Polewali Mandar, Sulbar – Siang itu Mastura semakin mempercepat langkah kakinya untuk mendapatkan antrian air bersih paling depan. Sejak air Pamsimas bisa digunakan oleh pemanfaat, setiap pagi, siang, dan sore, antrian di kran umum (KU) semakin mengular.

Itulah pemandangan sehari-hari yang dapat kita saksikan hampir setiap hari di sekitar areal kran umum di Dusun Tangnga-tangnga, sejak sarana air minum yang dibangun melalui program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) mulai berfungsi. Nampak bahagia dan ceria tersungging di wajah mereka yang rela antri untuk mendapatkan air.

Sudah sekian lama warga Desa Tangnga-tangnga mendambakan akses air bersih untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Selama puluhan tahun warga Dusun Ga’de dan Dusun Tangnga-tangnga Desa Tangnga-tangnga Kecamatan Tinambung Kabupaten Polewali Mandar (Polman) Provinsi Sulawesi Barat menggunakan air asin untuk hampir semua kebutuhan rumah tangganya.

Sebelum ada air Pamsimas, klu saya mandi tidak ada busanya itu sabun bu, karena air asin yang dipakai. Tapi sekarang kalau pakai sabun sudah ada busanya kalau mandi,” kata Mastura, ibu rumah tangga asal Dusun Tangnga-tangnga. “Dan juga menghemat pengeluaran bulanan untuk air bu, karena sebelumnya saya beli air satu bulan sampai 210 ribu rupiah untuk keperluan mandi, dan yang lain. Pokoknya enak mi pakai air Pamsimas, sudah mulai putih mi kulit karena pakai air tawar untuk mandi,” lanjut Mastura dengan logat Mandar sambil tertawa.

Setelah mengantri cukup lama dan siap memikul air untuk dibawa pulang, Mastura berpapasan dengan Dahira, perempuan yang menjadi Koordinator Kelompok Keswadayaan Masyarakat (KKM) ‘Baratang’ Desa Tangnga-tangnga, yang juga ikut antri ambil air. KKM merupakan kelembagaan yang dibentuk warga Desa Tangnga-tangnga untuk melaksanakan kegiatan/Program Pamsimas.

Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah desa, dan juga masyarakat Desa Tangnga-tangnga untuk mendapatkan air bersih yang layak diminum dan juga untuk keperluan lainnya. Dahira menceritakan, sejak lahir dirinya sudah merasakan air asin di rumahnya yang digunakan untuk berbagai macam kebutuhan sehari-harinya. Karenanya Dahira rela dan bersedia ditunjuk menjadi Koordinator KKM agar warga desanya segera terbebas dari mengkonsumsi air rasa asin yang sudah berlangsung puluhan tahun.

Dahira dalam bahasa Mandar menuturkan: “Limappulomi arrua taunnu, bahkan tomawiwennu dzruapa sita uwai masing memangmo na pake suka tuona… pokokna mala tau mauang uwai passauang di Tangnga – Tangnga dzrio meboyang pissangngi uwai sasi.” Yang artinya: Sekarang saya sudah umur 58 tahun bu, bahkan mama saya sudah merasakan air asin sejak beliau lahir juga, pokoknya boleh dikatakan air sumur di Tangnga-tangnga itu sepupunya air asin”.

Saat dilakukan serah terima sarana Pamsimas di berbagai desa yang dipusatkan di Desa Tangnga-tangnga (06/09/2021), bahkan Bupati Polewali Mandar H Andi Ibrahim Masdar (AIM) sempat melontarkan kelakar: ”Untung Pamsimas masuk Desa Tangnga-Tangnga sekarang , coba sejak dulu, mungkin Ibu-ibu di sini sudah jadi artis.“

Sarana air minum Pamsimas yang dibangun tahun 2021, saat ini sudah dapat dinikmati oleh warga dua dusun, yaitu Dusun Ga’de dan Dusun Tangnga-tangnga, dengan jumlah pemanfaat seluruhnya 311 KK atau 1195 jiwa.

Sarana air minum saat ini dikelola masyarakat dengan membentuk Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (KPSPAMS). Setiap harinya sarana beroperasi secara bergilir di pagi hari dan sore hari, dengan waktu operasi sekitar 2 jam. KPSPAMS mengoperasikan sarana secara bergilir dengan waktu pelayanan terbatas (2 x 2 jam) untuk menghemat bahan bakar (BBM) mengingat sistem yang digunakan pemompaan. Belum seluruh warga masyarakat membayar iuran mengingat sebagian besar anggota masyarakat masih mengambil air dari kran umum. KPSPAMS dalam proses persiapan untuk melayani kebutuhan warga yang mengajukan sambungan rumah (SR) beserta meteran airnya. Kelak iuran akan ditertibkan setelah setiap rumah tangga telah memiliki sambungan rumah (SR) yang dilengkapi meteran air.

Selamat untuk warga Desa Tangnga-tangnga yang tidak lagi harus menikmati air asin sejak berfungsinya sarana air minum Pamsimas. (Nurmi Rahmita-TA CDCB SulBar & Tim Pamsimas Polman/ Hartono Karyatin-Media Sp PAMSIMAS).