Tangerang, Banten – Sekolah Dasar Tunas Muda School Jakarta Barat kunjungi lokasi Pamsimas di Desa Ciangir Kecamatan Legok Kabupaten Tangerang, Kamis (23/01). Kunjungan belajar tersebut dalam rangka eksibisi tingkat akhir siswa SD kelas 6 dimana mereka harus membuat proyek dan melakukan ‘action’. Mereka memilih salah satu issue tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) bidang air bersih dan sanitasi.

Sebelumnya mereka mengunjungi kantor pusat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dengan mendatangi Direktorat Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (Pengembangan SPAM), untuk mengetahui lebih jauh terkait pembangunan sektor air minum dan sanitasi di Indonesia.

Dengan didampingi guru pembimbing, mereka diterima dan mendapat penjelasan dari Kasie Analisa Teknis Direktorat Pengembangan SPAM, Moh Hasbi Assiddiqi, ST,MT, seputar kondisi air minum dan sanitasi di Indonesia dan program yang dilakukan Kementerian PUPR dalam upaya meningkatkan akses air minum dan sanitasi.

Hasbi di hadapan siswa-siswi menjelaskan 17 tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), yang mana pada tujuan ke-6 menjamin ketersediaan dan manajemen air bersih serta sanitasi berkelanjutan untuk semua pada tahun 2030.

Menyinggung masalah air bersih dan sanitasi di Indonesia, dijelaskan secara ringkas namun lengkap, dimulai dari kondisi air minum dan sanitasi di Indonesia termasuk Jakarta dan upaya-upaya yang telah dilakukan pemerintah Indonesia, dalam hal ini Kementerian PUPR, untuk meningkatkan akses air minum dan sanitasi.

Mengutip data SUSENAS BPS 2017, akses air minum layak baru 70,04%, sedangkan akses sanitasi sebesar 77,07% (data STBM Nov 2018). Untuk Jakarta, ketersediaan akses air minum laik baru sebesar 60%.

Cathrine salah seorang siswa secara kritis balik bertanya, mengapa belum semua terlayani air minum? Dijelaskannya, hal tersebut terjadi karena sumber air baku yang ada tidak mencukupi, atau sumber air yang ada tercemar sehingga tidak layak diminum, atau jumlah populasi (penduduk) sangat besar sehingga sumber airnya tidak dapat menopang kebutuhan warga.

“Apa yang telah dilakukan pemerintah?,” tanyanya lebih lanjut. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian PUPR telah melaksanakan berbagai program, baik yang bersifat jangka pendek maupun jangka panjang, antara lain Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional, SPAM Perdesaan Padat Karya, dan PAMSIMAS. Bahkan program PAMSIMAS yang dilaksanakan di lebih dari 24.000 desa di 33 provinsi, memberi tambahan akses air minum bagi 17,2 juta jiwa dan akses sanitasi bagi 15,1 juta jiwa.

Dalam kunjungan ke Desa Ciangir yang merupakan desa sasaran Pamsimas tahun 2018, mereka mengunjungi menara air, kran umum, sarana Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di SDN Ciangir I, dan melakukan dialog dengan aparat desa, guru, KKM, dan KPSPAMS.

Di SDN Ciangir I, rombongan diterima Kepala Sekolah Hj Sri Haryati dengan segenap guru dan siswa sekolah, bahkan sempat berdialog dengan siswa-siswi setempat menggunakan bahasa Inggris. Kepala Sekolah berterima kasih kepada Pamsimas yang telah memberikan bantuan sarana Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) sehingga siswa terbiasa untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat.

Perwakilan Desa, Dedi Prihadi, merasa bersyukur dengan adanya program Pamsimas. Pemerintah desa akan mendukung kegiatan yang dilakukan KKM/KPSPAMS untuk meningkatkan akses air minum dan sanitasi sampai melayani seluruh warga desa. Untuk tahun 2020, pemerintah desa telah mengalokasikan dana desa Rp 35 juta untuk penambahan jaringan pipa induk.

Hj Eliyah, Ketua KKM Desa Ciangir yang juga guru di SDN Ciangir I, merasa beruntung masuknya program Pamsimas. Ia mengatakan air Pamsimas jauh lebih bagus dari sumur warga yang airnya keruh kecoklatan saat musim hujan. Kehadiran Pamsimas benar-benar meringankan warga terutama ketika musim kemarau panjang yang biasanya sumur warga mulai mengering atau debitnya mengecil.

Diakhir kunjungan, mereka menyerahkan bantuan uang untuk pengadaan sarana air minum dan sanitasi sesuai kebutuhan. Uang dikumpulkan siswa-siswi kelas 6 dari usaha jualan makanan, minuman dan alat tulis. Bantuan diserahkan perwakilan siswa kepada Hj Eliyah mewakili KKM disaksikan pembimbing sekolah, aparat desa, KPSPAMS, perwakilan Pamsimas Pusat, dan fasilitator serta pendamping Pamsimas Kab Tangerang. (Hartono Karyatin-Media Sp PAMSIMAS).