JakartaHari Air Sedunia (World Water Day) adalah hari yang diperingati atau dirayakan sebagai usaha untuk menarik perhatian publik masyarakat sedunia (internasional) mengenai pentingnya air bersih bagi kehidupan, dan merupakan usaha penyadaran untuk melindungi sumber daya air bersih secara berkelanjutan.

Ini adalah hari untuk membuat perbedaan bagi anggota populasi global yang mengalami masalah terkait air, dan merupakan hari untuk mempersiapkan bagaimana kita mengelola air di masa depan secara bijak.

Inisiatif memperingati Hari Air Sedunia diumumkan pada Sidang Umum PBB ke-47 tanggal 22 Desember 1992 di Rio de Janeiro, Brasil.  Sidang tersebut direspon Majelis Umum PBB melalui Resolusi Nomor 147/1993 dengan menetapkan 22 Maret 1993 sebagai perayaan pertama kali Hari Air Sedunia.  Sejak tahun 1993 masyarakat internasional terutama negara-negara anggota PBB setiap tanggal 22 Maret memperingatinya sebagai Hari Air Sedunia dengan berbagai tema.

Setiap tahunnya pada Hari Air Sedunia terdapat tema khusus yang disesuaikan dengan isu sumber daya air yang dianggap penting dan perlu mendapatkan perhatian masyarakat internasional.

Tahun 2021 ini tema Hari Air Sedunia XXIX yang diusung oleh UN Water adalah “Valuing Water” atau “Menghargai Air.”

Tema tersebut dibahas dalam suatu talkshow di televisi nasional dengan mengangkat tema “Menghargai Air, Menghargai Kehidupan,”  dengan menampilkan narasumber Direktur Jenderal Cipta Karya Ir Diana Kusumastuti, MT dan Direktur Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR Ir Jarot Widyoko, Sp-1, serta artis peduli lingkungan Rikas Harsa.  Pada talkshow tersebut dibahas tentang pengertian “Valuing Water,” hal-hal apa saja yang perlu dilakukan untuk menjaga ketersediaan air, praktek baik dan praktek tidak baik terkait Valuing Water, upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk ketersediaan layanan air kepada masyarakat, dan kontribusi dari kelompok milenial untuk menjaga kelestarian air.  Acara tersebut ditayangkan di Metro TV pada Hari Jumat, 19 Maret 2021.

Peringatan Hari Air Sedunia tahun 2021 diadakan di tengah pendemi Covid-19 yang melanda hampir ke seluruh negara di dunia tidak terkecuali Indonesia.  Karena itu dalam talkshow kedua mengangkat tema “Ketahanan Air di Indonesia di Masa Pandemi Covid-19,” dengan menampilkan para pembicara yaitu Direktur Air Minum Ditjen Cipta Karya Ir Yudha Mediawan, MDev Plg dan Kepala Sekretariat Dewan SDA Nasional Kementerian PUPR Dr Ir Happy Mulya, ME, serta artis peduli lingkungan Prisia Nasution.  Acara tersebut ditayangkan di Metro TV tepat di Hari Air Sedunia XXIX tanggal 22 Maret 2021.

Dalam talkshow tersebut, Direktur Air Minum Yidha Mediawan mengutip hasil studi Water Institute dimana kebutuhan air selama masa pandemi Covid-19 perhitungannya tiga kali lipat dibandingkan sebelum pandemi.

Kedua talkshow tersebut diadakan oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya bekerjasama dengan Direktorat Jenderal SDA Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam rangka menyambut Hari Air Sedunia XXIX tahun 2021.

Selain menggelar talkshow yang disiarkan di televisi nasional, pada tanggal diadakannya talkshow, Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR juga memutar film “Potret Air Minum Indonesia” sebanyak dua episode yang ditayangkan di TV One tanggal 19 dan 22 Maret 2021.  Kedua film tersebut menggambarkan pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) perdesaan padat karya, dimana program tersebut dilakukan untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional sebagai dampak dari pandemi Covid-19.

Sebagaimana yang dilakukan tahun-tahun sebelumnya, tahun 2021 ini Ditjen SDA Kementerian PUPR tetap menyelenggarakan lomba karya ilmiah “Menghargai Air Melalui Karya Tulisan dan Fotografi” bekerjasama dengan Tempodotco.  Setiap peserta yang mengikuti kompetisi ini, wajib mem-follow atau mengikuti akun sosial media @ditjensda dan @Tempodotco.  Ditjen SDA Kementerian PUPR dan Tempo ingin mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam kompetisi tersebut.  Dengan tema dunia “Valuing Water,” diharapkan masyarakat dapat menyampaikan bagaimana menghargai air melalui sebuah tulisan atau foto.  Pemenang lomba akan diumumkan tanggal 22 Maret bertepatan dengan Hari Air Dunia XXIX tahun 2021.

Ditjen SDA juga mengadakan Lomba Karya Ilmiah Bidang SDA untuk Siswa SMA/SMK/MA Tingkat Nasional XIV.  Makalah diterima oleh Panitia paling lambat 21 April 2021, sedangkan pengumpuman pemenang diperkirakan awal Mei 2021.

Berikut tema-tema Hari Air Sedunia (World Water Day) dari waktu ke waktu:

1994 (Ke-2): Caring for Our Water Resources is Everyone’s Business (Peduli terhadap Sumber daya Air adalah Tanggung Jawab Setiap Orang);
1995 (Ke-3): Water and Woman (Air dan Perempuan);
1996 (Ke-4): Water for Thirsty City (Air bagi Kota-kota yang Kehausan);
1997 (Ke-5): The World’s Water: is There Enough? (Air Dunia: Apakah Cukup?);
1998 (Ke-6): Groundwater – the Invisible Resource (Air Tanah-Sumber Daya yang Tidak Terlihat);
1999 (Ke-7): Everyone Lives Downstream (Setiap Orang Tinggal di Kawasan Hilir);
2000 (Ke-8): Water for 21st Century (Air untuk Abad 21);
2001 (Ke-9): Water for Health (Air untuk Kesehatan);
2002 (Ke-10): Water for Development (Air untuk Pembangunan);
2003 (Ke-11): Water for Future (Air untuk Masa Depan);
2004 (Ke-12): Water and Disasters (Air dan Bencana);
2005 (Ke-13): Water for Life (Air untuk Kehidupan);
2006 (Ke-14): Water and Culture (Air dan Kebudayaan);
2007 (Ke-15): Copying with Water Scarcity (Menanggulangi Kelangkaan Air);
2008 (Ke-16): Sanitation (Berkaitan dengan tahun sanitasi internasional);
2009 (Ke-17): Trans Boundary Water (Air Lintas Batas);
2010 (Ke-18): Clean Water for a Healty World (Air Bersih untuk Dunia yang Sehat);
2011 (Ke-19): Water for Cities (Air untuk Perkotaan);
2012 (Ke-20): Water and Food Security (Air dan Ketahanan Pangan);
2013 (Ke-21): Water Cooperation (Tahun Kerja sama Air Internasional);
2014 (Ke-22): Water and Energy (Air dan Energi);
2015 (Ke-23): Water and Sustainable Development (Air dan Pembangunan Berkelanjutan);|
2016 (Ke-24): Water and Jobs (Hubungan Air dan Pekerjaan yang Dimiliki);
2017 (Ke-25): Wastewater: The Untapped Resource (Air Limbah: Sumber Daya yang Belum Dimanfaatkan);
2018 (ke-26): Nature for Water (Manfaatkan Alam untuk Kelestarian Air);
2019 (Ke-27): Leaving No One Behind (Semua Harus Mendapatkan Akses Air);
2020 (ke-28): Water and Climate Change (Air dan Perubahan Iklim); dan
2021 (ke-29) : Valuing Water (Menghargai Air).

Peringatan Hari Air Sedunia mengingatkan kepada kita semua untuk arif dan bijaksana dalam mengelola ekosistem untuk mensejahterakan manusia dan bukan malah menimbulkan petaka, seperti banjir, longsor, dll.  Air adalah komponen utama adanya kehidupan di muka bumi.

Mari kita tingkatkan penghargaan terhadap air dengan tidak berlaku semena-mena terhadap air dimanapun adanya.  Tidak menjadikan sungai sebagai tempat pembuangan limbah sebagai contoh, atau berlaku boros dalam penggunaan air utamanya air bersih.  Mari bersama-sama wujudkan masyarakat sehat melalui akses aman air minum dan sanitasi yang layak bagi seluruh masyarakat Indonesia. Selamat Hari Air Sedunia XXIX.  (Hartono Karyatin- Media Sp. PAMSIMAS).