Gayo Lues, Aceh – Kalimat polos keluar dari anggota KPSPAMS (Kelompok Pengelola Sarana Penyediaan Air Minum dan Sanitasi) Pamsimas Desa Ekan,”Ya iyalah harus beriuran masyarakat semua pak, kalau rusak pipa atau sarana kita, biaya darimana memperbaikinya?”

Kata-kata penyadaran tersebut muncul dalam kegiatan Pelatihan KPSAMS Kabupaten Gayo Lues 25-26 Juli 2018 lalu. Pelatihan yang dilaksanakan di Aula Kantor Bappeda Kabupaten Gayo Lues itu diikuti 18 KPSPAMS yang ada di Kabupaten Gayo Lues.

Kegiatan ini dibuka oleh Staf Ahli Bupati Bidang Keistimewaan, Drs.H.Ridwan. Dalam sambutannya beliau menandaskan,”Sudah  sepatutnyalah sarana yang dibangun, agar dijaga dan dirawat, karena yang menikmati tidak hanya kita namun anak cucu kita kelak”.

Senada dengan Ridwan, dalam kesempatan itu Kabid Infrastruktur Bappeda Gayo Lues, Alfatah Akbar, S.T. menyampaikan anggota KPSPAMS mempunyai tanggung jawab moral untuk memelihara bahkan mengembangkan sarana yang sudah ada, sejalan dengan Pemkab Gayo Lues yang berkomitmen untuk memberdayakan dan mendukung KPSPAMS dan asosiasi KPSPAMS kabupaten nantinya.

Wiendra Perdana, Co-Provincial Coordinator Pamsimas Aceh yang bertindak selaku narasumber menyampaikan materi terkait pemberdayaan masyarakat, aspek keberlanjutan, perhitungan tarif air, skema pembiayaan kredit mikro untuk pengembangan. Wiendra menggali permasalahan yang dialami oleh KPSPAMS dan menyampaikan solusi pemecahannya.

Pada sesi diskusi terbuka, bisa dilihat anggota KPSPAMS sangat antusias dalam kajian tarif air, hingga seluruh peserta memahami pentingnya iuran dengan tarif progresif untuk memunculkan keadilan dan pemasukan yang didapat agar bisa melebihi cost recovery. Sesi yang dimoderatori District Coordinator (DC) Kabupaten Gayo Lues, Mustafrin berjalan alot hingga peserta bisa memahami substansi keberlanjutan.

Kegiatan pelatihan yang dibiayai oleh APBD Kabupaten Gayo Lues itu ditutup dengan pernyataan komitmen bersama untuk keberlanjutan demi anak cucu kita disaksikan oleh pejabat dilingkungan Pemkab Gayo Lues.

Walau Kabupaten Gayo Lues berada jauh dari ibu kota Provinsi Aceh (507 kilometer-red), namun tidak mengurangi gaungnya keberlanjutan hingga ke kaki Gunung Leuser. (Wiendra Perdana-Co.PC Aceh & Mustafrin-DC Gayo Lues:Deddy S-WDA NMC)