Musi Rawas, Sumatera Selatan – Di masa lalu perempuan belum banyak kiprahnya dalam kegiatan pembangunan.  Masyarakat awam masih beranggapan perempuan hanya berperan sebagai ibu bagi anak-anaknya, istri bagi suaminya, dan anak bagi orang tuanya.

Namun seiring dengan berkembangnya zaman, peran perempuan telah banyak mengalami perubahan. Kini, perempuan tidak lagi hanya sebagai ibu rumah tangga, banyak yang menjadi guru, penggiat kegiatan pemberdayaan masyarakat maupun profesi lainnya, dan bahkan  menjadi pengusaha.  Lingkungan interaksi perempuan menjadi lebih luas tidak lagi dalam lingkup rumah tangga saja.

Sebagai contoh adalah Anik Wulandari, warga Desa Ngadirejo Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas (Mura) Provinsi Sumatera Selatan, yang terlibat aktif dalam program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat atau Pamsimas di desanya.  Desa dengan 4 dusun dihuni 337 KK atau 1.346 jiwa, merupakan desa dengan keterbatasan sumber air bersih.  Masuknya program Pamsimas ke Desa Ngadirejo tahun 2017 disambut dengan antusias oleh warga desa, tidak terkecuali Anik Wulandari.

Berkat pengelolaan sarana air minum Pamsimas yang baik, tahun 2020 Desa Ngadirejo kembali diganjar bantuan program Pamsimas berupa Hibah Insentif Desa (HID) untuk perluasan/pengoptimalisasi pelayanan air minum bagi warga desa.  Dalam kegiatan ini Anik cukup aktif, bahkan ia dipercaya menjadi pengurus/ anggota Kelompok Keswadayaan Masyarakat (KKM) ‘Belimbing Emas’ yang merupakan pengelola kegiatan Pamsimas di tingkat desa.

Selain aktif dalam kegiatan Pamsimas, perempuan kelahiran Desa Ngadirejo 10 Oktober 1986, merupakan petani sayur dan peternak ikan.  Ia lahir dan tumbuh besar di desa tersebut dan menjadi salah seorang Kepala Dusun (Kadus) di Desa Ngadirejo.  Anik menjadi salah satu orang yang berpengaruh untuk berlangsungnya kegiatan Pamsimas dengan tugas untuk mengawasi, mengendalikan dan mengkoordinasikan semua kegiatan untuk dievaluasi pelaksanannya dicocokan dengan rencana kegiatan.

Dalam kurun waktu lebih kurang lima bulan semua kegiatan Pamsimas dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.  Tentunya dalam menyelesaikan kegiatan tidak lepas dari kendala dan hambatan, namun akhirnya semuanya dapat diselesaikan.   Anik dan pengurus KKM lainnya sangat antusias dalam mengelola kegiatan Pamsimas dan menjalankannya sesuai prosedur, mulai dari menyusun dan strategi dengan didampingi fasilitator Pamsimas, sosialisasi tingkat desa maupun tingkat dusun, musyawarah pembentukan KKM, melakukan pendataan warga desa, pencatatan dan pembukuan laporan keuangan maupun kinerja dan penyampaian progres kegiatan.  Semuanya dilakukan dengan tertib dan rapi bersama pengurus dan anggota KKM lainnya.

Sebagai seorang istri dan ibu bagi dua anaknya, tidak menjadi hambatan bagi Anik untuk mengeluarkan kreativitasnya sebagai seorang perempuan. Ia mampu melebarkan sayapnya untuk mengembangkan potensi sesuai minat dan bakatnya dengan tidak mengorbankan tanggung jawabnya. Hal ini tentunya menjadi  pembelajaran bagi kaum perempuan, bahwasanya perempuan juga bisa melakukan pekerjaan yang biasanya dilakukan laki-laki.

Dari kegiatan ini Anik mendapat banyak pengalaman dan pembelajaran baik dalam berorganisasi, sosialisasi maupun kegiatan-kegiatan yang langsung berhadapan dengan masyarakat. Anik sangat bersyukur dan berterimakasih karena bisa terlibat aktif dalam membangun desanya melalui program Pamsimas.

Anik terus memotivasi dirinya bersama-sama dengan warga masyarakat lainnya untuk terus menjaga dan memelihara serta mengembangkan sarana yang telah dibangun sehingga dapat mewujudkan 100% akses air minum bagi seluruh warga Desa Ngadirejo (Titin-FM WSS Kab Mura/Hartono).