Lahat, Sumsel –  Cakupan akses sanitasi Kab. Lahat Sumatera Selatan saat ini sebesar 63,22%. Masih ada gap sebesar 36,78% yang harus dikejar untuk menuju akses 100% sanitasi sesuai target Akses Universal air minum dan sanitasi 100% pada tahun 2019.

Berbagai upaya dilakukan dalam upaya menutup gap akses sanitasi. Pendekatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) menjadi program andalan Kab. Lahat dalam mewujudkan 100% akses sanitasi.  STBM merupakan upaya percepatan perubahan perilaku masyarakat, salah satunya pilarnya tidak buang air besar sembarangan (BABS). Pendekatan ini cukup efektif dalam merubah perilaku masyarakat dari BABS beralih ke jamban. Ada 184 desa dari total desa 376 di Kab. Lahat yang mengadopsi pendekatan STBM. Hasilnya, sebanyak 48 desa (26%) dinyatakan ODF (Open Defecation Free) alias Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS).

Untuk meningkatkan cakupan sanitasi, Dinas Kesehatan Kab. Lahat menggandeng BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional) setempat. Sudah ada kesepakatan bersama (MOU) antara Dinas Kesehatan Provinsi dengan BAZNAS Sumatera Selatan yang merupakan tindak lanjut dari Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 001/Munas IX/ MUI/2015 tentang pendayagunaan harta zakat, infaq, sedekah dan wakaf untuk pembangunan sarana air bersih dan sanitasi. Dinas Kesehatan melakukan advokasi dan koordinasi dengan BAZNAS Kab. Lahat dalam pemanfaatan zakat, infaq, sedekah dan wakaf untuk pembangunan jamban keluarga. Hal ini sejalan dengan BAZNAS Kab. Lahat dengan programnya “LAHAT SEHAT” dengan memberikan bantuan bersifat sesaat dalam menunjang program sanitasi.

Upaya Dinas Kesehatan Kab. Lahat membuahkan hasil dengan keluarnya bantuan dana sebesar Rp 106 juta. Bantuan dana diserahkan oleh H M Nashir Syakri, Ketua BAZNAS Kab. Lahat kepada Dr H Rasyid Amri, MT MM, Kepala Dinas Kesehatan Kab. Lahat didampingi Sekretaris Dinas Kesehatan Ponco Wibowo, SKM. MM di Dinas Kesehatan Kab. Lahat, Jumat (13/07/2018). Bantuan tersebut akan dimanfaatkan untuk pengadaan 50 unit jamban di Kecamatan Gumay Ulu, yang rencananya akan mendeklarasikan sebagai Kecamatan SBS pertama Kab. Lahat pada tahun 2018 ini.

Ketua BAZNAS Kab. Lahat Nashir Syakni saat penyerahan bantuan mengatakan, Dinas Kesehatan Kab. Lahat sudah cukup lama menjalin silahturahmi dengan BAZNAS Kab. Lahat. Sejak tahun 2014 pegawai Dinas Kesehatan Kab. Lahat manyalurkan zakatnya melalui BAZNAS.  Dana zakat sebagian akan disalurkan untuk mendukung program STBM melalui pengadaan 50 unit jamban.

Kepala Dinas Kesehatan Kab. Lahat. Rasyid Amri meminta agar dana bantuan segera dimanfaatkan untuk pembangunan jamban keluarga sesuai dengan sasaran.  Jangan sampai salah sasaran diberikan kepada yang bukan tergolong masyarakat yang belum memiliki jamban. “Bila salah sasaran maka kita semua akan menanggung dosanya,” ucap Rasyid Amri mengingatkan.

Rasyid Amri menyampaikan ucapan terima kasih kepada BAZNAS atas dukungan yang telah diberikan pada program sanitasi di wilayah Kab. Lahat guna meningkatkan cakupan akses sanitasi dan mewujudkan target SBS khususnya di Kecamatan Gumay Ulu. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Tim Kesling Kesja OR, Staf dan Faskab STBM Kab. Lahat yang telah bekerja untuk mendukung program STBM. “Mari kita bergandengan tangan untuk menuntaskan permasalahan sanitasi yang ada di Kab. Lahat menuju Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS),” ajak Kepala Dinas Kesehatan Kab. Lahat.

Tidak hanya masalah sanitasi saja, Kepala Dinas Kesehatan juga mengingatkan pentingnya untuk meningkatkan cakupan air minum, masyarakat Kab. Lahat masih banyak yang membutuhkan akses air minum yang aman. “Mari kita manfaatkan, mari kita jaga. Dengan bantuan yang sudah diberikan melalui program Pamsimas kita wujudkan Masyarakat Sehat dan Cerdas di Kab. Lahat,” ucap Rasyid Amri mengakhiri sambutannya.  (Suriyanita-Koorprov STBM Sumsel/Hartono Karyatin-Advocacy & Media Sp. NMC)