Bintan, Kep. Riau – Desa Teluk Bakau Kecamatan Gunung Kijang Kabupaten Bintan Provinsi Kepualauan Riau adalah salah satu desa penerima program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) tahun anggaran 2018. Sarana air minum yang dibangun selanjutnya dikelola oleh masayarakat dengan membentuk Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (KPSPAMS).

Pada tahun anggaran 2021, Desa Teluk Bakau kembali mendapatkan bantuan Hibah Khusus Pamsimas untuk peningkatan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) terutama untuk melayani warga yang tinggal di Dusun 1. SPAM yang dikembangkan berupa penangkapan mata air yang sumber airnya dari bekas galian tambang dan telah memperoleh izin pemanfaatan. Program Hibah Khusus Pamsimas ini diharapkan memberikan tambahan akses air minum bagi 186 KK atau 558 jiwa warga Dusun 1.

Dalam proses kegiatan Pamsimas di Desa Teluk Bakau terdapat peran sosok perempuan yang cukup menonjol. Sebut saja Kurnia, seorang ibu rumah tangga, yang cukup aktif terlibat dalam Program Pamsimas. Kurnia menjadi salah seorang kader desa penggerak kelompok perempuan untuk terlibat dalam Program Pamsimas.

Dalam pelaksanaan kegiatan Pamsimas, Kurnia berperan aktif menggerakkan kelompok perempuan berperan aktif dalam proses kegiatan Pamsimas. Dalam pandangan Kurnia, perempuan perlu aktif agar aspirasi dan kebutuhan perempuan dapat tersampaikan secara baik sehingga Program Pamsimas memberikan manfaat bagi seluruh anggota masyarakat baik laki-laki maupun perempuan.

Kurnia merupakan kader kesehatan di desa dan merupakan anggota STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) tingkat desa. Selaku anggota STBM, Kurnia berusaha memberikan pengertian kepada ibu-ibu agar tidak hanya sekedar hadir dalam rembug warga membahas proses kegiatan Pamsimas. Ia mendorong kaum perempuan untuk terjun langsung ke lapangan dan aktif memberikan masukan agar Program Pamsimas memberikan manfaat kepada semua warga masyarakat tanpa terkecuali (laki-laki dan perempuan).

Kurnia selaku ibu rumah tangga aktif mensosialisasikan program Hibah Khusus Pamsimas kepada masyarakat. Sebagai anggota STBM ikut bekontribusi dalam pempromosikan kesehatan diantaranya melalui kegiatan pemicuan PHBS kepada warga yang tinggal dipinggir pantai teluk bakau, tentunya dengan didampingi Ibu Tiur, sanitarian dari Puskesmas Gunung Kijang

Selaku anggota STBM, Kurnia ikut berperan dan menjadi motor penggerak dalam kegiatan pemicuan STBM di semua lapisan masyarakat, melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi, serta melakukan pendataan sarana air minum dan sarana sanitasi.

Berkat peran yang dimainkan Kurnia khususnya dalam mendorong partisipasi kaum perempuan, keterlibatan perempuan dalam berbagai tahapan kegiatan Pamsimas maupun keterwakilan perempuan dalam kepengurusan kelembagaan masyarakat mencapai 40%, sesuai persyaratan Program Pamsimas.

Sosok perempuan seperti Kurnia, hampir selalu ada di berbagai desa yang menjadi lokasi sasaran Program Pamsimas. Perannya sudah barang tentu turut memberikan warna dan berkontribusi pada suksesnya Program Pamsimas di berbagai pelosok desa di Indonesia. (Fitri Ramadanti-FM/Fasola-DC Bintan/Ramdan M-TA CDCB Kepri/Hartono).