Pangkalpinang, Kep. Babel – Sampai tahun 2020 program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) di Kepulauan Bangka Belitung ( Kep. Babel) telah membangun sistem penyediaan air minum dan sanitasi (SPAMS) perdesaan berupa sarana air minum  di 194 desa, tersebar di 6 kabupaten.  Sarana air minum tersebut telah dinikmati setidaknya oleh 125.863 jiwa, 62.528 jiwa diantaranya merupakan kelompok perempuan.  Dari seluruh sarana yang terbangun dan dimanfaatkan masyarakat, sebanyak 91,71% sarana  dikelola secara efektif.

SPAMS yang dibangun tersebut juga memberikan tambahan akses sanitasi layak bagi 36.263 jiwa.  Dari sebanyak 260 dusun yang telah diintervensi melalui program Pamsimas, sebanyak 232 dusun dinyatakan bebas buang air besar sembarangan (SBS) atau ODF (Open Defecation Free), bahkan 237 dusun mendapat predikat Dusun CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun).  Pamsimas juga melakukan promosi kesehatan melalui sosialisasi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di 179 sekolah di lokasi Pamsimas, termasuk membangun 62 unit jamban sekolah yang seluruhnya dalam kondisi berfungsi baik.

Untuk sarana CTPS yang dibangun di sekolah, dari 101 unit yang dibangun 100 unit diantaranya dalam kondisi berfungsi baik, dan hanya ada 1 unit yang berfungsi sebagian.  Sebanyak 3080 anggota masyarakat dimana  1982 orang diantaranya merupakan kelompok perempuan, terlibat aktif dalam kegiatan promosi kesehatan.

Geliat Pamsimas di Provinsi Kep. Babel mulai terasa sejak berada di bawah naungan Balai Prasarana Permukiman Wilayah (Balai PPW) Kep Babel.  Balai PPW menginginkan adanya capaian nyata dan terukur setiap kabupaten dan desa yang dipantau dan dievaluasi setiap minggu.  Aktifnya Balai PPW melakukan kegiatan supervisi, monitoring dan evaluasi secara berkala, telah memberi pengaruh  besar terhadap pencapaian KPI (Key Performance Indicator) program Pamsimas di Kep. Babel.  Tahun 2020 merupakan capaian KPI tertinggi untuk Provinsi Kep. Babel dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Hal tersebut disampaikan pihak Balai dalam paparan capaian dan masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan program Pamsimas hingga Desember 2020, pada pertengahan Februari 2021.  Kegiatan ini digelar untuk mengenali/mendeteksi potensi masalah secara lebih dini dan sekaligus menyusun rencana kerja ke depan.

Dalam upaya meningkatkan jumlah jiwa warga masyarakat yang memiliki sambungan rumah (SR), pihak Balai PPW menggencarkan iklan layanan masyarakat (ILM) berupa video keberhasilan desa-desa dalam capaian jumlah SR.  Video yang menyasar sampai ke desa ini terbukti mampu mendorong anggota masyarakat memasang SR dan memicu desa lain untuk mendapatkan program Pamsimas.

Pihak Balai juga memberikan apresiasi berupa reward dan punishment kepada District Coordinator (DC) yang berhasil memicu masyarakat melakukan pemasangan SR secara swadaya.  Dengan adanya SR yang terhubung ke rumah warga maka anggota masyarakat tidak perlu lagi membeli air melalui mobil khusus penjual air yang marak tiap kali musim kemarau datang.

Capaian yang telah diraih tersebut tidak lepas dari peran Balai PPW Kep. Babel di bawah kepemimpinan Miarka Risdawati, ST MSi selaku Kepala Balai melalui sejumlah program dan inovasi unggulan dalam meningkatkan keberhasilan program Pamsimas.

Pihak Balai ikut mendampingi ROMS Pamsimas Provinsi dalam melakukan verifikasi Rencana Kerja Masyarakat (RKM).  Balai gencar mensosialisasikan pentingnya air bersih dan sanitasi melalui iklan layanan masyarakat (ILM) yang didisain kekinian dan menarik sehingga mendorong minat masyarakat mengikuti program Pamsimas.

Untuk mengetahui kemauan dan keinginan masyarakat terhadap program, dilakukan penggalian ide masyarakat melalui kuis yang ditayangkan secara berkala di medsos yang dikelola Balai termasuk mengadakan jajak pendapat untuk menggali ide masyarakat.

Balai juga mengembangkan inovasi dengan mengedepankan kearifan lokal.  Hal tersebut dilakukan misalnya membangun CTPS model durian di desa-desa penghasil durian, atau bentuk kapal untuk desa yang berada di pesisir.   Cara-cara ini dilakukan agar anak-anak sekolah semakin tertarik untuk menerapkan kebiasaan/rajin cuci tangan pakai sabun.

Balai melakukan pengaturan penempatan tenaga pendamping kabupaten (ROMS Pamsimas Kabupaten), yang  diatur sedemikian rupa sehingga di setiap kabupaten merata kukuatannya, termasuk melakukan rolling Fasilitator Senior (FS) dan Fasilitator Masyarakat (TFM).  Untuk mendapatkan tenaga pendamping masyarakat atau fasilitator yang berkualitas dan berbobot,  rekruitmen tenaga pendamping masyarakat dilakukan secara transparan.

Terkait masih masifnya penyebaran COVID-19, kepada jajaran konsultan dan fasilitator diberlakukan protokol kesehatan secara ketat saat menjalankan tugas baik di tingkat provinsi, kabupaten maupun di desa.

Miarka Risdawati berharap dengan adanya inovasi dari pelaku Pamsimas di Provinsi Kep. Babel akan meningkatkan pemanfaatan sarana yang telah dibangun Pamsimas.  Tidak lupa ia berpesan agar Fasilitator tidak lelah untuk secara terus menerus mengajak masyarakat membayar iuran untuk membiayai operasional dan pemelihraan sarana sehingga dapat dinikmati masyarakat hingga berpuluh-puluh tahun kemudian (Hanifah-TA STBM Kep. Babel/Hartono Karyatin-Media Sp PAMSIMAS).