P asimas, Jakarta. Dalam rangka mendukung Program Kementerin PUPR dalam penyediaan air minum berbasis masyarakat di wilayah perdesaan dan peri urban 3T (Tertinggal Terdepan dan Terluar) yang meliputi Pamsimas Reguller Pamsimas Daerah Tertinggal dan Pamsimas Pulau Terluar pada tanggal 15 Februari 2024 bertempat di Auditorium Graha Wiksa Praniti Bandung, Jawa Barat, Direktorat Bina Teknik Permukiman dan Perumahan menyelenggarakan “Bimbingan Teknis Teknologi Pengelohan Air Minum Berbasis Masarakat di Wilaah 3”.

Kegiatan dimaksudkan untuk memberikan pemahaman mengenai teknologi pengolahan air berbasis masyarakat yang dapat dilakukan di wilayah tertinggal, terdepan dan terluar. Pertemuan dilakukan secara hybrid dimana seluruh narasumber hadir secara tatap muka, sementara peserta dapat mengikuti secara online. Pertemuan ini diikuti oleh peserta secara online yang berasal dari Direktorat Air Minum, Balai Prasarana Permukiman Wilayah seluruh Indonesia yang terdapat wilayah 3T, Pemerintah Daerah dan Dinas Kabupaten/Kota terkait, Dosen dan mahasiiwa Jurusan Teknik Lingkungan di Indonesia serta para pemerhati dan praktisi kegiatan air minum.

Hadir sebagai narasumber adalah Novi Rindani, Ketua Tim Pelaksana KIBM Pamsimas; Dr. Ir. Rudi Nugroho, M.Eng perwakilan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional; Ir. James Nobelia I, MT selaku perwakilan dari Institut Teknologi Bandung serta Steven Ramsey, Head of Global PT. Holland for Water Nazava. Pada pertemuan tersebut, Novi Rindani selain menjelaskan tentang Gambaran umum Pamsimas dan Gambaran tentang Daerah Tertingga dan Wilayah Terluar juga menyampaikan tentang pengalaman Pamsimas tentang teknologi tepat guna yang dapat diterapkan di daerah tertinggal dan wilayah 3T.

Selama pertemuan didiskusikan hal-hal tentang penerapan Disalinasi Air Laut untuk pulau terluar dan kemungkinan kemampuan masyarakat untuk mengelolanya dengan melihat dari aspek biaya investasi, ketersediaan suku cadang untuk pemeliharaan serta energy yang diperlukan dan kemampuan masyarakat untuk mengoperaikan, juga diskusi tentang penerapan Disalinasi Air Laut apakah bisa dilakukan di wilayah 3T dengan melihat dari aspek kapasitas destilator, ketersediaan cahaya matahari sebagai pemanas dan aspek operasi dan pemeliharaan. Pada akhir pertemuan seluruh narasumber dan peserta yang hadir di lokasi pertemuan memberikan rekomendasi agar dilakukan pertemuan sejenis dengan pembahasan topik Teknologi SPAM untuk wilayah3T yang lebih spesifik seperti isu pemanfaatan air hujan dan scaling up Destilator untuk pelayanan komunal dan komunal terbatas.