Kep. Talaud, Sulut – Selama ini kaum wanita sering dianggap sebagai makhluk yang feminin yaitu wanita yang lemah lembut, keibuan, emosional, dan irasional.  Hal ini terjadi akibat bias gender sehingga kaum wanita diragukan kemampuannya dalam menduduki jabatan tertentu dalam suatu pekerjaan.

Lain halnya dengan Rose,  sapaan akrabnya.  Wanita asal Desa Dapihe Kecamatan Tampan’amma Kabupaten Kepulauan Talaud Provinsi Sulawesi Utara, dengan nama lengkap Rosmianti Yurah, merupakan sosok wanita yang tidak hanya terlihat anggun tetapi juga wanita  teladan di desanya melalui keterlibatannya dalam berbagai program pembangunan yang ada di desa.

Rose terlibat dalam program pemberdayaan yang ada di Desa Dapihe yaitu program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas). Karena dianggap mampu dan orangnya gigih, Rose dipercaya sebagai salah satu pengurus Satlak (Satuan Pelaksana) program Pamsimas untuk meningkatkan pelayanan air minum di desanya.

Desa Dapihe memiliki jumlah penduduk 440 jiwa, atau 148 Kepala Keluarga.  Budaya ‘patriarki’ masih sangat kental di desa ini.  Patriarki adalah sistem sosial yang menempatkan laki-laki sebagai pemegang kekuasaan utama dan mendominasi dalam peran kepemimpinan, otoritas moral, hak sosial, dan penguasaan properti. Hal ini tidak membuat Rosmianti Yurah kehilangan semangat.  Baginya kaum wanita itu memiliki kesetaraan dengan kaum lelaki, dan kaum wanita dapat melakukan segala bentuk pekerjaan yang umumnya hanya dapat dilakukan oleh kaum lelaki.  Kemampuan tersebut ditunjukkan ibu dari dua orang anak ini saat menggalang masyarakat dalam berkontribusi di program Pamsimas, baik pada kegiatan fisik maupun non-fisik.

Pamsimas merupakan salah satu program nasional  yang bertujuan untuk mewujudkan target akses universal air minum dan sanitasi. Melihat akses air minum di desa masih rendah dan menilai program sangat bermanfaat bagi kepentingan masyarakat, Pemerintah Desa Dapihe megajukan proposal permohonan program Pamsimas.  Program Pamsimas yang perencanaannya dimulai tahun 2019 dapat diselesaikan dengan baik pada tahun 2020.  Keberhasilan program Pamsimas tidak lepas dari peran kaum wanita termasuk peran aktif Rose yang tidak kenal lelah bekerja dan berjuang mulai dari perencanaan sampai pelaksanaan program sesuai dengan mekanisme program.

Dalam program Pamsimas, kontribusi masyarakat juga menjadi sangat penting dalam menentukan keberhasilan dan keberlanjutan program Pamsimas.  Apresiasi patut diberikan kepada Rosmianti Yurah yang mampu menumbuhkan partisipasi masyarkat sehingga program Pamsimas di Desa Dapihe dapat dilaksanakan dengan baik.  Rose setidaknya dapat dijadikan contoh teladan khususnya bagi wanita Desa Dapihe (Tim Pamsimas Kab. Kep. Talaud/Hartono).