Aceh Jaya, Aceh – Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) berhasil dilaksanakan di Desa Pasi Timon Kecamatan Teunom Kabupaten Aceh Jaya, Provinsi Aceh. Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) perdesaan bantuan BLM-APBN dengan opsi sumur dangkal, dibangun sejak tahun 2018 dan efektif mulai dimanfaatkan masyarakat sejak 1 Januari 2019.  Sarana tersebut memberikan tambahan akses air minum bagi 46 KK atau 230 jiwa di dua dusun melalui 28 sambungan rumah (SR).

Secara keseluruhan jumlah penduduk Desa Pasi Timon sebanyak 157 KK atau 526 jiwa yang tersebar di tiga dusun. “Program Pamsimas hanya melayani 2 dusun dengan jumlah penerima manfaat 230 orang, itupun belum seluruh warga terlayani. Masih ada 121 jiwa yang belum mendapatkan akses air Pamsimas, mereka untuk sementara masih memanfaatkan sumur gali,” tambah Zamzami, Ketua KPSPAMS Desa Pasi Timon

Adapun dusun lainnya yang tidak menjadi target sasaran program Pamsimas, tambah Zamzami, telah mendapatkan akses air minun berkat bantuan program Community Water Services and Health Project (CWSHP) pada tahun 2006. Sarana air minumnya masih berfungsi baik dan dimanfaatkan oleh 35 KK atau 75 jiwa.

Alhamdulillah sarana air minum yang lama (program CWSHP, Red) masih berfungsi dengan baik dan masyarakat aktif menyetor iuran sebesar Rp 10.000 per bulan,” ucap Zamzami didampingi Koordinator Pamsimas (DC) Kabupaten Aceh Jaya (Yuhendri) dan Fasilitator Senior Aceh Jaya (Rahmat Fajri) di hadapan Bahagia Ishak, Co PC Provinsi Aceh, Tim Monitoring Provinsi Aceh, Selasa (15/09/2020).

“Untuk sistem air minum Pamsimas, KPSPAMS menetapkan besaran iuran secara flat sebesar Rp 15.000 per bulan per rumah,” tambah Zamzani. Besaran iuran tersebut ditetapkan berdasarkan keputusan bersama hasil musyawarah warga.

Sistem sumur dangkal yang kemudian dilakukan pemompaan dengan energi listrik, menuntut biaya operasional yang tinggi, lebih-lebih dalam sehari pompa dinyalakan tiga kali….. pagi, siang dan sore. Setiap bulannya KPSPAMS mengeluarkan biaya untuk listrik sebesar Rp 180.000. Pengelola diberikan jatah biaya listrik Rp 200.000 setiap bulan, jika ada sisa dana dikembalikan ke BUMDes.

Setiap bulannya iuran yang terkumpul mencapai Rp 420.000. Setelah dipotong untuk membayar listrik, sisanya digunakan untuk cadangan perbaikan, termasuk menambah daya listrik dari 4 amper menjadi 6 amper.  Zamzami berharap ada tambahan bantuan dari pemerintah untuk meningkatkan pelayanan air minum bagi masyarakat.

Yuhendri, DC Pamsimas Kabupaten Aceh Jaya menambahkan, sebagian sambungan rumah (SR) di Desa Pasi Timon belum dilengkapi dengan meteran air. Ia meminta kepada masyarakat penerima manfaat untuk dapat meningkatkan iuran dengan menerapkan tarif air secara secara progresif.

Fasilitator Senior (FS) Aceh Jaya Rahmat Fajri menceritakan, sumber air minum yang digunakan warga (sebelum ada Pamsimas) merupakan sumur komunal berupa sumur gali yang merupakan peninggalan masa lampau dengan diameter cincin 2 m. Sumur tersebut telah dilakukan uji debit air dengan metode pumping tes didapatkan hasil 1,05 liter/detik dari hasil penurunan muka air (draw down) dan uji kambuh air (recovery test). Berbekal uji debit air tersebut dibangun tambahan sumur lain melalui program Pamsimas di lokasi/disamping sumur lama guna memperbesar tampungan sumber air.

“Total yang dibangun 3 cincin dengan kedalaman 6 meter; satu sumur existing dan dua sumur baru untuk mencukupi kebutuhan air minum warga dua dusun di Desa Pasi Timon,” terang Rahmat Fajri yang didampingi Erwin Sulaimi, fasilitator teknik dan Muhammad Fadhil serta Dedi Sufriadi, keduanya fasilitator pemberdayaan.

“Berhubung kondisi geografis Desa Pasi Timon sangat luas dan jarak antarrumah penduduk berjauhan, maka pelayanan air Pamsimas difokuskan pada rumah yang saling berdekatan dulu,” terang Rahmat Fajri.

Ketua Asosiasi Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (SPAMS) Perdesaan ‘Tirta Pinto Rimba’ Kabupaten Aceh Jaya, Misbah menambahkan, harus ada keberlanjutan pelayanan air minum di 45 desa yang telah diintervensi melalui program Pamsimas di Kabupaten Aceh Jaya. Air Pamsimas memberikan banyak manfaat kepada masyarakat, karenanya sarana perlu dijaga dan dipelihara agar tetap berfungsi dan memberi layanan kepada masyarakat secara optimal.

Misbah menambahkan, ada kendala dalam menarik iuran air kepada warga yang disebabkan masih adanya subsidi biaya operasional KPSPAMS dari pemerintah desa, sehingga sebagaian anggota masyarakat kurang peduli membayar iuran. (Bahagia IshakCo PC Prov. Aceh/ Hartono Karyatin-Media Sp PAMSIMAS).