Sebagai daerah terdampak bencana, banyak desa di wilayah Lombok Utara ini yang masih belum kembali optimal, baik sarana dan prasarana untuk mendapatkan akses air minum yang aman dan sanitasi layak. Oleh sebab itu. Dibutuhkan usaha lebih keras untuk sesegera mungkin memulihkan kembali fasiltas-fasilitas pendukung bagi masyarakat dalam mengkases air minum dan sanitasi yang layak yang menjadi kebutuhan dasar mereka.

Gempa lombok berdampak pada sejumlah sarana sistem penyediaan air minum perdesaan yang dibangun melalui program pamsimas. Sebanyak 67 desa sasaran program pamsimas terkena dampak gempa, terdiri dari 38 desa lama dan 29 desa baru. Tak terkecuali, masyarakat desa santong, kecamatan kayangan, kabupaten lombok utara.

Sejak diterbitkannya kebijakan untuk merespon cepat perbaikan sarana dan prasarana di daerah terdampak gempa bumi, sejumlah perbaikan pun segera dilakukan oleh satuan kerja didaerah. Infrastruktur, rumah, hingga sarana prasarana penunjang kehidupan, perlahan mulai dibangun kembali. Masyarakatpun ikut bahu membahu memperbaiki sarana dan prasarana tersebut.

Kebutuhan akan air minum, sangat vital bagi keberlangsungan hidup. Apalagi didaerah terdampak gempa bumi seperti di desa santong. Desa yang berjarak sekitar 21 kilometer dari ibukota kabupaten lombok utara, memiliki jumlah penduduk tercatat sebanyak 7374 jiwa.

Sarana dan prasarana air minum dengan tanggap diperbaiki paska gempa, agar masyarakat tetap dapat mendapatkan haknya memenuhi kebutuhan dasar hidup. Dengan teraksesnya air minum, warga terdampak bencana dapat sedikit demi sedikit, mulai menjalani hidup, seperti sedia kala. Walaupun trauma guncangan masih membekas.

Ibarat setali tiga uang, diharapkan dengan adanya kegiatan memperbaiki sarana prasarana pamsimas, perlahan trauma tersebut memudar, menyongsong harapan untuk kembali merasakan hidup setelah kehilangan.