Pinrang, Sulsel – Lima kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Selatan dinominasikan sebagai penerima anugerah “STBM Award” yang diadakan oleh Kementerian Kesehatan RI. Dari lima kabupaten/kota tersebut tiga diantaranya merupakan lokasi Program Pamsimas, yaitu Pinrang, Bantaeng, dan Soppeng.

Untuk itu Tim Verifikasi yang berasal dari lintas sektor ditambah para mitra diluar pemerintah, melakukan verifikasi ke lapangan dengan mengunjungi sejumlah kabupaten/kota. Verifikasi lapangan fokus pada tiga hal: Verifikasi ODF, inovasi pasca ODF, dan inovasi peningkatan akses sanitasi oleh Sanitarian.

Salah satu Tim verifikasi mengujungi Kabupaten Bantaeng, Pinrang, dan Soppeng di Sulawesi Selatan, tanggal 28-30 Agustus 2019.

Dalam kunjungan ke Kab. Bantaeng, Tim diterima Wakil Bupati Bantaeng Sahabuddin didampingi dr Andi Ihsan, Kepala Dinas Kesehatan Bantaeng. Wakil Bupati menyampaikan, permasalahan sanitasi tidak semata menyangkut pembangunan sarana dan prasarana sanitasi tetapi menyangkut perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat.

“Pembangunan sanitasi ke depan sangat penting untuk mencapai hasil yang maksimal terkait pemenuhan target akses universal bidang sanitasi. Perlu upaya dan terobosan yang cukup besar dan melibatkan semua pihak baik pemerintah, masyarakat, dan pihak swasta,” ucap Sahabuddin.

Terkait inovasi bidang sanitasi, Kepala Dinas Kesehatan Bantaeng dr Andi Ihsan menambahkan, telah membentuk kader kesehatan di setiap desa, membuat buku saku kesehatan STBM, membentuk saka bakti husada sebagai fasilitator STBM, serta melakukan MoU dengan organisasi keagamaan seperti NU, Muhammadiyah, Aisyah dan BKPRMI untuk menyebarluaskan informasi kesehatan terkait STBM melalui media dakwah. Kepala Desa juga juga mengalokasikan dana desa untuk pembangunan jamban keluarga.

Umi Rahayu, Sanitarian Puskesmas Ulu Galung di hadapan Tim verifikasi mengutip pertanyaan masyarakat saat pemicuan. “Bagaimana bisa menggunakan jamban jika air belum memadai?,” ucap salah seorang warga. Alhamdulilah Pamsimas telah masuk ke desanya, air tidak lagi menjadi masalah, sehingga mendorong masyarakat untuk membangun jamban..

H Jupri, Kepala Desa Bonto Loe menyampaikan, warganya kini dapat mengakses jamban berkat kemudian mendapatkan air dari program Pamsimas. Dukungan dana desa untuk kegiatan air bersih dan sanitasi betul-betul tepat sasaran dan manfaatnya dirasakan masyarakat.

Pada kunjungan ke Kab Pinrang, Tim verifikasi diterima Wakil Bupati Pinrang Drs H Alimin, MSi. Wakil Bupati mempersilahkan kepada Tim Verifikasi untuk mengeksplore lebih jauh hal-hal yang terkaiit dengan point-point yang akan diverifikasi. Selanjutnya Tim mendengarkan paparan tentang kegiatan STBM yang disampaikan Pokja AMPL setempat.

Tim verifikasi mengunjungi Kecamatan Suppa untuk melihat inovasi “Gertak Sayang JK”. “Gertak Sayang JK” atau “Gerakan Serentak Sayang Jamban Keluarga”, telah mengantarkan Kecamatan Suppa mendapat predikat Kecamatan ODF.

Tim juga mengunjungi Kelompok Disabilitas di Dusun Kae’e Desa Tasiwalie. Para penyandang disabilitas berhasil “menyulap” sampah laut, seperti botol plastik, karet, kayu, serta barang bekas dari laut lainnya, menjadi barang yang berguna, seperti pembuatan kaki palsu, harta karya, dan lainnya. Bahkan bagi warga yang kurang mampu yang membutuhkan kaki palsu diberikan harga khusus (sangat murah). Kelompok ini juga menunjukkan kepedulian kepada lingkungan. Mereka berkeinginan untuk mewujudkan pantai bersih dengan melakukan sosialisasi Stop BABS kepada masyarakat pesisir.

Kunjungan terakhir ke Kabupaten Soppeng, Tim diterima Bupati HA Kaswadi Razak, SE, didampingi Sekda Soppeng dan para kepala dinas terkait. Pada peringatan 17 Agustus 2017 Kabupaten mendeklarasikan akan membebaskan masyarakat dari masalah-masalah kesehatan khususnya sanitasi. Hal tersebut diwujudkan melalui program “SOBAT” (Gerakan Soppeng Bebas Ancaman Tinja) yang menyasar 6.018 KK di Kabupaten Soppeng.

“SOBAT” yang dilaksanakan selama 5 bulan, berdampak positip pada lingkungan.  Masyarakat yang dulunya buang tinja di pinggir sungai, sekarang beralih ke jamban milik sendiri.

“Kami berharap Tim Verifikasi STBM bisa memberikan arahan atau masukan yang baik untuk kesempurnaan pelaksanaan program. Kami sadari apa yang telah dilakukan belum sempurna dan hanya semata-mata untuk meningkatkan pelayanan pada masyarakat,” ucap Bupati Soppeng.

Sementara itu Ketua Tim Verifikasi STBM Award Heri Ferdian menyampaikan apresiasi terhadap keberhasilan program-program kesehatan di Kabupaten Soppeng. “Daerah lain baru mulai melaksanakan programnya, Soppeng sudah berhasil melaksanakan kegiatannya,” ucap Heri.

Penetapan nominasi didasarkan atas capaian akses sanitasi telah mencapai 100%. Berdasarkan emonev STBM April 2019, ada 24 kabupaten/kota di 8 provinsi yang akses sanitasi telah mencapai 100%, namun yang mengajukan proposal untuk diverifikasi hanya 20 kabupaten/kota. Selain Sulawesi Selatan, nominator lainnya berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, dan Kalimantan Timur (Sarinah-TA STBM Sulsel & AT Pulungan-Asisten Media/Hartono Karyatin-Media Sp PAMSIMAS).