Senggigi, NTBKepala Desa Senggigi lakukan langkah nyata realisasikan Rencana Kerja Tindak Lanjut (RKTL) yang disusun saat mengikuti Workshop Peningkatan APBDes untuk Kegiatan Air Minum dan Sanitasi. Workshop digelar Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa Kementerian Dalam Negeri (Ditjen Bina Pemdes, Kemendagri) di Jakarta pada 15-17 September 2021.

Ditjen Bina Pemdes dan Bina Bangda bersama kemeterian lainnya, antara lain Kementerian PUPR, Kemenkes, Kemedes-PDTT, dan Bappenas, merupakan pengelola bersama Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas), yang dilaksanakan di lebih dari 400-an Kabupaten/Kota di 33 provinsi di seluruh Indonesia.

Bukan hanya sekedar mengikuti workshop, Mastur (49 th) yang baru sebulan menjabat sebagai Kepala Desa Senggigi Kecamatan Batulayar Kabupaten Lombok Barat, sekembalinya dari mengikuti workshop di Jakarta langsung menggelar Musyawarah Pembangunan Desa (Musdes) dengan melibatkan BPD dan masyarakat desa, pada (22/09/2021). Musdes digelar guna pengesahan APBDes Perubahan Tahun Anggaran 2021, termasuk memasukkan rancangan pembangunan sarana air minum berupa pembangunan sumur bor dalam APBDes Perubahan. Hal ini sebagai bentuk komitmen dirinya sebagai kepala desa untuk merealisasikan RKTL yang disusunnya saat mengikuti workshop di Jakarta

“Sumur bor dan tampungan ini sebagai tindak lanjut komitmen kami pasca mengikuti workshop Program Pamsimas yang diadakan Ditjen Bina Pemdes Kemendagri di Jakarta pada tanggal 15-17 September 2021 lalu,” ungkap Mastur saat dihubungi Endang Sri Rejeki dari konsultan Pamsimas Pusat yang juga menjadi pemandu dalam workshop.

Pembangunan sumur bor dengan kedalaman sekitar 70 meter dan debit air 2 liter per detik, rencananya akan dilakukan di RT 05 Dusun Kerandangan. “Usulan untuk pemenuhan akses air minum di RT 05 Dusun Kerandangan sebetulnya sudah muncul sejak 2 tahun terakhir,” tutur Mastur. Saat dirinya dilantik menjadi kepala desa pada 19 Agustus 2021 dan kemudian mengikuti workshop, dirinya menyadari betapa pentingnya penyediaan layanan dasar seperti air minum bagi warga desanya. Lebih-lebih Pamsimas merupakan program nasional yang juga melibatkan pemerintah desa dalam pendanaan. Karenanya melalui Musdes Perubahan APBDes, pembangunan air minum dimasukkan dalam skala prioritas pada masa kepemimpinannya.

Dengan tambahan satu unit sumur bor, bak penampung dan jaringan perpipaan – yang keseluruhannya membutuhkan biaya sekitar 119 juta rupiah melalui Dana Desa, diharapkan dapat menambah akses air minum bagi 600 KK khususnya bagi warga Dusun Kerandangan. Jaringan perpipaan tersebut nantinya akan disambungkan dengan jaringan pipa lama yang sudah terpasang sejak tahun 2005. Jaringan pipa lama terhubung dengan sumber air baku dari Taman Wisata Alam Kerandangan.

“Air sumur bor ini kita akan alirkan ke rumah warga melalui pipa air hutan yang sudah ada sebelumnya. Jadi, jika musim kemarau tiba dan air hutan sudah tidak ada yang mengalir, maka air sumur bor inilah yang akan dimanfaatkan warga,” tuturnya.

Desa Senggigi sendiri merupakan penerima Program Pamsimas tahun 2018. Bendahara KPSPAMS Desa Senggigi – Sholihin selaku pengelola sarana Pamsimas menuturkan, pihaknya saat mengelola sambungan rumah (SR) sebanyak 100 unit, 85 SR diantaranya dilengkapi meteran air. Masih banyak rumah tangga yang belum terlayani air Pamsimas seperti warga Dusun Kerandangan dan Dusun Mangsit. Karenanya pada saat Musdes APBDes Perubahan, kepala desa mengusulkan untuk dilakukan perluasan pelayanan Pamsimas hingga menjangkau Dusun Kandangan. Sejak dibangun sarana Pamsimas tahun 2018, Dusun Kandangan tidak kecipratan air Pamsimas karena jaringan perpipaan tidak menjangkau dusun tersebut. Sholihin juga berharap pada tahun 2022 pemerintah desa kembali mengalokasikan Dana Desa untuk pengadaan sumur bor bagi warga Dusun Mangsit.

Hal tersebut dibenarkan oleh Sang Kepala Desa. Pengadaan sumur bor tidak hanya dilakukan tahun 2021 saja. Saat ini RKP Desa tahun 2022 disusun berbarengan dengan penyusunan RPJMDesa

“Kewajiban kami selaku kepala desa terpilih harus menyiapan RPJMDesa. Dari workshop Pamsimas yang kami ikuti, kami akan memasukkan rencana target akses universal air minum dan sanitasi. Salah satu yang akan kami jabarkan dalam RKPDesa 2022, kami akan membangun lagi sumor bor di Dusun Mangsit. Saat ini pemerintah desa telah memfasilitasi pengelola SPAM di tiap dusun untuk mempersiapkan pengelolaannya jika SPAM telah dibangun nantinya,” tutur Mastur menutup wawancara (Endang Sri Rejeki-NMC/Hartono Karyatin-Media Sp PAMSIMAS).