Sumedang, Jawa Barat – Elly Kartini atau yang lebih dikenal dengan sapaan Elly, wanita sederhana dari desa kelahiran Sumedang, 19 Agustus 1965.  Keluarganya mewariskan pendidikan baginya, yang haus akan ilmu pengetahuan dan membuat dirinya untuk terus belajar dimanapun dan sampai kapanpun,  sampai akhirnya mengenal program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat atau PAMSIMAS.

Di desanya, Elly menghabiskan waktunya untuk selalu ikut berpartisipasi dalam setiap kegiatan yang ada di desa, terutama dalam kegiatan pemberdayaan  sehingga tidak diragukan lagi kapasitasnya.  Ia mendapat julukan :  Dia, Sang Pelopor Gender.

Kata “Kartini” yang melengkapi namanya, sepertinya ia memang dilahirkan untuk menjadi penerus perjuangan Raden Adjeng Kartini, wanita kelahiran Jepara, 21 April 1879 yang menjadi pelopor perjuangan emansipasi wanita pada masa penjajahan Belanda.

Elly mempunyai jiwa sosial yang tinggi yang selalu siap siaga untuk membantu masyarakat yang memang perlu mendapat bantuan.  Sifatnya yang demikian mendorongnya terlibat aktif saat program Pamsimas masuk ke desanya, Desa Sindangpakuon Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang Provinsi Jawa Barat pada tahun 2019.  Ia turut berperan aktif dalam program Pamsimas, bahkan duduk sebagai Bendahara Satlak.  Ia tidak segan untuk bertanya kepada Tim Fasilitator Masyarakat (TFM) yang mendampingi desanya bila ada hal-hal yang ia tidak mengerti atau kurang paham.  Semangat belajar dan rasa keingintahuan lambat laun  membuatnya menjadi mengerti terhadap tugas yang akan dilaksanakan selaku Bendahara Satlak/Bendahara KPSPAMS.

Sejak menjadi bagian dari pelaku program Pamsimas, ia selalu ikut di setiap tahapan kegiatan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai pengelolaan sarana dan pemeliharaan.  Dalam pandangannya, wanita tidak hanya bisa dalam urusan di belakang seperti mengurus rumah tangga saja, namun lebih dari itu, harus bisa dan punya ilmu dan wawasan yang lebih luas lagi.   Ia merasa senang bisa menjadi salah satu pelaku dalam program Pamsimas.  Dengan terlibat aktif dalam kegiatan Pamsimas, ia bisa belajar dan mendapat pengetahuan yang tidak didapatnya dari bangku pendidikan formal. Dan semua itu, ia dapati ketika dia pun mulai bergerak untuk mengumpulkan teman-teman wanitanya untuk diajari bagaimana mengurus administrasi di program Pamsimas, kegiatan apa saja yang akan dilaksanakan sampai dengan pelaporan program.  Dalam melaksanakan tugas tersebut tidak lepas dari dampingan yang dilakukan Tim Fasilitator Masyarakat (TFM) program Pamsimas.

Selama proses pembangunan Pamsimas berjalan, selain menjadi Bendahara Satlak, ia selalu hadir dalam setiap tahapan kegiatan Pamsimas.  Kini, setelah sarana air minum terbangun di desanya dan sarana mulai dinikmati masyarakat, ia duduk menjadi bendahara KPSPAMS yang mengurusi operasional dan pemeliharaan sarana air minum yang dibangun Pamsimas.  Elly memang selalu hadir di tengah-tengah masyarakat desa yang membutuhkan perannya.  (Cici Hermawati-FM CD Kab. Sumedang/Hartono Karyatin-Media Sp PAMSIMAS).