Gunungkidul, Yogyakarta – Bupati Gunungkidul Provinsi Yogyakarta Hj Badingah, SSos kukuhkan Asosiasi Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (SPAMS) Perdesaan ‘Tirta Dhasinarga’ Kabupaten Gunungkidul.

Asosiasi ini akan menjadi wadah berhimpun bagi 45 KPSPAMS (Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi) tingkat desa yang telah lebih dulu terbentuk dari hasil kegiatan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat atau Pamsimas.

Pengukuhan terbentuknya organisasi Asosiasi dilakukan Bupati Badingah dari rumah dinas bupati yang terhubung dengan Ruang Rapat Bappeda melalui media jaringan Zoom, pada Rabu (22/04). Dalam pengukuhan tersebut Bupati Badingah didampingi Kepala Bappeda Sri Suhartanta dan Asisten II Sesda Eddy Praptono.

Sementara di tempat lainnya, di ruang rapat Bappeda hadir Sekretaris Daerah Kabupaten Gunungkidul, Dinas Cipta Karya, Ketua dan anggota Pakem, perwakilan Universitas Gunungkidul, pengurus Asosiasi, dan Koordinator/Wakil Koordinator Pamsimas Kabupaten Gunungkidul.

Prosesi pengukuhan diawali dengan penyampaian laporan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Gunungkidul Drajad Ruswandono, yang sekaligus merupakan Ketua Pokja AMPL yang membidangi program Pamsimas. Drajad melaporkan progress pelaksanaan program Pamsimas di Kabupaten Gunungkidul yang dilaksanakan dari tahun 2017 hingga 2019, dan melaporkan rencana kegiatan Pamsimas tahun 2020.

Acara dilanjutkan dengan pengukuhan Asosiasi oleh Bupati Gunungkidul yang diawali dengan pembacaan Surat Keputusan Bupati No 107/KPTS/2020.

Bupati Badingah dalam sambutannya berharap agar Asosiasi mampu menjamin keberlanjutan sistem penyediaan air minum (SPAM) dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat melalui tata kelola organisasi yang baik.

Asosiasi sebagai kelembagaan masyarakat diharapkan mampu memerankan diri sebagai media peningkatan kemampuan dalam tata kelola SPAM perdesaan, dalam bidang administrasi, keuangan, SDM, hingga hal-hal yang bersifat teknis dalam sistem pengelolaan air minum.

Bupati memberikan dukungan atas terbentuknya Asosiasi dan berharap dapat menjadi wadah kerjasama dan pembelajaran dalam tata kelola kelembagaan masyarakat.

Bupati Badingah meminta agar Asosiasi menjadi mitra pemerintah dalam pembangunan terutama dalam meningkatkan pemenuhan standar pelayanan minimum (SPM) air minum di Kabupaten Gunungkidul. Peran aktif masyarakat dalam pembangunan tersebut sangat diperlukan untuk keberlanjutan dan kemanfaatan yang lebih besar bagi masyarakat.

Dalam sambutannya Bupati meminta maaf tidak bisa bertatap langsung karena kondisi pandemi COVID-19, namun demikian Bupati bangga bisa melakukan pengukuhan ini dengan tetap menerapkan protocol kesehatan. Bupati memberikan apresiasi kepada semua pihak yang telah berkontribusi bagi suksesnya program Pamsimas di 45 desa.

Prosesi pengukungan Asosiasi yang berlangsung di dua lokasi dengan dukungan teknologi Zoom dapat terselenggara dengan baik dan lancar berkat fasilitasi dari Dinas Komunikasi dan Informasi Pemerintah Daerah Kabupaten Gunungkidul.

Sebelumnya melalui rapat anggota yang mengundang 45 KPSPAMS tingkat desa se-Kabupaten Gunungkidul pada tanggal 18 Februari 2020, menyepakati untuk membentuk Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan ‘Tirta Dhasinarga’ Kabupaten Gunungkidul. Peserta rapat juga menyepakati untuk membentuk kepengurusan periode pertama di bawah kepemimpinan Marsudi, Indah Istanti, dan Misbahul Munir, masing-masing sebagai Ketua I, Sekretaris I, dan Bendahara I Asosiasi.

Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan Tingkat Kabupaten/Kota merupakan perkumpulan dari kelompok pengelola SPAMS di perdesaan atau KPSPAMS, baik yang dibangun melalui program Pamsimas maupun non Pamsimas, yang mempunyai kepentingan yang sama dan berada di dalam satu wilayah administrasi kabupaten/kota dan mewakili organisasi masyarakat tingkat desa atau dusun untuk urusan air minum dan sanitasi.

Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan dibentuk oleh kelompok-kelompok pengelola SPAMS Perdesaan berbasis masyarakat yang berminat dan mempunyai kepentingan dan kebutuhan yang sama dalam pelayanan AMPL

Dengan terbentuknya Asosiasi tingkat kabupaten di Gunungkidul, secara nasional jumlah Asosiasi tingkat kabupaten menjadi 372, dengan kepengurusan di tingkat provinsi ada di 26 provinsi.

Sebagai informasi tambahan, kondisi SPAM perdesaan yang dibangun melalui program Pamsimas tersebar di 45 desa di Kbaupaten Gunungkidul; 40 SPAM berfungsi baik, 4 SPAM berfungsi sebagian, dan sisanya 1 SPAM tidak berfungsi. Dari sisi iuran, sebanyak 22 pengelola KPSPAMS menerapkan iuran ≥ biaya operasional (BOP), 15 KPSPAMS dengan iuran di atas Cost Recovery, dan sisanya 7 KPSPAMS dengan menerapkan iuran di bawah BOP (ES Winanto-DC Gnkidul & Sri Yuliati-NMC/Hartono KS).