Rapat Pembahasan Potensi Kolaborasi Peningkatan Akses Air Minum Perdesaan.

P asimas, Jakarta. Pembangunan infrastruktur dilaksanakan untuk mencapai target prioritas nasional guna mengurangi kesenjangan dan menjamin pemerataan, meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing, dan memperkuat infrastruktur untuk mendukung pengembangan ekonomi dan pelayanan dasar sebagaimana tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024. Salah satu infrastuktur penting untuk layanan dasar adalah pembangunan sarana air minum untuk memberikan layanan akses air minum kepada seluruh masyarakat Indonesia. Selain itu, Indonesia telah berkomitmen untuk mencapai target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDG) pada tujuan 6, yaitu Mewujudkan Akses Air Minum Aman serta berkelanjutan Bagi Semua. Pemerintah juga telah menyelaraskan target SDGs dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 yang mengamanatkan terwujudnya 100% akses air minum layak. Sampai dengan akhir tahun 2023, berdasarkan data BPS,, capaian akses layanan air minum secara nasional baru mencapai 91.72% dari total penduduk Indonesia. Ini artinya masih terdapat sekitar 8% penduduk Indonesia yang belum mempunyai akses terhadap layanan air minum.

Salah satu kebijakan pemerintah sebagai jawbaan untuk pemenuhan akses air minum masyarakat adalah Peningkatan kemampuan pendanaan dan komitmen stakeholder terkait pendanaan. Kebijakan ini dimaksudkan untuk Meningkatkan kemampuan pengelolaan pendanaan penyelenggara SPAM, Mengembangkan alternatif sumber pembiayaan serta Meningkatkan peran dan komitmen penyelenggara SPAM dalam alokasi pendanaan.

Sebagai salah satu upaya Direktorat Air Minum dalam mengembangkan berbagai alternatif sumber pembiayaan serta meningkatkan peran dan komitmen berbagai pihak dalam alokasi pendanaan untuk SPAM Perdesaan, pada hari Rabu/ Maret 2024 dilasanakan Rapat Pembahasan Potensi Kolaborasi Peningkatan Akses Air Minum.

Hadir pada rapat perwakilan dari Kementerian PUPR yaitu PPK Pembinaan Managemen II, Ibu Mirani Arlan, Ketua Pelaksana KIBM Pamsimas Ibu Novi RIndani, Staf Satker Direktorat Air MInum dan Konsultan Advisory Pamsimas (KAP Pamsimas 2024). Hadir pula perwakilan Dari PT. Moya aitu Mr. Sebastian serta perwakilan dari water.org antara lain Portfolio Manager, Infrastrucure, Southeast Asia,, Bp. Aldi Surianingat eserta tim. Agenda utama rapat adalah membahas rencana pelaksanaan CSR dari PT. Moya di lokasi Desa pasca Pamsimas.

Pada rapat perwakilan PT Moa menyampaikan bahwa dana yang diberikan diharapkan dapat dimanfaatkan oleh Kelompok Pengelola SPAM (KPSPAM) yang membutuhkan. Prinsipnya seperti “equity fund” dimana setiap KPSPAM yang menggunakan dana tersebut, nantinya akan mengembalikan modal dan hasil pengembangannya Selanjutnya dana tersebut dapat disalurkan kembali ke KPSPAM lain yang membutuhkan. Selain itu, PT. Moya juga bisa membatu Pamsimas untuk kegiatan Monitoring, Penguatan Kapasitas, dan Pengadaan Tenaga Pendamping dalam pelaksanaan program CSR nya. Pada rapat juga didiskusikan tentang Hasil Survey yang telah dilakukan oleh Direktroat Air Minum ke beberapa desa pasca Pamsimas di Kab. Bekasi dan Kab. Tangerang serta pembahasan tentang Konsep pengelolaan dana CSR PT Moya.

Diakhir rapat disepakati masih diperlukan pertemuan untuk memfinalkan konsep dan mekanisme penyaluran dana CSR PT. Moya dan akan dilakukan Survey ke Desa calon penerima bantuan CSR PT. Moya, di Kabupaen Bekasi di Mingg ke IV Maret 2024 (Maret 2024/KAP Pamsimas).