Pelaksanaan FGD Reviu POB Pemanfaatan Dana CSR Untuk Pengembangan SPAM Perdesaan

Hari ini kita semua berkumpul untuk mendiskusikan pengalaman, pembelajaran serta konsep terbaru dari pelaksanaan pemanfaatan dana CSR khususnya CSR terkait Pengembangan SPAM Perdesaan. Semua lesson learned dan informasi konsep terbaru tentang CSR akan menjadi bahan masukan dan input untuk pengembangan POB Pemanfaatan Dana CSR Untuk Pengembangan SPAM Perdesaan yang sudah ada. Harapannya POB yang tersusun nanti sudah menyesuaikan dengan perkembangan saat ini dan mudah untuk diimplemetasikan oleh semua pihak, khususnya pihak swasta yang berminat untuk menyalurkan dana CSR nya bagi pengembangan layanan SPAM Perdesaan”, demikian disampaikan PPK Pembinaan Managemen II, Satker Direktorat Air Minum, Mirani Arlan mewakili Direktur Air Minum, Ditjen Cipta Karya dalam acara pembukaan FGD Reviu POB Pemanfaatan Dana CSR Untuk Pengembangan SPAM Perdesaan.

Pada arahan pembukaannya, selain menyampaikan hal diatas, Mirani Arlan juga menyebutkan bahwa salah satu yang masih menjadi kendala terkait pemenuhan layanan air minum kepada seluruh masyarakat Indonesia adalah menyangkut pendanaan. Dana pemerintah yang terbatas, Realisasi APBD & APBDes masih rendah terhadap Pembangun Bidang Air Minum merupakan tantangan yang masih terjadi. Alokasi dana untuk sektor air minum oleh pemerintah belum dapat memenuhi kebutuhan anggaran untuk akses 100% air aman di 2030. Dengan demikian pendanaan dari sumber selain APBN sangat dibutuhkan. Pola-pola pembiayaan akternatif untuk penyediaan layanan air minum seperti pemanfaatan Dana CSR, Kredit Mikro dari lembaga keuangan dan kolaborasi dengan berbagai alternatif sumber pendanaan lainya perlu ditingkatkan. Pada kesempatan pembukaan PPK Pembinaan Managemen II, Satker Direktorat Air Minum juga memberikan memberikan apresiasi kepada pihak swasta yang telah memberikan dana CSRnya untuk Pengembangan Sarana Air Minum di lokasi-lokasi Pamsimas baik dalam bentuk uang tunai, barang maupun infrastruktur untuk lokasi Pamsimas di berbagai lokasi. Disampaikan, “Saya berharap agar contoh baik ini bisa diadopsi oleh pihak swasta lainnya untuk ikut menyalurkan dana CSRnya bagi pengembangan layanan air minum. Dengan adanya kontribusi yang besar dari pihak swasta diharapkan pemenuhan layanan dan akses sarana air minum bagi seluruh masyarakat Indonesia bisa tercapai”.

Pada tanggal 7 Agustus 2023 dilaksanakan pembukaan Acara FGD Reviu POB Pemanfaatan Dana CSR Untuk Pengembangan SPAM Perdesaan di Hotel Grand Zuri, BSD City, Tangerang Selatan. Acara bertujuan untuk melakukan Pengembangan terhadap POB Pemanfaatan Dana CSR Untuk Pengembangan SPAM Perdesaan dalam rangka peningkatan pendanaan air minum di desa pasca Pamsimas dengan memanfaatkan sumber alternatif dari Swasta (CSR). Peserta yang hadir adalah perwakilan dari pihak swasta yang telah menyalurkan dana Corporate Social Responsibility (CSR) pada lokasi kegiatan Pamsimas, perwakilan Asosiasi Pengelola SPAM Perdesaan Tingkat Kabupaten serta KPSPAM yang pernah mendapatkan dana CSR untuk pengembangan sarana air minum diwilayah desanya. Acara dimaksudkan untuk mendapatkan Rumusan pengalaman dan pembelajaran pelaksanaan Pemanfaatan Dana CSR Pengembangan SPAM Perdesaan di Pamsimas serta Input/masukan untuk bahan pengembangan POB Pemanfaatan Dana CSR Untuk Pengembangan SPAM Perdesaan. Acara sendiri dilaksanakan selama tiga hari sampai dengan tanggal 9 Agustus 2023.

Setelah pembukaan, seluruh peserta mendapatkan penjelasan tentang Kolaborasi Sumber Pendanaan Untuk Penyediaan Air Minum Perdesaan yang disampaikan oleh Ketua Tim Pelaksana Kegiatan IBM Direktorat Air Minum (Pamsimas), Novi Rindani. Hal-hal yang disampaikan antara lain tentang Amanat, Target Dan Capaian Penyediaan Air Minum, Gambaran Umum Pamsimas, dan Pendanaan Penyediaan Air Minum Perdesaan Melalui CSR. Pada paparannya disampaikan bahwa alokasi dana untuk sektor air minum oleh pemerintah belum dapat memenuhi kebutuhan anggaran untuk akses 100% air aman di 2030. Untuk membangun 10 juta Sambungan Rumah pada 2021-2024 (RPJMN) dibutuhkan Rp 108,9 Trilyun. Target pendanaan dari APBN 2020-2024 untuk air minum sebesar Rp 34,9 T (untuk kebutuhan pembangunan 3,19 juta SR) dengan demikian pendanaan dari sumber selain APBN sangat dibutuhkan. Alternatif Pembiayaan sangat diperlukan dalam pencapaian  target 100% Akses Layak Air Minum. Disampaikan pula bahwa Pamsimas telah menginisiasti penyaluran dana CSR untuk pengembangan SPAM Perdesaan. Berdasarkan data yang dilaporkan, telah tersalurkan dana CSR sebanyak lebih dari Rp. 27 milyar yang tersebar di 22 Kabupaten/Kota pada 9 Provinsi. Adapun dana CSR digunakan untuk Pembangunan SPAM baru, Pengembangan SPAM, Peningkatan SPAM, Pemasangan SR, Alokasi untuk IJP kepada Lembaga Penjamin, Kegiatan PHBS, Pelatihan KPSPAM dan Penyediaan Fasilitator. Diakhir paparannya Novi Rindani menyampaikan photo-photo dokumentasi kegiatan CSR di lokasi Pamsimas.

Sesi diskusi dilakukan setelah paparan Ketua KIBM Pamsimas. Peserta dibagi menjadi dua kelompok dengan topik yang berbeda. Kelompok satu membahas tentang dasar hukum, pihak pemberi & penerima, kriteria penerima & bentuk bantuan, level kerjasama, mekanisme dan publikasi, sementara kelompok dua membahas tentang Perencanaan Dan Pelaksanaan: Dokumen Perencanaan, Tenaga Pendamping, Mekanisme Pencairan Dana, Evaluasi Dan Pengesahan, Mekanisme Pelaporan. Selama proses diskusi semua peserta menyampaikan pendapat dan informasi sesuai pengalaman dan pembelajaran yang pernah dilaksanakan dan diterima.

Penutupan kegiatan dilakukan oleh Ketua KIBM Direktorat Air Minum (Pamsimas), Novi Rindani. Pada arahan penutupannya disampaikan bahwa Kegiatan Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat atau Pamsimas telah dilaksanakan sejak tahun 2008. Jumlah desa/kelurahan yan telah difasilitasi pembangunan penyediaan air minum oleh Pamsimas sebanyak 37.482 desa/kelurahan yang tersebar di 415 kabupaten/kota di 33 provinsi. Jumlah ini sekitar 45% dari total jumlah desa/kelurahan yang ada di Indonesia. Dari jumlah tersebut, masih terdapat desa yang sarana air minumnya berfungsi sebagian dan tidak berfungsi dengan berbagai penyebab. Melalui pertemuan ini saya sangat berharap kepada pihak swasta agar dapat menyalurkan dana CSR nya pada desa-desa Pamsimas yang keberfungsian sarana air minumnya belum optimal agar dapat dibantu untuk kembali berfungsi baik, sehingga masyarakat penerima manfaat dapat kembali mengakses sarana air minum Pamsimas dengan baik.  Kepada perwakilan Asosiasi Pengelola SPAM Perdesaan Tingkat Kabupaten yang hadir pada pertemuan ini saya berharap dapat menjadi penghubung dengan pihak swasta untuk mendapatkan alternative pembiayaan dari pemanfaatan dana CSR pihak swasta bagi desa-desa yang sarana air minum nya dalam kondisi tidak berfungsi atau berfungsi sebagian.  Gunakan data keberlanjutan yang terupdate sesuai kondisi terkini untuk memberikan infromasi yang lengkap kepada pihak swasta tentang kondisi keberfungsian sarana air minum dan pengelolaan yang telah dilakukan. Diakhir arahannya Novi Rindani menyampaikan, “Saya berharap dengan adanya panduan ini, akan ada lebih banyak pihak swasta yang berminat untuk menyalurkan dana CSRnya bagi pengembangan layanan SPAM di lokasi Pamsimas. Dan memudahkan Direktorat Air Minum untuk melakukan kerjasama dengan pihak swasta untuk memberikan dukungan terhadap pencapaian target akses air minum bagi seluruh masyarakat Indonesia”.  (Agustus 2023/Herry Septiadi – KMP Pamsimas)