Magelang, Jawa Tengah – Kelangkaan air di musim kemarau menjadi kekawatiran masyarakat Desa Girimulyo Kecamatan Windusari Kab Magelang, terutama warga yang belum mendapatkan akses air bersih.  Beberapa warga sempat mengeluhkan pengalaman tahun sebelumnya yang kesulitan memenuhi kebutuhan air saat bulan Ramadan dan menjelang Lebaran Idul Fitri.

Kekhawatiran tersebut tidak akan terjadi lagi pada perayaan Lebaran tahun ini,  khususnya bagi warga Dusun Cepogo Desa Girimulyo, setelah adanya serah terima Hibah Insentif Desa (HID) melalui Program Pamsimas (Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat).  Program HID yang dimulai sejak Februari 2021, dapat diselesaikan 1,5 bulan lebih cepat dari  rencana dan rampung dikerjakan awal Mei 2021.  Sarana yang dibangun tersebut diharapkan dapat melayani kebutuhan air bagi 116 KK atau 386 jiwa warga Dusun Cepogo melalui 97 unit sambungan rumah (SR).

Sarana yang telah selesai dibangun tersebut selanjutnya dilakukan uji-fungsi dan sekaligus serah terima, pada (04/05/2021).  Uji-fungsi/serah terima sarana Pamsimas ini merupakan yang pertama di Kab Magelang untuk tahun anggaran 2021.  Acara uji-fungsi dan serah terima dihadiri DPMU Pamsimas Kab Magelang yang diwakili Basori, Aji Trisnanto dari Dispermasdes, Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkompincam) seperti Camat Windusari, Danramil, Polsek Windusari,  serta Babinsa, Babinkamtibmas, Kepala Desa Girimulyo dan tokoh serta masyarakat setempat.  Acara juga dihadiri District Coordinator Pamsimas Kab Magelang,  Fasilitator Senior, dan Fasilitator Masyarakat program Pamsimas.

Kegiatan uji-fungsi dilakukan dengan melihat sarana dan memutar kran (sambungan rumah) milik warga.  Saat uji-fungsi dilakukan telah tersambung sebanyak 53 sambungan rumah (SR) ke rumah warga.

Alhamdulillah airnya sudah ngalir sampai rumah, nanti Lebaran tidak kekurangan air lagi,” ucap Isrowiyah, warga Dusun Cepogo Desa Girimulyo saat Tim Uji-Fungsi menyambangi rumahnya.

“Atas nama pemeritah desa kami mengucapkan terimakasih kepada pemerinta pusat maupun pemerintah daerah, yang telah memberikan reward Program HID.  Dengan adanya Program HID ini, masyarakat kami tidak lagi kesulitan untuk mendapatakan air bersih. Terima kasih pula kami sampaikan kepada tim Pamsimas Kab Magelang yang telah mendampingi, memberikan arahan dan bimbingan kepada KKM dan Satlak Pamsimas Desa Girimulyo sehingga pembangunan dapat diselesaikan dengan lancer,” ucap Dirman, Kepala Desa Girimulyo saat serah terima sarana program HID.

Pada kesempatan tersebut tidak lupa kepala desa berpesan kepada pengurus KPSPAMS untuk meninjau/menaikan tarif air mengingat kontur tanah di Girimulyo rawan longsor, sehingga diperlukan cadangan dana untuk biaya kerusakan sarana.

Sementara itu Camat Windusari Subiyanto  menyampaikan, di Kecamatan Windusari sudah ada “Jogo Tuk” (menjaga sumber mata air, RED), mungkin nanti bisa berkolaborasi dengan Pamsimas dalam menjaga kelestarian sumber mata air, termasuk nanti PDTA (Perlindungan Daerah Tangkapan Air) dan pengelolaan air.

Desa Girimulyo berada di lereng Gunung Sumbing, sekitar 32,6 Km dari pusat pemerintahan Kab. Magelang, atau dapat ditempuh dengan waktu perjalanan kurang lebih satu jam.  Desa yang terbagi ke dalam 3 dusun, yakni Dusun Kwadaan 1, Kwadaan 2, dan Cepogo, sebagian besar warganya bermata pencaharian sebagai petani.

Chamim Almafruhan selaku Satuan Pelaksana – Satlak Pamsimas Desa Girimulyo menceritakan, pembangunan sarana air minum dikerjakan secara gotong royong melibatkan warga.  Warga bergotong royong mengangkut material bangunan menuju ke sumber mata air yang berada di pinggiran jurang.  Pekerjaan pengecoran reservoir dan pemasangan pipa dari PMA ke reservoir harus dilakukan dengan terlebih dulu melewati jalanan yang sulit pada kemiringan tanah yang mudah longsor.  Hal tersebut tidak menyurutkan antusias warga masyarakat untuk melakukan kerja bakti meski telah memasuki bulan puasa, seolah ingin mengejar keberkahan Lebaran dengan kemudahan mendapatkan air.

Secara rinci system penyediaan air minum (SPAM) yang dibangun terdiri dari  broncaptering, bak filtrasi, reservoir, jaringan perpipaan sepanjang 4.716 meter, dengan kapasitas debit air yang dihasilkan 2 lt/detik.   Sarana tersebut dibangun dengan sumber pembiayaan Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) pemerintah pusat Rp 245 juta dan APBDes/dana desa sebesar Rp 35 juta yang dibelanjakan untuk pengadaan pipa.

Sebelumnya Desa Girimulyo telah mendapatkan Program Pamsimas pertama kali pada tahun 2014.  Sarana yang dibangun mampu memberikan pelayanan air minum bagi 249 KK atau 871 jiwa khususnya bagi warga Dusun Kwadaan 1, dengan total sambungan rumah sebanyak 170 unit.  Tahun 2021 ini pemerintah pusat kembali mengucurkan bantuan melalui program HID kepada Desa Girimulyo.  Program HID merupakan reward (ganjaran) yang diberikan kepada lokasi program Pamsimas yang mampu mengelola dan mengembangkan sarana air minum dengan baik.

Dengan berfungsinya sarana air minum hasil program HID, kini warga Dusun Cepogo bisa tersenyum lebar pada Lebaran tahun ini.  Dengan demikian tinggal satu dusun lagi, yaitu Dusun Kwadaan 2 yang belum mendapatkan akses pelayanan air minum dari Pamsimas.  Semoga ke depannya dari hasil pengembangan sarana dapat segera menjangkau pelayanan bagi warga Dusun Kwadaan 2.  Semoga! (Atika-FS Magelang/Endang Sri Rejeki-NMC/Hartono).