Gunungkidul, DI Yogyakarta. Sekian lama, sebagian warga di Desa Kampung Kecamatan Ngawen, Desa Bendung Kecamatan Semin dan Desa Tegalrejo Kecamatan Gedangsari Kabupaten Gunungkidul kesulitan air. Kini dalam suasana memperingati Kemerdekaan Republik Indonesia ke 78, mereka telah ‘merdeka’ dari kesulitan pemenuhan air dan bisa menikmati air nan segar yang bersumber dari mata air maupun sumur bor. Dimana sarana air minum yang dibangun menggunakan dana Bantuan Pada Masyarakat (BPM) Pamsimas Tahun Anggaran 2023 dan In-Cash masyarakat.

Saat ini di tiga desa tersebut air bisa mereka nikmati selama 24 jam, melalui sarana air minum atau jaringan perpipaan ke 990 sambungan rumah (SR) atau kepala keluarga (KK). Pada saat peresmian sarana air minum Pamsimas tanggal 30 Agustus 2023, tidak segan-segan Bupati Gunungkidul menaiki menara air Pamsimas TA.2023 di Kampung Kidul setinggi 12 meter. Bupati sangat apresiasi sekali Pembangunan yang dilakukan oleh Masyarakat tetap memperhatikan kaidah-kaidah keselamatan seperti pengaman anak tangga dan pagar diatas Menara.

“Sejak awal warga khususnya di Dusun Ketelo dan Gupit  di sini, memang belum pernah teratasi. Bahkan sempat beberapa warga pernah ribut memperebutkan akses air dari sumber mata air. Air bisa membuat adem sekaligus bisa membuat panas. Saya saja umur 40an tahun, sepanjang saya tahu di sini memang kesulitan air mengingat kondisi geografis Desa Tegalrejo yang berbukit, gersang apalagi saat musim kemarau tiba dan sebaran penduduk yang berjauhan,” ujar Purwanto, tokoh masyarakat setempat di Desa Tegalrejo Kecamatan Gedangsari. Rata-rata dari 3 desa diatas, sebelum sarana air minum terbangun, untuk memenuhi kebutuhan akan air bersih/minum mereka harus rela berjalan kaki menempuh perjalanan sekitar 1-3 kilometer dari sumber mata air terdekat. Kalau sudah tidak ada hujan itu mereka ngangsu istilah setempat, mengambil air bahkan tidak sebanding dengan ekonomi yang mereka miliki, karena air itu beli, dan satu tangki itu rata-rata Rp 125 ribu, untuk mencukupi hajat air itu untuk mandi, untuk kehidupan sehari-harinya itu kan tidak tercukupi selama 2 minggu.

Rehab sumber mata air hingga instalasi air minum itu dibangun menggunakan dana BPM Pamsimas TA.2023 dan In_Cash Masyarakat dari dua Dusun Ketelo dan Gupit, Desa Tegalrejo selain dana yang ada merekapun bergotong royong secara swadaya mengingat pendanaan yang tidak mencukupi untuk memenuhi sebaran jaringan sambungan rumah. Mereka secara sukarela menyumbang baik pendanaan maupun tenaga agar mimpi akan ketersediaan air bersih/minum yang bisa dinikmati warga semua. Jarak sumber mata air sekitar 500an meter dari lokasi penampungan air terdekat. Kemudian air disalurkan ke dua dusun tertinggi di Desa Tegalrejo.  Kebetulan operasional distribusi air minum mengandalkan gravitasi sehingga iuran lebih terjangkau bagi Masyarakat di perbukitan Desa Tegalrejo.

Sekarang dusun-dusun di 3 Desa Kampung, Bendung dan khususnya Tegalrejo penerima Pamsimas TA.2023 sudah teratasi. Secara umum di tiga desa penerima Pamsimas TA.2023 ini telah membangun menara air berukuran 18 m³ tinggi 12 meter di Desa Kampung, bak air ukuran 32 m³ di Desa Bendung dan bak air sebesar lebih dari 31 m³  di Desa Tegalrejo.  Setelah mereka menyaksikan mengalirnya air lewat perpipaan bisa sampai dirumah warga, warga sepakat dan serius akan menjaga keberlangsungan sumber mata air yang ada.

Peresmian sarana air minum Pamsimas TA.2023 dilakukan oleh Bupati Gunungkidul, Sunaryanta. Acara dilakukan secara roadshow di ketiga desa pada tanggal 24 dan 30 Agustus 2023. Acara tersebut diawali dengan memutar keran sambungan rumah warga. Hadir sekaligus ikut menandatangani prasasti Kepala BPPW DI Yogyakarta Joni Zaenuri. Dalam kesempatan tersebut baik Bupati Gunungkidul dan Kepala BPPW DI Yogyakarta mendengarkan testimoni penerima manfaat SR. Warga penerima manfaat di ketiga desa masing-masing menerima 160 SR plus 5 SR, mengucapkan terima kasih kepada kedua pejabat tersebut yang telah membantu mengatasi sekaligus memerdekan dari kesulitan air bersih/minum. “Alhamdulillah, untir manthur. Pada penutup acara sebagai bentuk penghargaan atas “kemerdekaan” dari kesulitan air. Warga Ketelo dan Gupit bersama Bupati Gunungkidul secara lantang dan bersama-sama teriak Merdeka 3x. “Terima kasih Pamsimas yang sudah membantu warga di sini,” ujar Bupati Gunungkidul. . (Agustus 2023/ Eko Setyo Winanto/Koordinator Kabupaten Pamsimas Kab. Gunung Kidul, Prov DI Yogyakarta)