Blitar, Jawa Timur – Universal Access merupakan cita-cita Pemerintah Indonesia yang ditargetkan tercapai pada akhir tahun 2019, yaitu mewujudkan pelayanan air minum dan sanitasi bagi seluruh rakyat Indonesia. Artinya, ada harapan yang besar dari pemerintah menuju masyarakat Indonesia dengan 100% pelayanan air minum dan sanitasi yang layak.

Upaya untuk mewujudkan pelayanan air minum dan sanitasi bagi seluruh rakyat Indonesia, antara lain diwujudkan melalui program nasional Pamsimas (Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat) yang dilaksanakan melalui pendekatan berbasis masyarakat untuk menjamin kontinuitas program.

Program Pamsimas tahun 2019 saat ini tengah berlangsung di sejumlah desa di Kabupaten Blitar. Di sejumlah desa di Kabupaten Blitar, kegiatan pembangunan fisik dan konstruksi saat ini tengah berlangsung. Pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh anggota masyarakat mendapatkan bimbingan dan dampingan para fasilitator program Pamsimas.

Masyarakat desa terlihat antusias dan ‘guyub’ serta kompak dalam pelaksanaan program Pamsimas di desanya. Masyarakat menyambut program pemerintah di bidang sarana air bersih dan sanitasi ini dengan gembira, di tengah euforia memperingati Hari Kemerdekaan RI ke-74, 17 Agustus 2019.

Memperingati Hari Kemerdekaan RI sudah menjadi tradisi seluruh masyarakat Indonesia menjelang datangnya tanggal 17 Agustus. Hal tersebut tidak menjadi penghalang pembangunan fisik Pamsimas yang tengah giat-giatnya dilakukan oleh segenap anggota masyarakat. Justru, masyarakat mensinergikan semangat ‘45’ ke dalam pembangunan di era milenial.

Desa Rejoso Kecamatan Binangun merupakan salah satu desa sasaran Pamsimas TA 2019 di Kabupaten Blitar. Tepat di hari proklamasi 17 Agustus 2019, masyarakat Desa Rejoso memasang bendera merah putih di puncak tower air yang sedang dibangun. Meski bangunan terlihat belum selesai secara sempurna, pengibaran merah putih memacu emosi masyarakat lebih giat lagi melakukan pembangunan demi cita-cita Pemerintah Indonesia, mewujudkan Universal Access.

Para pekerja yang tengah membangun tower air tampak berbaris menghadap bendera yang sedang berkibar tinggi jauh di atas mereka. Dengan pakaian kerja, lengkap dengan topi proyek pelindung dan penghalang sengatan matahari, para pekerja mengangkat tangan kanan dan menempelkan di kening memberikan hormat kepada sang merah putih. Potret yang jauh dari standar upacara sesungguhnya, namun kegiatan sederhana ini mampu membawa semangat kemerdekaan di tengah-tengah usaha segenap masyarakat untuk memerdekakan diri dari “penjajahan air” lewat program Pamsimas.

Hal yg sama juga dilakukan oleh para pekerja Pamsimas di Desa Soso Kecamatan Gandusari, yang juga merupakan lokasi Pamsimas TA 2019 di Kabupaten Blitar. Dengan perayaan sederhana, para pekerja mengibarkan bendera merah putih pada bangunan yang sedang dikerjakan untuk menghargai perjuangan para pendahulu. Sebelum melakukan kegiatan fisik penanaman pipa, KKM/Satlak beserta aparat Pemerintah Desa Soso memberikan penghormatan sejenak kepada sang saka, dilanjutkan menundukkan kepala sejenak untuk mengenang jasa para pahlawan. Semangat ‘45’ diperlihatkan oleh warga desa ini, dimana lansia dan kaum wanita turut ambil bagian dalam pekerjaan fisik di lapangan.

Desa Rejoso dan Soso merupakan sekelumit cerita dari banyak desa sasaran Pamsimas yang juga menyempatkan mengibarkan bendera kebanggaan seluruh rakyat dan bangsa Indonesia. Kehadiran Pamsimas di dua desa tersebut turut mendongkrak rasa nasionalisme masyarakat melalui program percepatan pembangunan sarana air minum dan sanitasi. Semoga setelah sarana selesai dibangun, dengan rasa memiliki dan semangat untuk menjaganya, sarana yang dibangun terus memberikan manfaat kepada warga desa. Dirgahayu Republik Indonesia ke-74!  Jayalah Negeriku Tercinta! (Rodiah Astuti,ST MLing-DC Blitar & Arita Nilasari,SST-FM CD Blitar/Hartono Karyatin-TA Media PAMSIMAS).