Barito Kuala, Kalsel – Salah satu aspek penting dalam keberlanjutan SPAMS (Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi-dalam program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat/Pamsimas) adalah aspek kelembagaan, bagaimana pengelolaan SPAMS dilakukan dengan baik, benar, dan mandiri. Sebagus apapun SPAMS terbangun ketika tidak dikelola dengan baik dan benar, cepat atau lambat akan mengalami resiko kerusakan, bahkan menjadi tidak berfungsi. Jika sarana tidak berfungsi lagi, berapa kerugian nilai investasi dalam pembangunan SPAMS tersebut, termasuk kesulitan masyarakat dalam pemenuhan akses air minum dan sanitasi.

Dalam rangka meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan ketrampilan dalam pengelolaan SPAMS yang baik, benar, dan mandiri, KPSPAMS Desa Banitan dan Desa Palingkau, keduanya di Kecamatan Bakumpai, melakukan study tour ke KPSPAMS Desa Pantai Hambawang di Kecamatan Mandastana. Study tour antar-KPSPAMS di lingkungan Kabupaten Barito Kuala tersebut dilaksanakan Rabu (30/09/2020)

Study tour ini dilakukan dengan belajar langsung, melihat dan berdiskusi dengan pelaku/pengurus KPSPAMS Desa Pantai Hambawang yang dinilai mampu dalam pengelolaan SPAMS sehingga masih eksis dan dipercaya masyarakat serta pemerintah desanya. Menggali informasi aspek kelembagaan KPSPAMS dan harmonisasi/hubungan baik dengan pemerintah desa termasuk masyarakat pengguna (pelanggan air) adalah fokus kegiatan study tour ini.

Bagaimana tata kelola di internal KPSPAMS dilakukan, seperti pembagian tugas (tupoksi) dilakukan dan masing-masing memahami tugas dan perannya. KPSPAMS Pantai Hambawang menyampaikan pesan penting kepada kepada peserta study tour, tentang proses pencatatan, pengadministrasian seperti daftar aset, daftar pelanggan, laporan keuangan, laporan kegiatan/rencana kerja KPSPAMS, termasuk aspek keterbukaan dan publikasi pengeloaan SPAMS kepada masyarakat dan pemerintah desa.

SPAMS yang dikelola dengan baik dan benar akan berdampak pada kepercayaan masyarakat kepada KPSPAMS. Itu pesan penting yang dicatat para peserta study tour terkait pengelolaan KPSPAMS Pantai Hambawang.

Seperti dijelaskan Ketua KPSPAMS Desa Hambawang, masyarakat tidak keberataan berkontribusi atau membayar iuran air Rp 5.000/m3, karena sebelumnya sudah disosialisasikan (dimusyawarahkan) dan disepakati dengan para pelanggan (pemakai air). KPSPAMS meyakinkan kepada warga, iuran diperlukan untuk biaya perawatan sistem dan jaringan SPAMS, penambahan jaringan perpipaan, dan pengadaan meteran air.

Desa Banitan dan Desa Palingkau merupakan penerima program Pamsimas TA. 2017. Jumlah sambungan rumah (SR) di kedua desa tersebut hingga September 2020 sudah lebih dari 100 SR terpasang.

Desa Pantai Hambawang sendiri merupakan penerima program Pamsimas (regular) TA. 2017. Dalam perjalanannya, KPSPAMS Desa Pantai Hambawang mendapatkan bantuan CSR sebesar Rp 100 juta pada tahun 2018 dari Perum Bulog. Bantuan CSR tersebut dimanfaatkan untuk pengolahan air gambut.

Kepala Desa Pantai Hambawang menambahkan, pihaknya terus melakukan pembinaan dan dukungan terkait aspek legalitas KPSPAMS, bahkan juga mengalokasikan dana melalui APBDes untuk pengembangan SPAMS seperti penambahan jaringan pipa distribusi.

Peserta study tour mencermati aspek legalitas KPSPAMS Desa Pantai Hambawang; pembukuan KPSPAMS seperti Buku Kas, contoh bukti struk pembayaran iuran air, termasuk mempraktekkan pembuatan dan cara pengisiannya, hingga mencermati pemutakhiran Peta Sosial dan Peta Jaringan SPAMS.

Pengurus KPSPAMS Desa Banitan dan KPSPAMS Desa Palingkau berharap; belajar dari pelaksanaan study tour dapat mengadopsi pengalaman dan pembelajaran baik dalam pengelolaan SPAMS di Desa Pantai Hambawang.

Selama pelaksanaan study tour, peserta didampingi Tim Fasilitator Masyarakat program Pamsimas Kabupaten Barito Kuala, sekaligus sebagai inisiator mempertemukan antar- KPSPAMS untuk saling belajar dan berbagi pengalaman dalam pengelolaan SPAMS yang baik, maju, dan mandiri.

Dalam study tour ini, setiap KPSPAMS diwakili masing-masing oleh lima orang peserta termasuk Ketua KPSPAMS dan pengurus lainnya. Peserta cukup terkesan dengan pelaksanaan study tour, dan dapat mengambil pengalaman dan pembelajaran untuk diadopsi. Kedua pengurus KPSPAMS (Desa Banitan dan Desa Palingkau) bertekad dan berkomitmen untuk menerapkan yang didapat di Desa Pantai Hambawang secara bertahap di desanya masing-masing mulai awal bulan Oktober 2020. (Syaiful Anwar-FM CD Barito Kuala/Zulkifli TA CDCB Kalsel/Hartono Karyatin-Media Sp PAMSIMAS).