T erletak 84 km dari Ibukota Jawa Tengah, Kota Semarang, Desa Sukogelap, Kecamatan Purworejo merupakan salah satu penerima Program Pamsimas di tahun 2017. Desa yang berbatasan dengan Gunung Teges di sebelah utara, Desa Kedung Pomahan Kulon di sebelah timur, Desa Wanurojo disebelah selatan dan Desa Kaliglagah di sebelah barat, merupakan desa yang bertopografi perbukitan yang berada pada ketinggin 275 mdpl di atas permukaan laut. Desa yang mempunyai rata-rata suhu 27 derajat celcius ini mempunyai total penduduk sebanyak 229 KK yang terdiri dari 647 jiwa penduduk.

Mayoritas penduduk desa bermata pencaharian sebagi petani yaitu lebih dari 40% warga masyarakat Desa Sukogelap. Selebih nya masyarakat  bekerja sebagai buruh tani, pedagang, wiraswasta, buruh harian dan ada beberapa yang menjadi ASN serta anggota TNI/Polri.

Sebelum adanya Pamsimas , Desa Sukogelap terkenal dengan desa yang rawan akan bencana kekeringan. Pada musim hujan warga memanfaatkan tampungan air hujan untuk kebutuhan sehari-hari,namun pada musim kemarau mereka hanya bisa mengandalkan sumber mata air yang berjarak kiloan meter dari pemukiman dengan medan yang ekstrim. Walaupun seminggu dua kali ada dropping bantuan air bersih dari BPBD, namun itu belum juga memenuhi kebutuhan masyarakat. Tak jarang warga juga rela membeli air dengan harga yang cukup mahal. Kesehatan lingkungan masyarakat juga rendah. Ini karena sebagian besar warga melakukan Buang Air Besar Sembarangan. Selain itu warga juga jarang mandi bahkan sampai berhari-hari. Hal ini disebakan ketersediaan air yang sangat terbatas. “Dulu itu kami wes jarang adussss… (mandi). Adus kalo ono banyu (air) bersih yang lebih sedikit. Iso (bisa) berhari-hari kami ora adus (tidak mandi)..”. Kata arga desa saat bercerita tentang pengamalam sehari-hari saat Pamsimas belum masuk ke desa mereka.

Tahun 2017 Desa Sukogelap ditetapkan sebagai desa penerima Program Pamsimas III. Mendapatkan dana BLM sebesar Rp. 245 juta ditambah kontribusi masyarakat sebesar Rp. 69,78 jutadan APBDes sebesar Rp. 69.7 juta, digunakan untuk membangun sarana air minum dengan memanfaatkan mata air yang ada di desa tetangga yaitu Dusun Nglamat, Desa Pakisarum. Melalui mekanisme mengadakan kerja sama antar desa, KKM Desa Sukogelap dapat memanfaatkan sumber mata air yang berada di lain desa dan lain kecamatan kecamatan. Dibantu dengan semangat gotong royong warga, KKM membangun saluran pipanisasi utama dari sumber mata air di dusun nglamat , Desa Pakisarum sampai desa Sukogelap yang berjarak 8,5 km. Dengan medan yang naik-turun gunung, melewati hutan rimbun , warga tak kenal lelah untuk mewujudkan impian mereka. Impian itu akhirnya terwujud. Bersamaan dengan musim kemarau tiba, air berhasil dialirkan sampai Desa Sukogelap. Namun muncul masalah baru, warga saling bersitegang berebut air, karena air belum terdistribusi secara merata ke setiap rumah, melainkan hanya sampai ke bak penampung utama. Akhirnya KKM Bersama Pemerintah Desa melakukan musyawarah untuk membangun saluran rumah. Pada tahun 2018 pemerintah desa mengalokasikan dana senilai Rp. 240.750.600 untuk membangun sambungan rumah sejumlah 220 SR

Sampai saat ini 100% warga Desa Sukogelap sudah mempunyai akses sarana air minum yaitu mengakses air dari KPSPAM. Dari 220 SR dengan harga Rp.1.000 /m3 ditambah beban Rp.2.000, KPSPAM Suko Jaya mampu mendaptkan dana mencapai Rp.2-3 juta per bulan. Sistem pembayaran dilakukan secara manual,petugas akan berkeliling mencatat jumlah pemakaian air untuk selanjutnya diolah dan dibuatkan rekening tagihan. Selanjutnya setiap tanggal 15 petugas akan menarik iuran pemakaian air. Sampai dengan saat ini saldo KPSPAM Suko Jaya sudah terkumpul lebih dari Rp. 115 juta.

Selain sudah merdeka untuk urusan air, seluruh warga Desa Sukogelap juga sudah merdeka dari urusan BAB sembarang. Warga desa sudah mencapai kondisi 100% BABS yaitu sudah tidak ada yang buang air besar sembarang. “Sak iki wes gak ono meneh warga yang Ee di sawah, di tegalan, di kebon.. kabeh kabeh wes Ee di jamban di umah..” (sekarang sudah tidak ada lagi warga yang BAB di sawah, lading, kebun. Semua sudah BAB di jamban di rumah masing-masing), kata warga memberikan gambarn masyarakat tentang kebiasaan buan air besar masyarakat. Menurut masyarakat sekarang kondisi desa jauh lebih bersih dan asri karena masyarakat sudah sadar arti penting kebersihan untuk kesehatan. Kesehatan lingkungan masyarakat sudah membaik. Saat ini warga desa juga sudah merdeka mandi. Bilad ulu mandi adalah “kebiasaan mahal”, maka saat ini sudah tidak ;lagi. Masyarakat sudah bisa mandi kapanpun sesuai kebutuhan mereka. Anak-anak sekolahpun saat ini selalu mandi bila akan ke sekolah. Minimal dua kali sehari masyarakat mandi setiap harinya. “Sak iki wes merdeka bau… kami bisa adus kapanpuunnn..” komenetra warga tentang mandi. Semua ini bisa terjadi karena ketersediaan air dirumah warga sudah tidak menjadi masalah lagi bagi masyarakat.

Setelah masyarakat merdeka dari kondisi susah air, KPSPAMS Suko Jaya juga memberikan layanan gratis untuk Tempat ibadah yaitu 1 masjid, 3 mushala, tanpa ada biaya atau gratis. Juga 1 unit sambungan untuk TK PAUD gratis, 1 unit sambungan gan puskesmas desa gratis, 1 unit sambungan untuk Tempat pemakaman umum gratis,. Selain itu Air luapan bak penampung dimanfaatkan warga sekitar untuk perikanan.

Beberapa usaha juga bermunculan setelah desa mendapatkan Pansimas. Usaha-usaha warga yang banyak memanfaatkan air Pamsima antara lain Bapak Ahmad Maulanasebagai buruh bangunan yang hasilnya tak menentu, akhirnya memilih banting stir untuk memulai usaha ternak lele setelah adanya air dari Pamsimas. Beliau mengaku sangat bersyukur bisa membangun usahanya sendiri dengan penghasilan yang lebih pasti.. Ibu Wartini, sebagai pengusaha tepung tapioca juga menyampaikan hal yang senada. Beliau juga mengandalkan air Pamsimas untuk kebutuhan sehari-hari dan usaha tepung tapiocanya, dan Bapak Riman sebagai peternak sapi dan bebek menyampaikan, sejak adanya Pamsimas, kesehatan dan produktifitas ternaknya meningkat pesat, sehingga dari usaha ternaknya itu kini beliau dapat menghidupi keluarganya dengan layak

Tebukti, Pamsimas tidak hanya memberikan layanan sarana air minum kepada masyarakat, tetapi juga memberikan manfaat lain untuk seluruh warga. Kesehatan serta dampak Konomii juga dirasakan oleh masyarakat. Pamsimas telah membuat masyarakat Desa Sukogelap Merdeka dari kesusahan air, Merdeka dari Buang air besar sembarangan, dan Merdeka dari kesehatan lingkungan yang buruk. (Mei 20223, Herry Septiadi, KMP Pamsimas 2023)