BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI – Pemerintah terus berupaya mencukupi kebutuhan air bersih bagi masyarakat, termasuk di wilayah pesisir yang kerap mengalami kesulitan air bersih.

Sejak beberapa tahun silam pemerintah menggulirkan program Pamsimas (Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat).

Tujuannya ntuk meningkatkan jumlah warga yang dapat mengakses pelayanan air minum dan sanitasi.

Juga untuk meningkatkan penerapan nilai dan perilaku hidup bersih dan sehat.

Output yang diharapkan yakni tercapainya target 100 persen akses air minum dan sanitasi.

Tahun ini (2021) Desa Pagatanbesar, Kecamatan Takisung, mendapatkan Bantuan Langsung Masyarakat Hibah Khusus Pamsimas (BLM HKP) dengan pendanaan APBN.

Fasilitator Pamsimas Tri Harumi dan Janurwendo, Senin (25/10/2021), menuturkan melalui dana tersebut dibuat Rencana Kerja Masyarakat (RKM) yang meliputi pembangunan reservoir (1 unit).

Pembangunan sistem pengolahan air bersih (1 unit), pembangunan sumur bor sistem suntik (6 unit) dan pembangunan jaringan perpipaan distribusi sepanjang 1.026 meter.

Pelaksanaannya dilakukan oleh KKM (Kelompok Keswadayaan Masyarakat) beserta Satuan Pelaksana yang ada di Desa Pagatan Besar selama 150 hari sejal 26 April hingga 1 September 2021.

Dalam melaksanakan kegiata itu KKM dampingi Tim Fasilitator Pamsimas yakni Tri Harumi, Tri Juniarti, Rizky Nanda Saputra yang dikoordinatori oleh Senior Fasilitator Janurwendo.

Ia menuturkan sumber air baku yang digunakan berasal dari sumur bor sistem suntik sebanyak enam unit dan masuk ke sistem pengolahan.

Ada enambahan bahan kimia untuk menjernihkan dan meningkatkan Ph serta penggunaan pasir silika plus zeolite sebagai filtrasi untuk proses penjernihan akhir.

“Desain bangunan reservoir sistem pengolahan Pagatanbesar termasuk baru untuk lingkup program Pamsimas di Kalsel,” sebut Janurwendo.

Selain desain yang baru, paparnya, sistem pengolahan mampu mengolah air bersih sampai dua liter per detik yang dapat melayani satu dusun di kampung nelayan tersebut atau sekitar 200 kepala keluarga (KK).

Karena itu sejumlah pihak menilai Pamsimas di Pagatanbesar itu dinilai layak menjadi pilot project dan bisa menjadi acuan untuk daerah lain.

Struktur bangunan pengolahan air, jelas Janurwendo, dibuat menggunakan cor beton sehingga diharapkan daerah lain mudah jika ingin mencontoh dan membangun di wilayah masing-masing.

Dikatakannya, pada kondisi awal saat ini bangunan pengolahan hanya menggunakan kapasitas satu liter per detik.
Pengoperasian layanan selama 24 jam dengan pompa dorong yaang disalurkan menggunakan jaringan perpipaan.

Sistem pengolahan air bersih tersebut dalam sehari mampu memproduksi 28,8 meter kubik–untuk pengoperasian pengolahan 8 jam per hari–mampu melayani 100 KK per hari.

Kapasitas pengolahan, sebut Janurwendo, mampu dinaikkan hingga dua liter per detik tergantung sumber air baku.

Untuk peningkatan awal bisa dilakukan penambahan mesin satu unit lagi sehingga bisa dioperasikan bergantian untuk menghindari mesin terlalu panas.

“Jadi dengan pola itu kapasitas produksi bisa ditingkatkan sampai 56 meter kubik per hari yang mampu melayani 200 KK lebih,” tandasnya.

Hasil uji sampel kualitas air pada hasil pengolahan di laboratorium antara lain tidak berbau, tidak berasa, kekeruhan normal, tingkat keasaman (pH) 8, jumlah coli tinja 0, dan coliform 9.

“Airnya layak dikonsumsi masyarakat dan dianjurkan untuk melakukan perebusan terlebih dahulu sebelum dikonsumsi,” sebut Janurwendo.

Dalam upaya peningkatan ke depan, jelasnya, bisa ditambahkan sistem klorinasi (kaporit) agar kandungan bakteri pada air mati.

Mengenai pemanfaatan airnya langsung ke rumah warga melalui SR (sambungan rumah) dengan jaringan perpipaan distribusi yang sudah dipasang sepanjang 1.026 meter.

Sementara ini belum bisa memenuhi jalur seluruh dusun karena keterbatasan dana BLM.

Jaringan perpipaan yang dibangun tersebut hanya bisa dimanfaatkan kurang lebih 30 KK.

Baca juga: Seluruh Madrasah di Banjarmasin Sudah Boleh Laksanakan PTM Terbatas, Begini Mekanismenya

Diharapkan ke depannya dapat dibuat jalur perpipaan lebih panjang yang dapat melingkupi satu dusun (200-an KK) melalui alokasi dana dana yang lain, apakah APBDesa, CSR, maupun APBD.

Produksi air dari sistem pengolahan tersebut dapat dimanfaatkan masyarakat sekitar setelah dilakukan uji fungsi sarana pada 27 September 2021 lalu oleh Tim Pamsimas Kabupaten Tanahlaut.

Pengelolaannya dilakukan oleh Kelompok Pengelola Sarana Air Minum dan Sanitasi (KPSPAMS) yang telah dibentuk di desa setempat yang diketuai oleh Sirajul Huda.

“Kelompok tersebut yang akan mengelola sarananya serta mengelola iuran yang dibayarkan sesuai pemakaian pada meter air,” jelasnya.

Pada kegiatan Manunggal Tuntung Pandang 22 Oktober 2021 lalu, Bupati Tala HM Sukamta didampingi Camat dan Kades Pagatanbesar meresmikan bangunan sistem pengolahan air bersih tersebut.

Bupati sangat mengapresiasi dan berharap agar dapat dikelola sebaik mungkin.

Bahkan orang nomor satu di Tala ini menghendaki dapat dikembangkan untuk air minum isi ulang.

Lebih dari itu, juga diharapkannya bisa lebih diperluas atau dikembangkan ke desa-desa lain di Tala.

Terutama desa di wilayah pesisir.

(Banjarmasinpost.co.id/roy)

Artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id dengan judul Pamsimas di Kampung Nelayan Kabupaten Tala ini Dinilai Layak Jadi Pilot Project, ini Keunggulannya, https://banjarmasin.tribunnews.com/2021/10/25/pamsimas-di-kampung-nelayan-kabupaten-tala-ini-dinilai-layak-jadi-pilot-project-ini-keunggulannya?page=all.
Penulis: Idda Royani | Editor: Eka Dinayanti