Program Penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas) III di Kabupaten Guungkidul pada tahun 2019 mendapat alokasi untuk 15 desa, salah satunya adalah Desa Candirejo Kecamatan Semin. Selama ini di Dusun Pangkah mengalami kesulitan air terutama pada saat musim kemarau.

Pamsimas dibangun atas sharing pendanaan dari APBN 245 juta, APBDes 35 juta, dan masyarakat berupa in kind (56 juta) dan in cash (14 juta) sehingga Pembangunan sarana prasarana ini menyedot anggaran 350 juta rupiah. Penyediaan air Pamsimas ini menggunakan sumber air dari sumur bor dalam yang sudah ada dengan debit air 2 liter per detik. Air dipompa dari sumur bor pada kedalamaan 65 meter dengan menggunakan pompa sub reversible 3 hp untuk dinaikkan ke reservoar yang berketinggian 12 meter dari permukaan tanah. Reservoar dibangun pada lokasi paling tinggi di tempat tersebut, sehingga aliran air ke konsumen nantinya bisa dengan gaya gravitasi.

Prasarana Pamsimas mulai dibangun pada Bulan Agustus 2019 dan selesai pada Bulan Oktober tahun yang sama.  Uji fungsi telah dilakukan pada Bulan Desember 2019 dan hasilnya dapat berfungsi dengan baik. Kualitas air memenuhi baku mutu air bersih dan layak dialirkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat. Untuk pengelolaan selanjutnya telah dibentuk Kelompok Pengelola SPAM, dan saat ini telah tersambung 34 Sambugan Rumah (SR). Adapun tarif air per meter kubik yang harus ditanggung konsumen adalah dua ribu rupiah dan biaya beban bulanan per SR adalah Rp. 3.000,-

Kepala Subbidang Lingkungan Hidup dan Pekerjaan Umum Bidang Fisik dan Prasarana Nurudin Araniri, S.Pt, ME. mengatakan saat  kunjungan lapangan beberapa waktu yang lalu, secara umum Pamsimas di Candirejo berhasil baik tetapi dalam pengembangan dan pengelolaan selanjutnya perlu dilakukan pendampingan secara intensif agar KP SPAM mampu menyediakan air yang berkualitas baik dan kontinyu.  SR perlu ditambah agar memperluas area pelayanan dan menurunkan biaya produksi. (/NA)