Gunungkidul, Yogyakarta – Desa Ngawis Kecamatan Karangmojo Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta merupakan penerima program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) tahun anggaran 2020. Program ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah jiwa yang dapat mengakses air minum dan sanitasi layak khususnya bagi masyarakat perdesaan dan pinggiran kota (peri-urban).

Bersamaan dengan penerimaan Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) untuk pembangunan sistem penyediaan air minum (SPAM) perdesaan dalam program Pamsimas, terkendala dengan merebaknya Corona Virus Disease atau dikenal dengan pandemi COVID-19. Untuk itu dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan program Pamsimas harus mengedepankan protokol kesehatan terkait penanganan dan pencegahan penyebaran COVID-19.

Guna mendukung kebijakan tersebut, Kelompok Keswadayaan Masayarakat atau KKM ‘Nedyo Kabegjan’ selaku pelaksana program Pamsimas Desa Ngawis menggandeng Puskesmas setempat dalam pelaksanaan kegiatan Pamsimas di tingkat masayarkat. Perjanjian Kerjasama (PKS) ditandatangani Rabu (22/07) antara Heru Istiasi, SKM, Kepala UPT Puskesmas  Karangmojo I Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul dengan Sarjiyono, Koordinator KKM ‘Nedyo Kabegjan’ selaku pengelola Program Pamsimas Desa Ngawis Kecamatan Karangmojo Kabupaten Gunungkidul.

Ada tiga hal yang ingin disasar dari kerjasama ini, yaitu untuk mengantisipasi penyebaran wabah COVID-19 pada pelaksanaan pembangunan program Pamsimas; meningkatkan kemampuan hidup bersih dan sehat, pemakaian alat pelinduing diri (APD), dan menciptakan lingkungan kegiatan Pamsimas yang sehat; dan menjadikan Puskesmas dan Satuan Pelaksana ‘Satlak’ Pamsimas sebagai gugus tugas dalam mengantisipasi perkembangan eskalasi penyebaran COVID-19, meningkatkan sinergi pengambilan kebijakan operasional, dan meningkatkan kesiapan dan kemampuan dalam mencegah, mendeteksi, dan merespon terhadap COVID-19 dalam pelaksanaan Pamsimas di Desa Ngawi.

Dalam pelaksanaan Pamsimas tahun 2020, Satlak Pamsimas berperan sebagai garda depan di wilayah desa penerima program Pamsimas dalam penanganan dan pencegahan penyebaran COVID-19. Sementara itu pihak Puskesmas turut dilibatkan dalam pelaksanaan pelatihan dan mendampingi Satlak dalam melakukan pemeriksaan kesehatan masyarakat yang akan melakukan kegiatan gotong royong sebagai bentuk kontribusi masyarakat secara in-kind (non-tunai).

Sebelum pembangunan program Pamsimas dimulai, terlebih dulu masyarakat diberikan pelatihan yang dipandu Tim Fasilitator Masyarakat program Pamsimas; mereka dibekali dengan pengetahuan administrasi, teknis dan kesehatan. Pada pembekalan tentang kesehatan, masyarakat diajak untuk hidup bersih dan sehat, pengenalan protokoler kesehatan dan keselamatan dalam menghadapi masa pandemi COVID-19 yang tidak diketahui entah kapan akan berakhir. Salah satunya, masyarakat diwajibkan untuk membiasakan cuci tangan pakai sabun (CTPS), pemakaian masker, sarung tangan, pelindung wajah, menggunakan desinfektan maupun hand sanitizer. Bagi masyarakat yang terlibat dalam kegiatan gotong royong pembangunan sarana air minum dan sanitasi program Pamsimas, diwajibkan mengenakan alat pelindung diri (APD) yang memadai dan menjaga jarak satu sama lainnya saat pelaksanaan kegiatan gotong royong.  Untuk itu KKM melalui Satuan Pelaksana ‘Satlak’ Pamsimas telah menyediakan alat pelindung diri berupa masker, sarung tangan, pembersih tangan dan thermo gun dimana material tersebut telah dibiayakan dalam BLM.

Semua ketentuan terkait penggunaan protokol kesehatan juga telah diatur dalam Petunjuk Teknis (Juknis) Pelaksanaan Program Pamsimas pada Masa Pandemi COVID-19.

Sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam penanganan dan pencegahan penyebaran COVID-19, maka mulai pelaksanaan program Pamsimas tahun 2020, dalam rencana kerja masyarakat (RKM) harus ada kegiatan pembangunan sarana cuci tangan (SCT) yang ditempatkan di area publik. Hal ini untuk mendukung upaya pencegahan penyebaran COVID-19 dengan rajin selalu melakukan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dengan air mengalir. Dalam pelaksanaan Pamsimas tahun-tahun sebelumnya SCT hanya dibangun di lingkungan sekolah saja.

Seperti kata pepatah “Sedia Payung Sebelum Hujan”, dua belas tahun lalu (2008) saat program Pamsimas diluncurkan telah disosialisasikan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) antara lain dengan rajin Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) yang mana sangat diajurkan dalam masa pandemi COVID-19 saat ini (ES Winanto-DC Gunungkidul/ Hartono Karyatin-Media Sp PAMSIMAS).