Bengkulu – Program Pamsimas membuka stand pameran di area Gelar Teknologi Tepat Guna Nasional XXI (TTGN XXI) yang diadakan Kementerian Desa, PDTT di Bengkulu 22-25 September 2019. TTGN XXI dengan tema TTGN tingkatkan inovasi teknologi perdesaan menyongsong industri 4.0, dibuka secara resmi Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa, PDTT) Eko Putro Sandjojo, Minggu (22/09/2019).

“Nah dengan adanya teknologi 4.0 ini diharapkan nantinya dapat membantu masyarakat terkait hal-hal yang tadinya sulit atau susah dijalankan oleh masyarakat atau yang pendidikannya mungkin masih kurang,” kata Eko disela-sela melakukan peninjauan stand pameran produk-produk TTG dari berbagai daerah di Indonesia.

Teknologi yang membantu, lanjut Eko, misalnya adalah aplikasi Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) yang tujuannya agar aparat pemerintah desa mendapatkan kemudahan saat melakukan proses pengelolaan keuangan‎, serta dapat dipertanggungjawabkan akuntabilitasnya.

Untuk meramaikan booth Pamsimas, di area tersebut diadakan Mini Talk Show dengan menghadirkan para pembicara, Kepala Satker PAMBM Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR Abdul Hakam, ST MT, Kepala Dinas PMD Kabupaten Bekasi Jawa Barat Drs Ida Farida, Wakil Ketua CPMU Pamsimas Ditjen PPMD Kemendesa-PDTT Dr Sofyan Johan, MA, dan Wakil Rektor IPDN DR Hyronimus Rowa. Acara Mini Talk Show dipandu Endang Sri Rejeki, Staff Pendukung Kemendesa, PDTT.

Mini talk show berjalan dengan hangat dengan sejumlah pertanyaan yang diajukan audience. Pertanyaan yang diajukan kebanyakan terkait dengan permasalahan Program Pamsimas yang terjadi di daerahnya dan upaya untuk menjaga keberlanjutan.

Abdul Hakam menyampaikan, Pamsimas merupakan platform pembangunan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat di perdesaan. Masyarakat merupakan pelaku utama dalam kegiatan di lapangan, sedangkan Pemerintah bertindak selaku fasilitator. Bantuan langsung masyarakat (BLM) yang diberikan kepada masyarakat sifatnya hanya stimulan saja, diharapkan pemerintah daerah dan desa memberikan kontribusi dengan mengalokasikan anggaran untuk pengembangan SPAMS perdesaan berbasis masyarakat.

Program Pamsimas memberikan kontribusi terhadap capaian akses air minum dan sanitasi secara nasional. Peran aktif masyarakat dalam program Pamsimas sangat diperlukan terutama melalui kelembagaan masyarakat untuk menjamin keberlanjutan pelayanan air minum dan sanitasi di perdesaan.

Sementara itu Dra Ida Farida dari Dinas PMD Kabupaten Bekasi Jawa Barat menyampaikan, mekanisme pelaksanaan program Pamsimas bukan dari atas ke bawah melainkan betul-betul berangkat dari bawah, dari masyarakat. Program dirancang berdasarkan kebutuhan masyarakat terkait kebutuhan air minum dan sanitasi, dan adanya keterwakilan masyarakat dalam organisasi pelaksanaan, sehingga masyarakat merasa memiliki terhadap program. Program Pamsimas sebagai pemicu atau stimulan saja agar desa bisa mendayagunakan Dana Desa untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat sesuai target SDGs. Di Kabupaten Bekasi Program Pamsimas sangat membantu dalam mengatasi kekeringan di desa.

Terkait keberlanjutan sarana akan dikelola oleh kelompok pemakai air atau KPSPAMS yang dibentuk oleh masyarakat desa.

Menurut Sofyan Johan dari Kemendesa, PDTT, Program Pamsimas merupakan kolaborasi dengan melibatkan berbagai kementerian dan lembaga, salah satunya Kementerian Desa, PDTT. Peran dan fungsi dari Kemendesa, PDTT adalah menjaga keberlanjutan sarana yang telah dibangun oleh Kementerian PUPR. Sarana dan prasara selanjutnya dikelola oleh masyarakat melalui kelompok pemakai air, yang dikenal dengan sebutan KPSPAMS.

Kemendesa memberikan penguatan terhadap kelembagaan masyarakat seperti KPSPAMS, serta mendorong dan memotivasi agar pengelolaan SPAMS perdesaan berjalan baik. Desa dengan KPSPAMS yang sarananya berfungsi secara baik diberi label ”desa hijau”. KPSPAMS yang sarananya tidak berfungsi dilabeli “desa merah”.  Diharapkan ada perbaikan dari desa merah menuju desa hijau. Dengan adanya BUMDes dan dukungan Dana Desa diharapkan memberikan dukungan terhadap keberlanjutan sarana yang telah dibangun melalui program Pamsimas.

Dari perwakilan Kementerian Dalam Negeri yang diwakili Wakil Rektor IPDN Dr Hyronimus Rowa menyampaikan, Pamsimas merupakan terobosan dalam Program Strategis Nasional. Dibeberapa wilayah yang kesulitan air, Pamsimas memberikan terobosan dengan mendekatkan air kepada masyarakat. Pemerintah daerah memfasilitasi dan mengawal program untuk keberlanjutan sarana, sementara untuk pengelolaannya dilakukan oleh masyarakat sendiri.

Dengan kemudahan dalam mendapatkan air minum, diharapkan akan memberikan dampak positip bagi kesehatan masyarakat desa (Wiharnastiyono-TA LG Bengkulu & AT Pulungan-Asisten Media/Hartono Karyatin-Media Sp PAMSIMAS).