Aceh Tamiang, Aceh – Misi teknis yang dilakukan Bank Dunia dengan mengunjungi Kabupaten Aceh Tamiang, tepatnya di Desa Tanjung Neraca Kecamatan Manyak Payed dan Desa Suka Jadi Kecamatan Rantau, Rabu (03/04). Sebelum mengunjungi kedua desa tersebut, perwakilan Bank Dunia, Trimo Pamudji Al Djono telah mengunjungi Kabupaten Aceh Besar dan Kabupaten Bireuen Provinsi Aceh, 1-2 April 2019.

Misi teknis ini bertujuan untuk mempersiapkan lokasi desa yang akan dikunjungi Wakil Duta Besar Australia di Indonesia dalam waktu dekat terkait pelaksanaan program Pamsimas. Hal yang akan menjadi perhatian dalam kunjungan nanti terkait pada kualitas air dan pengolahan, Rencana Kerja Masyarakat (RKM) tahun 2019, dan pembangunan SPAMS yang inklusif penyandang disabilitas.

Dalam kunjungan tersebut, Trimo yang merupakan spesialis bidang air minum dan sanitasi Bank Dunia didampingi District Coordinator Ricky Ariansyah dan Tim Fasilitator Masyarakat (TFM) Kabupaten Aceh Tamiang. Misi teknis kali ini menyoroti pada kualitas air yang dihasilkan Pamsimas terutama air yang mengandung zat besi (Fe) dan mangan. Hasil kunjungan Bank Dunia akan digunakan sebagai referensi penyelesaian penyusunan pedoman pada instalasi pengolahan air minum menggunakan sistem dan cara sederhana yang dapat dilakukan masyarakat dengan biaya relatif murah.

Trimo melakukan pengecekan kualitas air dengan melihat kondisi air yang ada di SPAM Desa Tanjung Neraca. Ia mengambil sampel dari menara air dan mengecap rasa airnya, serta membaca hasil uji-laboratorium Dinkes Aceh Tamiang guna mengetahui zat yang terkandung dalam air. Ia menyarankan agar pengelola/ KPSPAMS melakukan uji kualitas air secara berkala.

Hasil analisa singkat terhadap air di Desa Tanjung Neraca, airnya mengandung zat besi (Fe) namun dalam batas wajar dan masih bisa dikonsumsi oleh masyarakat karena PH-nya bagus.  KPSPAMS selaku pengelola air diharapkan melakukan pengolahan sederhana dengan melalui penyaringan dan membangun sarana tambahan untuk pengolahan. Penggunaan teknologi pengolahan sederhana tersebut dapat dilakukan misalnya dengan memanfaatkan dana desa.

Hal yang sebaliknya terjadi di Desa Suka Jadi Kecamatan Rantau, dimana sampel air yang diambil dari sumur bor mengandung logam Fe dan Mangan yang mendekati ambang batas kewajaran. Hal tersebut diperkuat dengan hasil uji-laboratorium Dinkes Kabupaten Aceh Tamiang. Terhadap masalah ini perlu dicarikan solusi dengan memanfaatkan teknologi pengolahan air dengan dukungan pendanaan kolaborasi dengan BUMDes.

Pihak Pemerintah Desa Tanjung Neraca dan Desa Suka Jadi menyambut baik kunjungan dan rencana teknis pengolahan air sederhana yang disarankan Bank Dunia. Pihak pemerintah desa berharap kedepannya bisa memperluas akses dan meningkatkan kualitas air minum.

Tanjung Neraca dan Suka Jadi merupakan desa yang mengalami kesulitan air karena kondisi geografisnya. Berkat program Pamsimas, kini, warga kedua desa tersebut sudah dapat menikmati air bersih melalui sambungan rumah (SR).

“Sebelum ada program Pamsimas, warga Suka Jadi sangat sulit mendapatkan air bersih, namun kini sudah dapat mengakses air bersih selama 24 jam”, tutur Faridah, ibu dari 4 orang anak, yang juga sebagai Ketua KPSPAMS setempat.

Lebih lanjut Faridah-biasa disapa Ida-menjelaskan tentang pengelolaan sarana SPAMS di desanya. Biaya operasional cukup rendah dimana masyarakat hanya perlu membayar iuran Rp 2.000 per M3. Iuran tersebut jauh lebih murah karena sebelumnya warga harus membayar Rp 4.000 per M3.

Faridah menceritakan dengan adanya air bersih dari Pamsimas telah meningkatkan produktivitas kaum perempuan di sektor perkebunan, dimana KPSPAMS menyediakan 5 unit SR bagi masyarakat untuk mengembangkan usaha perkebunan.

Setelah melakukan peninjauan secara langsung, Trimo memastikan program air bersih sudah berjalan dengan baik dan memberikan dampak positif bagi warga. Untuk itu, Trimo memberikan apresiasi atas pengelolaan air yang berjalan baik dalam memberikan pelayanan air minum kepada masyarakat. Ia berpesan agar masyarakat penerima manfaat program Pamsimas di Desa Tanjung Neraca dan Desa Suka Jadi terus menjaga dan merawat SPAMS yang telah terbangun. (Hanafi Rusli-FM Pemberdayaan Kab. Aceh Tamiang/Hartono Karyatin-Adv & Media Sp PAMSIMAS)