Bangli, Bali – Seperti yang kita ketahui bahwa masyarakat di desa juga perlu layanan air minum dan sanitasi yang merupakan kebutuhan dasar yang wajib dipenuhi dan dilayani oleh pemerintah. Hal tersebut dikatakan oleh Fajar Eko Antono, Ketua CPMU Pamsimas Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang baru menggantikan Tanozisochi Lase dalam kegiatan pembuatan film (shooting) Ekspedisi Pamsimas di Desa Ulian Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli, Bali, Rabu (24/04) 

Secara umum, film ini dibuat untuk menggambarkan berbagai kisah masyarakat dalam upaya meningkatkan kesejahteraan hidupnya melalui peningkatan akses air minum dan sanitasi. Pembuatan film Pamsimas di Desa Ulian ini untuk menggambarkan kolaborasi program dan pendanaan dalam mengembangkan sistem penyediaan air minum (SPAM) perdesaan yang dilakukan secara berbasis masyarakat.

Dikarenakan mengangkat tema kolaborasi, pada pembuatan film kali ini dihadiri oleh narasumber dari lintas kementerian/lembaga yang turut berperan dalam proses pengambilan gambar, seperti Bappenas, Kementerian PUPR, Kementerian Dalam Negeri, Kementeriaan Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, serta narasumber daerah seperti Bupati Bangli, KPSPAMS, Kepala Desa dan masyarakat pemanfaat Pamsimas.

Pada kesempatan tersebut, Direktur Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Agus Ahyar selain melakukan kegiatan pengambilan gambar (shooting), sekaligus melakukan kegiatan monitoring dengan mengunjungi rumah-rumah warga Desa Ulian yang telah terhubung sambungan rumah (SR).

Bupati Bangli I Made Gianyar mengungkapkan rasa terima kasih kepada pemerintah pusat dan daerah serta pihak penyumbang CSR, karena dengan adanya program Pamsimas ini tingkat aksesibilitas masyarakat terhadap air minum dan sanitasi meningkat.

“Sebelum Pamsimas masuk, tingkat aksesibilitas masyarakat terhadap air minum dan sanitasi di Desa Ulian baru 23%, namum semenjak program Pamsimas masuk tingkat aksesbilitas menjadi 100%”, ungkap Made.

Pada kesempatan tersebut, Bupati I Made Gianyar menyerahkan sertifikat 100% akses air minum dan sanitasi yang telah dicapai Desa Ulian, diterima oleh Kepala Desa Ulian, I Wayan Berana. Peserahan sertifikat 100% akses disaksikan Sekretaris Dirjen Bina Bangda Kemendagri, Zanariah, Direktur Perkotaan, Perumahan dan Permukiman, Tri Dewi Virgiyanti, Direktur Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Kementerian PUPR, Agus Ahyar, Perwakilan Ditjen Bina Pemerintahan Desa Kemendagri, Zamzani B. Tjenreng, dan perwakilan Kementerian Desa, PDTT, Sofyan Johan, serta serta pejabat daerah dan segenap masyarakat Desa Ulian.

Menurut Fajar Eko Antono selaku Ketua CPMU Pamsimas, untuk dapat mewujudkan akses 100% air minum dan sanitasi tahun 2030 di Indonesia selain melakukan pendekatan kebudayaan dalam pelaksanaan program Pamsimas, keterlibatan maupun kolaborasi seluruh pelaku-pelaku pembangunan maupun pemangku kepentingan terkait dalam program Pamsimas ini sangatlah penting.

Hal tersebut didukung dengan pernyataan Kasubdit Lingkungan Hidup Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (PPMD) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa-PDTT), Sofyan Johan, yang menyebutkan kolaborasi memerlukan dukungan berbagai pihak dalam mengawal keberhasilan program Pamsimas, baik tenaga pendamping desa yang dimiliki oleh Kemendesa-PDTT maupun fasilitator yang dimiliki Kementerian PUPR serta kelompok KPSPAMS untuk bersama-sama mengawal keberhasilan program.

Desa Ulian mendapatkan bantuan program Pamsimas III pada tahun 2017. Selain mendapatkan bantuan dari program pemerintah, desa ini juga mendapatkan bantuan dana CSR asal Swiss hand in hand. Saat ini pelayanan akses air minum dan sanitasi di desa sudah mencapai 100% dengan didukung sekitar 300 Sambungan Rumah. (Socca Narestri-Randal Bali/Hartono Karyatin-Adv & Media Sp PAMSIMAS).