Ishaq Yunus, S.IP., M.A.P selaku Kepala Bappeda Mamuju Tengah. Dalam paparannya, Cakupan layanan air minum perkotaan di Kab. Mamuju Tengah berkisar 52% bersumber dari UPTD PDAM dan SPAM IKK Mamuju Tengah. Di sisi lain, Pamsimas juga berkontribusi dalam memberikan akses air minum dan sanitasi. Mamuju Tengah saat ini memiliki 33 Desa pasca tahun 2009 – 2017 dengan persentase keberfungsian 63%. Beberapa Desa pasca tidak berfungsi diakibatkan tidak lancarnya iuran di masyarakat dan sumber air yang menurun debitnya. Hal inilah yang perlu dibenahi kedepannya, Ishaq Yunus juga memberikan motivasi & mengajak Kepala Desa dan Camat yang hadir agar menerapkan 3K yakni Komunikasi, Koordinasi, dan Konsultasi. “Komunikasi, koordinasi dan konsultasi sangat diperlukan agar kami di tingkat kabupaten mengetahui keadaan nyata di desa dan kami dapat mengambil kebijakan yang tepat”. ujar Ishaq.

Sosialisasi Kabupaten dibuka secara resmi oleh Askary, S.Sos., M.Si selaku Sekretaris Daerah Mamuju Tengah. Sebelum membuka sosialisasi kabupaten, beliau memberikan motivasi kepada kepala desa dan camat yang hadir untuk serius aktif dalam membangun desa. Mantan Kepala Beppeda Kab. Mamuju ini menitikberatkan pada keefektifan penggunaan Dana Desa. Saya harap Dana Desa digunakan dengan efektif. Prioritaskan untuk kesejahteraan rakyat, meningkatkan taraf hidup rakyat dan alokasikan pada hal mendasar seperti Air Bersih dan Sanitasi layak. Kemudian beliau menambahkan, sarana Pamsimas yang ada di desa agar dijaga keberlanjutannya. Analisis kebetuhan yang mendasar di desa kemudian jika tidak sanggup untuk mengalokasikan 100% akses air bersih dan 100% sanitasi layak, lakukan secara bertahap. “Kepala Desa harus memiliki target. Tahun ini target 50% akses air bersih dan sanitasi, tahun  depan 70% dan sampai diakhir periode bisa tercapai 100% akses air bersih dan sanitasi layak. Pemerintah Kabupaten akan memberikan apresiasi penghargaan kepada desa yang mampu menaikkan akses air bersih dan sanitasi layak di desanya. Kepala Desa lakukan dengan niat untuk rakyatnya, jika berhasil kami selaku pemerintah kabupaten akan memberikan apresiasi. Bantuan anggaran tambahan atau semacamnya akan kami berikan”, tambah Askary.

Kegiatan inti dipandu langsung oleh Arsyad Juradi, S.T. selaku Kabid Fispra Bappeda Mamuju Tengah. Kegiatan inti diawali Penayangan Dokumentasi Pamsimas Tahun 2017 yang dijelaskan oleh Idrus, S.T. selaku District Coordinator Mamuju Tengah. Ini adalah dokumentasi tahun lalu yang meliputi proses sosialisasi di masyarakat, proses IMAS dan perencanaan, pengerjaan fisik dan pemanfaatan air bersih oleh masyarakat. Hal yang cukup berat dalam proses pengerjaan adalah pembangunan bak reservoir dan penggalian pipa. Hal tersebut membutuhkan masyarakat yang banyak agar hasil bangunan bagus dan memuaskan, tegas Idrus. Kemudian penjelasan singkat oleh Nursiah Nukma selaku Tenaga Ahli Provinsi, ‘keberlanjutan program ini sangat ditentukan oleh kontribusi masyarakat dan juga kebijakan kepala desa. Jika masyarakat dan pemerintah desa tidak mendukung, sarana yang sudah terbangun tidak akan berfungsi dengan baik bahkan akan rusak. Bentuk dukungan Masyarakat berupa menjaga dan merawat sarana serta rutin dalam membayar iuran. Jika tidak ada yang menjaga sarana dan tidak ada iuran, dapat dipastikan sarana tidak akan berfungsi. Di sisi lain, Pemerintah Desa juga harus mendukung penuh dengan cara mengalokasikan dana Desa untuk keberlanjutan program. Dana yang paling realistis digunakan untuk keberlanjutan program adalah dana desa, apalagi ini adalah kebutuhan mendasar’.

Diakhir kegiatan dilakukan tanya jawab, beberapa kepala desa mempertanyakan mengenai kelanjutan Pamsimas Salah satu contohnya Kepala Desa Polo Camba. “Alhamdulillah, beberapa masyarakat di desa saya sudah menikmati air Pamsimas. Masih ada 1 dusun yang belum menikmati. Apakah ada bentuk apresiasi untuk desa yang berhasil? Pertanyaan tersebut langsung dijawab oleh Idrus. “Kami tidak pernah berhenti memonitoring desa pasca. Tahun ini kami akan menyeleksi desa Pamsimas yang berhasil dan pengelolaan yang baik untuk diusulkan mendapatkan dana HAMP OBA. Lumayan pak, desa akan mendapatkan 200 juta untuk Sambungan Rumah. Dan masih banyak apresiasi yang lain didapatkan jika pengelolaan dan keberlanjutannya baik”, Tegas Idrus. Kemudian Kepala Desa yang belum diintervensi Pamsimas mempertanyakan syarat untuk mendapatkan Program Pamsimas. “Desa kami sangat mengharapkan program ini masuk ke desa. Masyarakat kami sudah lama menantikan Air bersih. Syaratnya bagaimana untuk mendapatkan?” Kata salah satu Kepala Desa. Idrus menjawab, “syaratnya sangat mudah pak, Ajukan surat minat akan program Pamsimas dan proposal di bawa ke Bappeda untuk diseleksi. Isi proposal menggambarkan kondisi di desa seperti jumlah jiwa dan keberadaan sumber air di Desa tersebut. Kemudian Pemerintah Desa menyediakan 10% total RAB dari dana ABDesa dan masyarakat membuat surat pernyataan kesiapan berkontribusi berupa 4% inCash (uang tunai) dan 16% inKind (tenaga masyarakat). Intinya, jika sumber air ada, Pemerintah Desa memasukkan surat minat dan masyarakatnya bersedia berkontribusi in-Cash dan in-Kind, Pamsimas akan masuk ke desa bapak”, Ujar Idrus. Kegiatan ditutup setelah tidak ada lagi pertanyaan dari peserta. (M. Arham Amullah -DEAO Mamuju Tengah;Deddy S-WDA NMC)