Bungo, Jambi – Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) di Dusun (Desa, RED) Padang Palangeh Kecamatan Pelepat Ilir Kabupaten Bungo Provinsi Jambi, seolah mengobati rasa dahaga warga yang telah lama mendambakan kemudahan akses air bersih.  Pamsimas seakan menjadi harapan akan kebutuhan, keterjangkauan, kontinuitas akan air bersih terutama di saat kemarau tiba.

Sebagaimana dituturkan Sekretaris Dusun Padang Palangeh –  Hamdan, saat musim kemarau melanda seluruh wilayah di Indonesia  termasuk di Dusun Padang Palangeh, sumur warga banyak yang mengering.  Sumber air lainnya seperti sungai, airnya berubah warna menjadi kuning. Dalam situasi seperti itu masyarakat sangat membutuhkan suplai air bersih dari pemerintah untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari baik memasak, minum, dan mandi (MCK).

“Pamsimas merupakan program pemerintah yang sangat baik untuk sumber air minum, dan bisa menjadi sumber penghasilan masyarakat setempat.  Sebab, Pamsimas ini mampu mengaliri air bersih langsung ke rumah-rumah penduduk, sangat membantu warga apalagi di musim kemarau,” ungkap Hamdan saat ditemui Tim Pamsimas Kabupaten Bungo.

Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) perdesaan melalui Program Pamsimas di Dusun Padang Palangeh dimulai pada pertengahan tahun 2019.  SPAM yang dibangun menggunakan opsi sumur bor dimana pengeboran dilakukan di Kampung Tiga Rt 08.

Diceritakan oleh Sudirman, Satlak Pamsimas Dusun Padang Palangeh, saat pengeboran dilakukan seolah mendapat berkah dari Allah SWT dimana mendapatkan sumber air arthesis. Air arthesis merupakan sebuah akuifer terbatas berisi air tanah dalam yang akan mengalir ke atas tanpa diperlukan pemompaan.  “Disaat seluruh wilayah kekurangan air, kini Dusun Padang Palangeh air mengalir dengan  sendirinya,” tutur Sudirman bersyukur.

Fasilitator Senior (FS) Pamsimas Kabupaten Bungo Muhammad Sodri Renjani, ST, MT telah menghitung sumber air tersebut memancarkan air dengan debit 0,95 liter/detik.  Artinya dalam satu detik bisa menampung air hampir satu liter.  Atau dalam satu hari mampu menghasilkan air dalam tampungan sebanyak 82 kubik.  “Debit air sebesar itu dapat mencukupi kebutuhan air bersih bagi 278 rumah tangga yang menjadi target sasaran Program Pamsimas,” tambah Renja meyakinkan.

Insya Allah ke depannya Pamsimas akan kita jadikan percontohan miniatur dari PDAM, karena masyarakat desa dapat berlangganan dengan membeli air siap konsumsi sesuai dengan hitungan kubikasi penggunaan air,” ucap Renjani lagi.

Sanitarian  Kecamatan Pelepat Ilir, Mariana bersuka cita melihat pancaran air dari sumur arthesis tersebut. Pihaknya telah melakukan pengecekan melalui uji kualitas, ternyata air dari sumber arthesis tersebut layak dikonsumsi.  “Semoga air ini membawa berkah bagi masyarakat Dusun Padang Palangeh,” tutur Mariana mensyukuri.

Koordinator KKM (Kelompok Keswadayaan Masyarakat) ‘Telago Durian’ Dusun Padang Palangeh, Suhaimi menambahkan, semenjak adanya air arthesis setiap hari warga dari Dusun Padang Palangeh dan dusun lainnya mendatangi sumber air dan mengambil air dari sumur arthesis tersebut.  Mereka berbondong-bondong mengambil air menggunakan jerigen dan diangkut dengan gerobak dorong maupun mobil.

Suhaimi menuturkan, sesuai dengan Rencana Kerja Masyarakat (RKM) yang telah disusun, renananya air Pamsimas akan dialirkan ke 278 rumah warga yang tersebar di tiga kampung melalui jaringan perpipaan.  Warga tinggal memutar kran saja dari rumah untuk mendapatkan air.

Melihat antsiasme masyarakat untuk dapat segera menikmati air dari rumah, Suhaimi dan kawan-kawan pun bersemangat untuk mempercepat proses pembangunan SPAM.  Sesuai dengan waktu yang diberikan, masyarakat melalui KKM dapat merampungkan pembangunan sarana air minum.

SPAM tersebut dibangun menghabiskan biaya sebesar 355 juta rupiah.  Biaya tersebut berasal dari bantuan pemerintah melalui APBN sebesar 245 juta (70%), APBDes sebesar 40 juta (10%), dan sisanya sebesar 70 juta (20%) merupakan swadaya masyarakat dalam bentuk uang tunai (in-cash) 14 juta rupiah dan material lokal serta kerja bakti (in-kind) senilai 56 juta.

“Sarana yang dibangun melalui Program Pamsimas selanjutnya dikelola oleh masyarakat dengan membentuk Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (KPSPAMS). Nantinya sarana akan dikembangkan dengan melakukan perluasan jaringan sehingga seluruh warga desa teraliri Pamsimas,” tambah Renjani pada waktu itu.

Tahun 2021 ini Desa Padang Palangeh kembali mendapatkan bantuan program air minum melalui Dana Alokasi Khusus (DAK)  sebesar 840 juta rupiah.  Dana tersebut digunakan untuk membangun sub-SPAM yang baru terdiri dari sumur bor dalam (1 unit), pembangunan menara air (1 unit), perluasan jaringan perpipaan sepanjang 3.204 meter, serta pengadaan sambungan rumah sebanyak 120 unit beserta meteran air dan box.  Saat ini pembangunan SPAM dengan dukungan pendanaan DAK dalam proses pengerjaan.

Kelak bila seluruh pekerjaan DAK selesai dilakukan, maka sebagian besar sambungan rumah (SR) telah dilengkapi dengan meteran air.  Hal ini akan memudahkan KPSPAMS dalam melakukan pemungutan iuran, dan warga pun cukup membayar iuran sejumlah air yang digunakan sebagaimana tertera pada meteran air.  Dukungan pendanaan dari DAK ini telah memperluas jangkauan pelayanan Pamsimas sehingga jumlah warga terlayani lebih banyak.  (Muhammad Sodri Renjani, ST MT-FS Kab. Bungo/ Hartono Karyatin-Media Sp PAMSIMAS).