Wonosobo, Jawa Tengah – Sejak Pemerintah Indonesia melalui Kementerian PUPR meluncurkan program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) pada tahun 2008, Pemerintah Kabupaten Wonosobo Provinsi Jawa Tengah menunjukkan minat dan langsung bergabung dalam program Pamsimas.  Program yang ditujukan untuk meningkatkan akses air minum dan sanitasi bagi masyarakat perdesaan ini setidaknya telah dilaksanakan di 170 desa di berbagai kecamatan di Kabupaten Wonosobo.  Kini sarana-prasarana air minum berupa Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (SPAMS) yang dibangun melalui program Pamsimas dikelola oleh masyarakat dengan membentuk Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (KPSPAMS).

Untuk mengoptimalkan pengelolaan air minum tingkat desa oleh KPSPAMS, dibentuklah Asosiasi sebagai wadah bernaung bagi KPSPAMS, baik di tingkat kabupaten, provinsi, sampai pusat (DPP).  Kabupaten Wonosobo sendiri mendeklarasikan pembentukan Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan ‘Tirta Sari’ (selanjutnya disebut Asosiasi) pada tahun 2012 (dikukuhkan dalam Akta Notaris No. 131 tanggal 15 Januari 2013).

Saat ini Asosiasi digawangi Hadiyanto selaku Ketua Asosiasi dibantu Akhmad Fahrurozi dan Puji Hastuti, menjadi wadah berhimpun dan wahana pembelajaran bersama bagi 170 KPSPAMS tingkat desa yang menjadi anggotanya.  Melalui wadah Asosiasi para anggota (KPSPAMS) dapat berbagi info dan saling belajar satu sama lainnya untuk meningkatkan kinerja KPSPAMS.  Dengan adanya wadah berasama dapat menjadi jembatan penghubung untuk menggalang potensi kerjasama dengan berbagai pihak terutama dengan Pemerintah Daerah.

Keberadaan Asosiasi juga mendapat dukungan Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Wonosobo dengan keluarnya Surat Keputusan (SK) Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Wonosobo.  Asosiasi dijadikan mitra Pemerintah Kabupaten Wonosobo dalam mewujudkan pelayanan dasar air minum dan sanitasi yang menjadi kewenangan dan kewajiban pemerintah daerah.

Berbagai dukungan diberikan pemerintah daerah kepada KPSPAMS yang digerakkan Asosiasi, diantaranya penguatan kelembagaan, fasilitas uji kualitas air, peningkatan kapasitas KPSPAMS, sosialisasi kredit mikro, studi banding, hingga legalitas Asosiasi serta penyediaan sekretariat Asosiasi di kantor Bappeda Kabupaten Wonosobo.

Hadiyanto bersama jajaran pengurus Asosiasi dan Tim Pendamping Pamsimas Kabupaten Wonosobo selalu aktif dalam kegiatan Kelompok Kerja (Pokja) Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) dan memberikan masukan/usulan kegiatan serta mendorong pemerintah daerah melakukan pembinaan kepada KPSPAMS.

Kabupaten Wonosobo sendiri memiliki program “Kolaborasi Air Minum dan Sanitasi untuk Semua,” disingkat “KOLAM SUSU.” Program KOLAM SUSU bertujuan untuk mengkolaborasikan program-program dan sumber pendanaan baik dari program Pamsimas, Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang Air Minum dan Sanitasi, PDAM, kegiatan Air Bersih APBD, program Lingkungan Sehat Perumahan, Sambungan Rumah (SR) untuk masyarakat berpenghasilan rendah (PDAM dan HAMP), program Kota Tanpa Kumuh (“KOTAKU”), kredit mikro, CSR dan program kerjasama lainnya seperti Water.org dan IUWASH PLUS-USAID.

Program KOLAM SUSU juga meluncurkan aplikasi “SOBO KOLAM SUSU” (Sistem Informasi Kebijakan Pengelolaan Kolaborasi  Air Minum dan Sanitasi untuk Semua).  Aplikasi SOBO KOLAM SUSU yang diluncurkan (06/11/2019) berbasis web dan android dimaksudkan untuk memudahkan identifikasi dan monitoring progres capaian bidang air minum, sanitasi dan penyehatan lingkungan serta kolaborasi dalam rangka percepatan pelayanan sanitasi dan penyediaan air minum.

Asosiasi menjadi bagian dari strategi KOLAM SUSU dalam implementasi di tingkat lapangan.  Salah satu program KOLAM SUSU yang  melibatkan Asosiasi adalah melakukan penilaian kinerja KPSPAMS yang dilakukan sejak tahun 2017.  Aspek yang dinilai terkait kinerja KPSPAMS meliputi organisasi/kelembagaan, administrasi (SK Tarif, rekening, buku inventaris, daftar pelanggan dan calon pelanggan), dan pengelolaan-pengembangan SPAMS (kualitas dan kuantitas air, jaringan perpipaan, jumlah KK pengguna jamban, dan inovasi).

Pada Agustus tahun 2019 pemerintah daerah memberikan penghargaan kepada 10 KPSPAMS terbaik yang diseleksi dari 135 KPSPAMS yang ada.  Penetapan 10 KPSPAMS terbaik berdasarkan penilaian yang melibatkan Pokja AMPL, Pengelola Program Pamsimas (DPMU), Asosiasi dan Tim Pendamping Pamsimas Kabupaten Wionosobo.

Ke-10 KPSPAMS terbaik adalah Ronggolawe Sehat Kembaran Kalikajar, Sirancah  Serang Kejajar,  Tirto Sari Reco Kertek, Toya Gesang Garung Lor Sukoharjo, Tirta Lancar Abadi Tempurejo Kalibawang,  Tirto Pakuwojo Larangan Lor  Garung, Guna Tirta Winongsari Kaliwiro,  Tirta Sari Ngadimulyo, Selomerto, Sumber Makmur Cledok Kaliwiro dan Tirta Jati Tempursari Sapuran.  Kepada 10 KPSPAMS diberikan reward sebesar Rp 1 Juta untuk masing-masing KPSPAMS untuk  menunjang Biaya Operasional Pengelolaan (BOP).  Lima besar KPSPAMS terbaik diberikan tambahan berupa Hibah Prasarana Sanitasi Tangki Septik Individu yang bersumber dari Kegiatan Penyediaan Saluran Air Limbah, Sanitasi, dan Air Bersih (DBHCHT) dengan nilai hibah Rp 250 juta sejumlah 50 titik per desa.

“Keberadaan KPSPAMS sangat penting untuk melayani kebutuhan air bersih dan sanitasi berbasis masyarakat, utamanya di tengah upaya Pemkab menekan angka kemiskinan.  Kami titipkan air minum, sanitasi dan lingkungan kepada para penggiat pengelola air di desa yang tergabung dalam KPSPAMS,” ucap Kepala Dinas PUPR Kabupaten Wonosobo Ir Widi Purwanto, MT saat menyerahkan penghargaan.

Berkat dukungan pemerintah daerah, Asosiasi berhasil memfasilitasi sejumlah KPSPAMS dalam mengakses kredit mikro untuk pengembangan sarana-prasarana air minum.  Sebanyak 18 KPSPAMS mendapatkan bantuan fasilitas kredit mikro dari PD BPR BKK Wonosobo dengan total pinjaman Rp 451 juta.  Fasilitas kredit tersebut digunakan untuk meningkatkan jumlah sambungan rumah (SR) dan meningkatkan serta memperluas jangkauan pelayanan.  Berkat dukungan kredit mikro jumlah SR bertambah 1.518 unit, dari 3.341 unit meningkat menjadi 4.859 unit.  Pada tahun 2021 akan ada pertambahan SR lagi dengan keluarnya fasilitas pinjaman baru maupun pinjaman tahap kedua.

Berbagai kegiatan dilakukan secara rutin oleh Asosiasi maupun anggotanya (KPSPAMS).  Pertemuan rutin (rapat koordinasi) digelar Asosiasi setiap akhir bulan di Sekretariat KPSPAMS yang dilakukan secara bergiliran.  Bersama Panitia Kemitraan (PAKEM), Asosiasi berperan aktif dalam proses pemilihan desa Pamsimas dan melakukan pendataan desa untuk mendapatkan DAK bidang Air Minum dan Sanitasi.  Tahun 2020 sebanyak 28 desa mendapat DAK senilai Rp 13 miliar.  Pada tahun 2021 ini sebanyak 15 desa mendapatkan alokasi DAK dengan total bantuan sebesar Rp 6 Miliar.

Asosiasi bersama Tim Pamsimas Kabupaten Wonosobo senantiasa melakukan komunikasi dan koordinasi dengan pemerintah daerah dalam setiap tahapan program.  Fungsi Asosiasi sebagai mitra pemerintah daerah benar-benar dilaksanakan dengan satu tujuan menuju 100% akses air minum dan sanitasi di Kabupaten Wonosobo (Sri Yuliati-Association institutional Strengthening /Harman-Co DC Wonosobo/Panggung Dwi Purwanto-DC Wonosobo/Hartono).