Pembangunan infrastruktur merupakan salah satu pilihan strategis dalam rangka mempercepat pertumbuhan dan pemerataan ekonomi Indonesia. Salah satu infrastuktur penting untuk layanan dasar adalah pembangunan sarana air minum untuk memberikan layanan akses air minum kepada seluruh masyarakat Indonesia. Salah satu kegiatan pembangunan sarana air minum yang telah dilaksanakan dan telah memberikan kontribusi layanan akses air minum kepada masyarakat adalah kegiatan Pamsimas. Pamsimas bertujuan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan air minum yang layak dan berkelanjutan dengan pendekatan berbasis masyarakat dengan lokasi sasaran adalah wilayah yang belum mempunyai akses 100% terhadap layanan sarana air minum.

Keberlanjutan sarana air minum yang telah dibangun Pamsimas sangat tergantung dari pengelolaan yang dilakukan oleh kelompok pengelola sarana air minum yang ada di masyarakat. Bila sarana air minum Pamsimas dipelihara, dirawat dan digunakan secara baik, iuran dari pengguna terkumpul secara rutin untuk kebutuhan operasi dan pemeliharaan maka sarana air minum Pamsimas akan berfungsi secara baik dan dapat memberikan layanan yang memuaskan kepada masyarakat.  Dan malah bisa memberikan manfaat lainnya selain memenuhi kebutuhan air. Sebaliknya, bila sarana air minum Pamsimas tidak dikelola secara baik, tidak ada iuran dari masyarakat pengguna maka sarana air minum tersebut tidak akan lama “usia” keberfungsiannya. Masyarakat akan kembali ke kondisi susah air.

Salah satu desa sasaran Pamsimas yang telah berhasil melakukan pengelolaan terhadap sarana air minum yang telah dibangun Pamsimas adalah Desa Panji. Desa yang berpenduduk 4896 jiwa ini terletak di Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Bali. Desa Panji terdiri dari dataran rendah dengan luas 4897 Ha, perbukitan dengan luas 730,96 Ha dan pegunungan dengan luas 4.982 Ha dan berada pada ketinggian antara 20 sampai dengan 659 meter dpl. Desa Panji mayoritas penduduknya beragama Hindu, dan sebagian lagi memeluk agama Islam, Kristen Protestan, Katholik dan Budha. Mayoritas penduduk di Desa Panji bermatapencaharian sebagai buruh tani dan petani. Sebagian lainnya bermatapencaharian sebagai Pegawai Negeri Sipil, pengrajin, dan pedagang.

Sampai tahun 2019 beberapa wilayah di Desa Panji belum mendapatkan layanan sarana air minum secara merata yaitu meliputi wilayah Banjar Dinas Kembang Sari dan Banjar Dinas Babakan Komplin atau protes dari warga sering kali terjadi karena  air sering kali mati atau tidak mengalir. Jaringan induk sudah lama dan banyak pipa induk besi mengalami korosi atau karatan dan menyebabkan jalur pendistribusian ke warga bermasalah dan tidak merata. Bak penampung air dari sumber air hanya ada dua unit dan saat musim kemarau menaikkan air sungai untuk membantu mencukupi kebutuhan warga. Kondisi ini juga diperparah dengan kondisi kesadaran warga untuk hemat air masih sangat kurang. Selain masalah air, di Desa Panji dahulu juga bermalasah dengan kondisi kesehatan lingkungannya. Masyarakat masih banyak yang buang air besar sembarangan di kebun dan ladang dibeberapa wilayah.

Pada Tahun 2019 Desa Panji ditetapkan sebagai desa sasaran Pamsimas dan mendapatkan program PAMSIMAS regular APBN dengan besarnya BPM sebesar Rp 245 juta. Selain itu masyarakat juga berkontribusi incash (uang tunai) dan inkind (tenaga kerja dan material lokal) serta mendapat dukungan APBDes Tahun 2019 sebesar Rp 36,89 juta. Di tahun 2021 Desa Panji juga mendapat Program Hibah Intensif Desa (HID) sebesar Rp 245 juta dan serta mendapat dukungan APBDes kembali di Tahun 2021 sebesar Rp 245.573.690. Saat ini Sarana Air Minum Pamsimas telah dikelola secara baik oleh kelompok pengelola SPAM yang telah bergabung dengan BUMDesa Bhuana Utama. Dan sampai dengan saat ini 100% masyarakat sudah terakses layanan sarana air minum dengan penerapan Iuran Progresif Rp. 2500 per m3. Sampai dengan saat ini saldo pengelola sebesar Rp. 210 juta.

Berkat dibangunnya sarana air minum Pamsimas yang telah dikelola secara baik, seluruh masyarakat Desa Panji sudah tidak ada yang kesulitan untuk memenuhi kebutuhan air setiap harinya. Sudah tidak ada lagi masyarakat yang protes dan complain karena tidak mendapat air. Contoh Bapak Made Oka Tirta, Bapak Eka Putra, Ibu Made Yudi Astini, Ibu Ni Luh Evi Suryani , dan Bapak Komang Marzajaya yang mengucapkan beribu terimakasih berkat adanya program PAMSIMAS Air tidak mati lagi dan bisa dinikmati 24 jam. Ibu Kadek Mari, Aji Jeni, dan Gusti Ayu Sundari berterimakasih dengan program PAMSIMAS kualitas air di desa panji menjadi lebih baik

Tidak sebatas hanya memberikan layanan dan akses sarana air minum ke masyarakat saja, tetapi masyarakat Desa Panji juga merasakan manfaat lain.Bapak Nyoman Nyangar, Putu Sedana, Dewa Lonceng berterimakasih karena usaha air isi ulangnya bisa berjalan dengan baik karena air sudah tidak mati-mati lagi dan kualitas air lebih baik. Ibu Eka Sarinadi, Bapak Kadek Dedok, Bapak Nyoman Agra, dan Gede Pasek selaku peternak babi di desa panji Terpenehui Kebutuhan air untuk makan minum ternak berkat adanya Program Pamsimas. Bapak Tekok, Komang Ami, Dewa Komang Piter, Ajik Kumis, dan Ketut Suter yang memiliki Usaha warung nasi campur lancar karna adanya Air dari Pamsimas. Jumlah pengangguran di desa menjadi berkurang setelah adanya program PAMSIMAS dimana ada penambahan pengelola KPSPAM di desa panji yang awalnya berjumlah 11 orang menjadi 27 orang dengan Gaji UMR  selain itu dengan dukungan dari Dinas Kesehatan untuk perilaku hidup sehat, tidak buang air besar sembarangan dan mencanangkan cuci tangan pakai sabun,dan memberi pengetahuan pengelolan limbah cair untuk budi daya tanaman sayur dihalaman sempit untuk kebutuhan sehari- hari.

Pada saat Pandemi Covid mewabah di Indonesia, pengelola SPAM yang ada di Bumdes Bhuana Utama melakukan terobosan dengan membuat aplikasi transaksi digital Bumdes yang diberi nama “Digital KPSPAMS BumDesa Bhuana Utama”. Pertimbangan awal dibuatnya aplikasi digital ini adalah untuk membantu dalam proses pelayanan bagi masyarakat untuk mengurangi kerumunan/antri di kantor Bumdes. Aplikasi dibuat dalam dua tampilan yang bisa dibuka di Hp yaitu tampilan di Hp pelanggan dan tampilan di Hp Bumdes. Beberapa manfaat dan keuntungan Melalui E Tab adalah semua akses transaksi keuangan baik transaksi Air, Simpan Pinjam, dan Toko lebih mudah dan fungsi control dapat dijalankan dengan baik, semua transaksi bisa dilihat melalui Hand Phone asalkan ada jaringan internet dimanapun anda berada, mempermudah dalam pencatatan transaksi dan laporan keuangan lebih mudah dan aplikasi sangat mudah di pahami dan dalam penerapannya hampir semua kalangan bisa jalankan.

Berkat Pamsimas, saat ini kondisi Desa Panji menjadi lebih asri dan bersih. Masyarakat yang dulu kesulitan dalam memenuhi kebutuhan air, saat ini sudah tercukupi malah berlebih dan dapat digunakan untuk usahan lain yang memberikan tambahan pendapatan bagi masyarakat. Selain itu, dengan Pamsimas memunculkan ide-ide kreatif dari pengusus KPSPAM Bumdes Bhuana Utama untuk memberikan kepraktisan kepada pelanggan untuk bertransaki dari air yang digunakan dan memudahkan seluruh pengurus melakukan pengelolaan Pamsimas. Pamsimas Datang, Pendistribusian Air Semakin Baik Dan Kesejahteran Masyarakat Meningkat (Mei 2023, Herry Septiadi – KMP Pamsimas)