Mojokerto, Jawa Timur – KPSPAMS atau Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi di Kabupaten Mojokerto Jawa Timur mulai memanfaatkan pendanaan perbankan untuk pengembangan sistem penyediaan air minum (SPAM) perdesaan menuju pelayanan 100% (Universal Access). KPSPAMS merupakan kelembagaan masyarakat di tingkat desa yang dibentuk untuk mengelola sarana air minum dari hasil kegiatan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat atau Pamsimas.

Sejak program Pamsimas diluncurkan Kabupaten Mojokerto tahun 2014 di 8 desa, hingga akhir tahun 2019 program Pamsimas telah dilaksanakan di 75 desa. Program tersebut menghasilkan sarana air minum yang tersebar di 75 desa, dikelola oleh KPSPAMS di masing-masing desa semuanya berfungsi baik (100%). Tidak kurang dari 112.067 jiwa mendapatkan pelayanan air minum, atau hampir tiga kali lipat dibandingkan target pemanfaat yang semula dipatok 45.240 jiwa.

Keuangan KPSPAMS dikelola dengan baik, diantaranya telah menerapkan iuran air di atas biaya operasional (BOP). Seluruh KPSPAMS di 75 desa telah memiliki dokumen Rencana Kerja Masyarakat (RKM) untuk mewujudkan pelayanan 100% bagi seluruh warga. Untuk merealisasikan rencana tersebut, Pengurus KPSPAMS berharap dapat dukungan pendanaan dari APBN, APBD, APBDes maupun dana khusus lainnya di bidang air minum dan sanitasi.

Selain dukungan pendanaan dari pemerintah termasuk dana CSR korporasi, KPSPAMS secara kreatif dan aktif merintis kemitraan dengan pihak lain dengan melirik sumber pembiayaan alternatif. Dengan bimbingan Pamsimas Provinsi dan Kabupaten didampingi para Tenaga Fasilitator Pamsimas, serta difasilitasi Asosiasi Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Perdesaan Tingkat Kabupaten (induk organisasi KPSPAMS di tingkat kabupaten) dan Water.org, mereka merintis kemitraan dengan perbankan atau lembaga keuangan mikro di Jawa Timur sejak tahun 2018.

Para pendamping KPSPAMS menjalankan peran masing-masing dengan senantiasa melakukan koordinasi. Belum semua KPSPAMS memahami dan merminat untuk mengakses Kredit Mikro. Tim Fasilitator Pamsimas yang bersentuhan langsung dengan masyarakat menjadi jembatan penghubung dengan pengurus KPSPAMS maupun pemerintah desa. Pendamping Pamsimas Kabupaten dibawah koordinasi Tiwi Sri Rejeki (DC), dengan dibantu Asosiasi Kabupaten dan Water.org serta dukungan pemerintah daerah, berperan menjadi penghubung ke lembaga keuangan mikro yang memiliki produk kredit air.

Melalui bimbingan/pendampingan yang diberikan, KPSPAMS diberikan pemahaman manfaat mengakses kredit mikro menuju KPSPAMS yang mandiri dalam pendanaan. Dengan dipercaya bank dan mendapatkan kucuran kredit, KPSPAMS diharapkan akan lebih mandiri sehingga lebih menjamin keberlanjutan pelayanan. Kredit perbankan tersebut dapat dipakai untuk menambah jaringan pipa distribusi dan membangun menara air (baru) serta mendorong peningkatan jumlah sambungan rumah (SR) sehingga seluruh warga desa terlayani, yang akhirnya dapat meningkatkan pendapatan KPSPAMS.

Asosiasi Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Perdesaan Kabupaten Mojokerto dibawah koordinasi Joko Suroso (Ketua), turut memfasilitasi kemitraan ini. Awal tahun 2020, Asosiasi menyelenggarakan sosialisasi awal menghadirkan 75 KPSPAMS untuk lebih mengenalkan kredit air dengan melibatkan bank UMKM Jawa Timur. Paska sosialisasi Tim Pamsimas Kabupaten dan Provinsi menetapkan target dilengkapi waktu kepada 75 KPSPAMS untuk menyusun proposal untuk diajukan ke bank. Tentu saja dalam penyusunan proposal pihak KPSPAMS akan didampingi Tim Fasilitator yang telah diberi penguatan tentang kredit mikro. Dalam Rapat Koordinasi (Rakor) di tingkat kabupaten, diharapkan masing-masing Sub-Team Fasilitator sudah mampu menyusun jadwal pembinaan standarisasi administrasi KPSPAMS dan fasilitasi penyusunan proposal bagi 27 KPSPAMS yang menjadi prioritas.

Pedampingan terhadap KPSPAMS tidak sia-sia, membuahkan hasil. Pada bulan April sebanyak 4 KPSPAMS dan 2 KPSPAMS di bulan Mei yang kreditnya cair. Bila ditambah dengan 2 KPSPAMS yang kreditnya cair tahun 2019, secara keseluruhan ada 8 KPSPAMS yang menerima kucuran kredit dari bank UMKM Jawa Timur dengan total kredit sebesar Rp 110 juta. Dana segar tersebut selanjutnya digunakan untuk memperluas jaringan pipa distribusi, membangun menara air (baru), membangun penampungan air, dan menambah sambungan rumah (SR).

Dengan cairnya kredit bank kepada 8 KPSPAMS tersebut diharapkan menambah motivasi KPSPAMS lainnya yang tengah menyusun proposal atau kreditnya dalam proses atau malah tengah diverifikasi pihak bank.

Hadirnya bank UMKM Jawa Timur sebagai mitra KPSPAMS dalam memberikan dukungan pendanaan dalam pengembangan SPAM perdesaan diharapkan dapat mempercepat tercapainya akses universal air minum di Kabupaten Mojokerto (Sri Yuliati-NMC/Hartono).