Bandung, Jawa Barat – Pengelola Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) Provinsi Jawa Barat menyelenggarakan acara Lokalatih Fasilitator untuk Keberlanjutan Program Pamsimas Tahun Anggaran 2021 di Hotal Harris Ciumbuleuit Kota Bandung, tanggal 5-8 April 2021.   Kegiatan Lokalatih dibuka secara resmi Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Tatalaksana BPPW Jawa Barat  Popi Nikmawati S.ST, M.Si, Senin (05/04/2021), didampingi Staf Satker Pusat Babay Suherman, Koordinator Pamsimas Jawa Barat Esfrizal, dan perwakilan NMC Pamsimas Pusat Puji Rahayu.

Dalam sambutannya Popi menyampaikan permintaan maaf karena Kepala Balai PPW Jawa Barat yang rencananya akan membuka acara namun batal hadir dan memeinta dirinya untuk membuka.  Untuk itu beliau menitipkan salam kepada seluruh peserta dan para pemandu seraya berjanji akan mengusahakan hadir saat penutupan acara.

Pada kesempatan tersebut Popi menyampaikan, untuk pelaksanaan program Pamsimas di Jawa Barat masih ada tiga indikator program (KPI) yang belum tercapai, yakni KPI 1, KPI 3 dan KPI 15. Untuk itu, beliau menegaskan fasilitator dan ROMS Pamsimas harus berjuang bersama-sama  agar  secepatnya mengejar  kekurangan KPI tersebut.  Fasilitator menjadi ujung tombak program di lapangan, oleh sebab itu ia minta peserta Lokalatih memanfaatkan forum latihan sebagai sebuah momen untuk perumusan strategi dan penyusunan rencana kerja bersama untuk mengejar KPI yang belum tercapai. Untuk KPI lainnya yang  telah tercapai, beliau minta agar dipertahankan jangan sampai turun, bahkan jika dimungkinkan harus lebih ditingkatkan lagi.

Sebagaimana dilaporkan oleh Panitia dalam pembukaan acara Lokalatih diikuti 238 orang peserta, 4 orang tidak bisa hadir karena sakit dan 2 orang lainnya masih dalam perjalanan.  Sebanyak 18 orang yang berasal dari ROMS Pamsimas Provinsi dan Kabupaten di Jawa Barat bertindak sebagai Pemandu selama Lokalatih berlangsung.

Toni Samsul Bahri, yang dalam hal ini bertindak sebagai Master of Training (MoT) berharap Lokalatih dapat berjalan dengan baik dan lancar. Pemandu  harus benar-benar menjaga proses diskusi dan memberikan arahan agar kemampuan dan kapasitas fasilitator benar-benar meningkat, karena dengan modal pemahaman yang baik serta komitmen yang tinggi maka fasiltator dapat berkeja secara optimal di lapangan.

Lebih lanjut Toni menegaskan, seluruh peserta dan pemandu harus disiplin untuk tetap menjaga protokol kesehatan meskipun mereka telah dinyatakan negatif dalam tes SWAB Antigen yang disediakan oleh Panitia.  Diharapkan seluruh peserta dan pemandu tidak keluar area hotel jika tidak ada keperluan mendesak, apalagi berkerumun dan bergerombol serta jalan-jalan ke tempat wisata kota maupun kuliner.  Hal ini dipesankan oleh Toni mengingat lokasi Lokalatih berada dekat  tempat  wisata dan kuliner seperti Ciwalk Jalan Cihampelas dan tempat kuliner punclut.

“Awalnya kami was-was untuk datang ke acara lokalatih ini mengingat pandemi Covid 19 di Kota Bandung masih tinggi, namun ketika mendapatkan kabar bahwa seluruh peserta akan di SWAB Antigen maka saya menjadi agak lega, apalagi hasil test nya negatip,” ucap Anisah Nurul Fauziah.  Nur Dewi Andriani  atau biasa disebut Wa Ocih menambahkan,  dirinya pun awalnya takut untuk mengikuti kegiatan ini, tapi kangen juga ketemu dengan teman lama dari kabupaten lain. Takut tapi kangen, begitulah yang dirasakan oleh ke dua FM CD wanita dari Kabupaten Garut tersebut sambil tersenyum lebar.

Acara pelatihan fasiltiator Pamsimas secara tatap muka terakhir kali diselenggarakan pada tahun 2019, sehingga praktis hampir satu tahun lebih para fasilitator tidak bertemu dan menyimpan rasa kangen serta rindu atas kebersamaan di dalam kelas maupun diluar kelas.  Kiki Yudha Patria, salah seorang Pemandu Lokalatih mengingatkan kepada  rekan-rekan Fasilitator jika Lokalatih ini bukan acara melepas rindu dan kangen, juga bukan acara reuni karena telah lama tidak bertemu. Lokalatih ini menjadi penting sebagai pembekalan bagi fasilitator untuk meningkatkan kapasitasnya agar mampu menjaga keberlanjutan program.  Tantangan yang terbesarnya bukan hanya menyampaikan materi kepada peserta saja, namun paska Lokalatihnya seperti apa?.   Fasilitator harus punya komitmen yang sama dengan ROMS untuk mengejar target KPI dan menjaga keberlanjutan, selain itu juga fasilitator diminta untukmengoptimalkan peran lembaga KPSPAMS yang telah dibentuk di seluruh desa Pamsimas agar kinerjanya meningkat dan menjadi garda terdepan untuk menjaga keberlanjutan SPAMS terbangun dan bahkan turut serta dalam meningkatkan jumlah layanan pemanfaat sarana air minum dan sanitasi.  Begitulah pesan yang disampaikan Kiki kepada sejumlah fasilitator sebelum acara pembukaan dimulai. (Ahmad Rustendi-TA CDCB Prov Jabar/ Hartono).