Jambi – Dalam rangka peningkatan kinerja DC, Co DC dan DFMA untuk 9 kabupaten pelaksana program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) di Provinsi Jambi, CPMU Pamsimas Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggelar kegiatan Peningkatan Kapasitas Pelaku Program Pamsimas Tingkat Kabupaten TA 2020 di Jambi. Kegiatan dibuka secara langsung Novi Rindani, Ketua CPMU Pamsimas Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR secara online melalui aplikasi zoom cloud meeting, yang disaksikan secara langsung oleh peserta kegiatan di Hotel Aston, kota Jambi, Kamis (06/08).

Ketua CPMU Pamsimas dalam arahannya menyampaikan, hingga akhir bulan Maret 2020 capaian Key Performance Indicator (KPI) Pamsimas secara nasional dari 16 KPI terdapat 5 KPI yang belum tercapai, yaitu KPI 1, 3, 11, 12 dan 15 (Data SIM Pamsimas). Ketua CPMU memberikan perhatian dan penekanan terkait belum tercapainya KPI 1, 3 dan 15. KPI 1 menunjukkan jumlah tambahan orang yang mendapat akses keberlanjutan terhadap fasilitas air minum yang berkelanjutan, dari target 22 juta jiwa baru tercapai 19 juta; KPI 3 adalah jumlah desa/kelurahan dengan sarana air minum yang layak yang dikelola dan dibiayai secara efektif, dari target 90% yang tercapai 83%; dan KPI 15 target sekolah yang mempunyai fasilitas sanitasi yang layak dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) capaian sebesar 87% dari target 95%.

Ketua CPMU berharap KPI yang belum tercapai dapat dioptimalkan pada akhir tahun 2020 sebagai tahun terakhir program Pamsimas. Novi menegaskan, meskipun pelaksanaan program Pamsimas akhirnya diperpanjang hingga akhir tahun 2021, namun perpanjangan waktu ini akan difokuskan untuk mempersiapkan pasca program dimana tidak ada lagi tenaga pendamping program/konsultan dan fasilitator. Selanjutnya penanganan kegiatan pasca program akan dilakukan oleh pemerintah kabupaten, pemerintah desa dan kelembagaan di tingkat kabupaten dan desa yang ada seperti KPSPAMS dan Asosiasi Pengelola SPAMS (Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi) Perdesaan. Pada saat ini sampai dengan perpanjangan waktu akan digunakan untuk mempersiapkan seluruh kelembagaan yang ada di kabupaten maupun desa.

Kegiatan peningkatan kapasitas diikuti 18 orang peserta dari unsur DC, CoDC atau DFMA dari 9 kabupaten lokasi program Pamsimas di Provinsi Jambi. Kegiatan berlangsung selama tiga hari dengan penerapan protokol kesehatan terkait pencegahan penyebaran COVID-19 secara ketat. Tempat duduk peserta diatur dengan menerapkan jarak aman (physical distancing) dan dilakukan pengukuran suhu badan. Peserta maupun pemandu diharuskan mengenakan APD (Alat Pelindung Diri), mengenakan masker dan face shilde atau pelindung wajah, serta menggunakan hand sanitizer. Semua perlengkapan dan APD disediakan pihak Panitia Penyelenggara.

Untuk pemandu kegiatan berasal dari NMC Pamsimas dan ROMS Pamsimas Provinsi Jambi. Sebelum mengikuti pelatihan semua peserta telah mempelajari materi secara mandiri yang diunggah melalui aplikasi CB Online pada website Pamsimas (http://cbonline.pamsimas.org/greport/get_pel_pusats).

Metode belajar yang dipadukan secara mandiri dan tatap muka ini cukup efektif, karena peserta sudah mempelajari terlebih dahulu materi sebelum dilakukan pertemuan.  Pada saat sesi tatap muka antara peserta dan pemandu lebih banyak digunakan untuk dialog dan diskusi. Semua peserta terlibat aktif selama pelaksanaan kegiatan terutama saat sesi diskusi.

Kegiatan ditutup secara resmi Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Provinsi Jambi, Ir Azna Legawaty, MM, Sabtu (08/08).  Dalam arahan penutupan Azna berharap dengan adanya kegiatan peningkatan kapasitas bagi DC, Co DC dan DFMA dan pendampingan kegiatan oleh DC, pemerintah daerah dapat menyiapkan APBD untuk mengembangkan program pembangunan bidang air minum dan sanitasi perdesaan yang menjadi kewajibannya. Dengan pendampingan yang dilakukan oleh Co DC dan DFMA, Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan bersama KPSPAMS dapat mengelola SPAMS yang telah dibangun sehingga berfungsi baik dan berkelanjutan

Kegiatan serupa juga dilaksanakan di 12 provinsi lainnya yang merupakan “zona hijau”, yang dimulai dari Provinsi Jambi dan Bengkulu (6-8 Agustus) dan akan berakhir di Provinsi Gorontalo dan Sulawesi Barat (31 Agustus – 2 September). Untuk lokasi Pamsimas di provinsi lainnya yang belum dapat dilakukan pelatihan secara tatap muka, kegiatan peningkatan kapasitas telah lebih dulu dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan daring memanfaatkan teknologi aplikasi zoom cloud meeting. (Endang SR-NMC/Hartono)