Berita Kunjungan Lapangan ke Desa Sirnagalih, Kabupaten Bogor Jawa Barat dan Workshop Kolaborasi Pembiayaan Layanan Air Minum di Indonesia.

Bogor, Jawa Barat.  Sebagai lanjutan dari kegiatan Rapat Kolaborasi Pembiayaan Spam Perdesaan Melalui Corporate Social Responsibility (CSR) yang telah dilaksanakan pada hari Rabu/15 November 2023 secara virtual, Direktorat Air Minum mengajak para pelaku CSR dari perwakilan perusahaan/pihak swasta untuk melihat secara langsung kondisi pengelolaa SPAM di perdesaan dengan melakukan kunjungan lapangan ke Desa Sirnagalih, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dan melakukan pembahasan hasil kunjungan lapangan pada kegiatan workshop.

Kunjungan lapangan dilaksanakan pada hari Kamis/16 November 2023 mulai pukul 10.00 WIB. Selain pihak dari Pemerintah Desa Sirnagalih dan Pengurus KPSPAM Tirta Marta, kegiatan juga dikuti oleh Tim Direktorat Air Minum dan Direktorat SSPIP, Kementeriann PUPR, Perwakilan dari Balai PPW Jawa Barat, Tenaga Pendamping  Pamsimas, Tim Water.org dan tentunya pelaku/praktisi Program Corporate Social Responsibility (CSR) dari dari pihak swasta/perusahaan. Kegiatan diawali dengan pertemuan dan diskusi di Balai Desa Sirnagalih. Mengawali kegiatan, Kepala Desa Sirnagalih, Amat Suparta, menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah yang telah memberikan bantuan untuk membangun sarana air minum melalui Program Pamsimas. “Warga kami sebelum ada Pamsimas hanya mengandalkan air dari sumur yang mereka miliki, namun kondisinya keruh, kadang berwarna kuning dan berbau. Dengan adanya air dari Pamsimas, warga kami bisa menikmati air dengan kualitas yang bagus, jernih, tidak berbau dan tidak pernah kering”, demikian disampaikan oleh Kepala Desa Sirnagalih.

Sambutan awal dari perwakilan Tim Kementerian PUPR disampaikan oleh Novi Rindani. Disaampaikan maksud kedatangan adalah ingin belajar dari masyarakat Desa Sirnagalih tentang bagaimana melakukan pengelolaan terhadap sarana air minum yang telah dibangun oleh Pamsimas sejak tahun 2021 tahun lalu. “Selain itu kami ingin mendapatkan gambaran tentang pelaksanaan Pamsimas waktu itu serta gambaran kondisi sarana air minum Pamsimas saat ini dan rencana pengembangannya ke depannya. Mungkin nanti kami bisa minta kesediaan Kepala Desa atau yang mewakili dan KPSPAM untuk bisa bercerita tentang pengelolaan sarana air minum Pamsimas yang sudah dilakukan”, tambah Novi Rindani. .

Penjelasan lebih rinci tentang pengelolaan SPAM Pamsimas di Desa Sirnagalih di jelaskan oleh Ketua KPSPAM Tirta Marta, Much. Imran. Pada presenteaisnya, disampaikan tengtang gambaran umum Desa Sirnagalih Profil SPAM Pamsimas, Struktur Pamsimas, Gambaran jaringan perpipaan SPAM eksisting. Dijelaskan pula bahwa KPSPAM Tirta Marta telah emncatat legalitasnya pada AKta Notaris serta sudah mempunyai Peraturan Desa terkait Iuran Air Minum. “Dengan adanya Perdes yang mengatur tentang iuran air, maka kami merasa tidak kesulitan bila menagih iuran dari masyarakat yang menggunakan air Pamsimas”, tambah Imran tentang Perdes terkait Iuran Air Minum. Selain mempresentasikan tentang profil dan kondisi pengelolaan SPAM Pamsimas, Ketua KPSPAM Tirta Marta juga menjelaskan tentang kebutuhan untuk 100% akses air minum di Desa Sirnagalih. Dijelaskan bahwa bahwa masih terdapat masyarakat yang berada di 7 RW yang masih memerlukan layanan air minum. “Untuk kebutuhan agar seluruh masyarakat Desa Sirnagalih bisa mendapatkan layanan air minum, kami masih memerlukan beberapa jenis bangunan yaitu Bangunan penangkap mata air sebanyak 2 unit, bangunan Reservoir sebanyak 2 unit, jaringan perpipaan sepanjang b6 km dan sambungan rumah sebanyak 700SR dengan biaya sekitar 1.5 milyar rupiah,” demikian dijelaskan oleh Much Imran, selaku Ketua KPSPAM.

Beberapa pertanyaan disampaikan oleh beberapa peserta setelah sesi presentasi Ketua KPSPAM Tirta marta, untuk mendapatkan informasi lebih lengkap. Beberapa pertanyaan yang diajukan antara lain bagaimana menentukan prioritas layanan, berapa kebuuhan yang diperlukan untuk mencapai 100% akses air minum seluruh masyarakat desa, apakah iuran untuk rumah tangga dengan pelanggan bisnis sama atau berbeda, apakah iuran yang dikumpulkan dari pelanggan cukup untuk mencukupi kebutuhan pengelolaan, dan bagaimana monitoring yang dilakukan untuk pengawasan kualitas air nya. Setelah sesi diskusi, seluruh peserta diajak melihat kondisi reservoir dan melakukan wawancara dengan beberapa pengguna air Pamsimas yang berada di sekitar reservoir.

Setelah agenda kegiatan kunjungan lapangan ke Desa Sirnagalih, seluruh peserta melanjutkan agenda kegiatan pembahasan hasil kunjungan lapangan. Disampaikan oleh peserta dari water.org bahwa tujuan kegiatan ini adalah mencoba menggandeng perusahaan untuk mendukung Pamsimas dimana telah ada 37.000 desa yang memerlukan dukungan. Program CSR dari perusahaan untuk mengembangkan layanan akses air minum. “Ini ada kesempatan untuk perusahaan dalam kolaborasi dengan program Pamsimas. Dari hasil kunjungan, butuh masukan dari Bapak/Ibu dalam kontribusi bantuan CSR”, demikian ditambahkan oleh Rachmat, dari water.org.

Beberapa isu yang dibahas antara lain isu tentang bentuk dukungan CSR, mekanisme dan prosedur pengajuan CSR, ketersediaan data tentang lokasi Pamsimas, serta bentuk kerjasama. Terkait bentuk dukungan CSR disampaikan bahwa bentuk dukungan yang diberikan oleh pihak swasta/perusahaan dapat dalam berbagai bentuksesuai kebijakan perusahaan pemberi CSR. Bisa dalam bentuk uang tunai, dalam bentuk bahan material, infrastruktur terbangun atau dalam bentuk dukungan sumber daya manusia.

Terkait isu mekanisme dan prosedur pengajuan CSR disampaikan bahwa pengajuan pelaksanaan CSR bisa diajukan oleh pihak penerima CSR atau pihak perusahaan yang menawarkan. “Untuk usulan CSR, biasanya dari desa karena yang mengetahui kebutuhannya dan apa yang diperlukan. Desa akan mengajukan ke perusahaan. Atau ada beberapa opsi, seperti ada yg kerjasa melalui kementerian. Ada juga yang langsung dengan kelompok masyarakat dan ada juga yang melalui Asosiasi Pengelola SPAM Perdesaan Tingkat Kabupaten/Kota. Tiap perusahaan mempunyai kebijakan berbeda-beda. Sehingga kami membuka berbagai opsi.” Demikian dijelaskan oleh Novi Rindani.

Terkait data, Direktorat Air Minum akan siap memberikan dukungan berupa Penyiapan data lokasi sasaran yang berpotensi untuk dikembangkan melalui pendanaan CSR. “Dan kami dari Direktorat Air Minum bisa menyediakan data desa mana yanb masih memerlukan akses layanan air minum. Perusahaan yang tinggal memilih berdasarkan data dari kami. Dan kemudian melanjutkan pembahasan untuk kerjasama dengan siapa. Kami siapkan data sesuai kebutuhan perusahaan,” demikian ditambah Mirani Arlan, PPK Pemnbinaan Managemen II, Direktorat Air Minum. Juga ditambahkan bahwa data tentang seluruh lokasi desa paska Pamsimas dapat di akses di SIM Pamsimas.

Pada akhir kegiatan, PPK Pembinaan Managemen II, Mirani Arlan menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh peserta khususnya kepada perwakilan dari pihak swasta/perushaan. “Saya berharap gambaran tentang Pengelolaan Layanan dan Akses Air Minum Desa Sirnagalih yang kita kunjungi tadi pagi, dapat menumbuhkan komitmen dari bapak ibu semuanya selaku praktisi program CSR dari perusahaan-perusahaan untuk dapat ikut mendukung upaya pemerintah dalam mewujudkan target 100% akses air minum bagi seluruh masyarakat Indonesia melalui program Corporate Social Responsibility (CSR). Saya harap agar penyaluran Program CSR untuk bidang air minum bisa semakin banyak dan meluas dalam berbagai bentuk sehingga bisa memberikan daya ungkit yang besar bagi capaian akses air minum di Indonesia,” demikian disampaikan Mirani Arlan. (November 2023/Herry Septiadi dan Nur Nanda Budian, KMP Pamsimas)

iadi & Nur Nanda Budiani, KMP Pamsimas)